#Description:
Title: Laura (2024)
Casts: Amanda Rawles, Kevin Ardilova, Carissa Perusset, Fadi Alaydrus, Unique Priscilla, Muhammad Fauzan, Niloufer Bahalwan, Willem Bevers, Jinan Safa, Kaneishia, Fachrul Hadid, Rafly Altama, Ony Seroja Hafiedz, Pascal Azhar, Alfie Alfandy, Rizky Kinos, Nycta Gina, Gilang Dirga
Director: Hanung Bramantyo
Studio: MD Pictures, Dapur Films
#Synopsis:
Setelah diterima di SMA favorit di Jakarta, Laura Anna (Amanda Rawles) dikirimkan oleh ibu dan ayahnya untuk melanjutkan sekolah di Eropa. Disana, Laura akan tinggal bersama kakaknya, Greta Irene (Carissa Perusset) yang sudah lebih dahulu sekolah disana. Namun selama berada di Eropa, Laura merasa tidak betah karena harus jauh dari keluarga dan teman-temannya yang ada di Indonesia. Berkali-kali ia memohon kepada ibunya (Unique Priscilla), untuk pulang dan lebih memilih sekolah di Indonesia saja. Setelah satu tahun di Eropa, Laura pun akhirnya diizinkan oleh kedua orangtuanya untuk pulang ke Indonesia.
Kembali ke Indonesia membuat Laura terasa kembali hidup. Selain aktivitas sekolah, Laura pun dikenal sering membagikan kegiatan sehari-harinya di sosial media, mulai dari kegiatan iseng bersama kedua adiknya Janos (Muhammad Fauzan) dan Petra (Niloufer Bahalwan), kegiatan photoshoot, endorsement produk, hingga keseruan hangout bersama dengan para sahabatnya yang sesama selebgram. Hal tersebut membuat Laura semakin populer di sosial media.
Suatu hari, Laura mendapat pesan dari Jojo (Kevin Ardilova) yang sama-sama populer di sosial media. Sejak saling berbalas komentar dan pesan, hubungan Laura dan Jojo semakin dekat. Mereka pun akhirnya memutuskan untuk berpacaran. Sikap manis dan perhatian yang luar biasa dari Jojo membuat Laura semakin mencintai pacarnya itu. Meskipun para sahabatnya yaitu Rico (Fadi Alaydrus), Ami (Jinan Safa), Sasha (Kaneishia), Sony (Fachrul Hadid) dan Raffi (Rafly Altama) sudah mengingatkan Laura tentang track record buruk Jojo yang sering putus dan sempat drama dengan mantannya yang sama-sama selebgram, tak membuat Laura goyah. Ia yakin jika kali ini Jojo sudah berubah dan mereka saling mencintai satu sama lain.
Seiring berjalannya waktu, hubungan Laura dan Jojo semakin mesra. Tak jarang ketika mereka sedang berkencan, Laura sering mengeluarkan uang dibanding Jojo. Laura pun tak keberatan sama sekali, ia malah senang asal bisa terus bersama dengan Jojo. Selain itu, Jojo juga cukup dekat dengan kedua orangtua dan kedua adik dari Laura.
Suatu hari, Jojo, Laura dan teman-temannya menghabiskan waktu malam di klub. Tak terasa waktu sudah menunjukkan jam 02:00 pagi. Laura pun meminta Jojo untuk mengantarkannya pulang karena besok pagi ia akan syuting endorsement. Meskipun dalam keadaan mabuk, Jojo yakin bisa mengantarkan Laura pulang ke rumahnya. Dalam perjalanan pulang, Laura terlelap tidur di mobil. Jojo yang menyetir perlahan terlihat ikut mengantuk juga. Tak lama setelah itu, Jojo yang sekejap terlelap tidur, ia terbangun dan terkejut saat dihadapannya ada sebuah truk. Jojo pun banting setir mobil ke sebelah kanan namun karena kecepatan tinggi, ia menabrak pembatas jalan hingga mobil yang mereka kendarai berguling dan terbalik.
Usai mengalami kecelakaan mobil, Jojo yang mengalami luka ringan langsung membawa Laura ke rumah sakit usai tak sadarkan diri. Disana, ia langsung menghubungi ayah dan ibunya untuk segera datang. Saat Laura siuman, Jojo percaya jika kondisi Laura baik-baik saja karena luka yang dialami terlihat memar dan ringan seperti dirinya. Jojo dan kedua orangtuanya lalu meminta izin kepada dokter untuk pulang meskipun pihak rumah sakit tidak mengizinkan, karena mereka khawatir Laura mengalami luka di bagian dalam yang belum diketahui. Dan benar saja, saat Jojo dan kedua orangtuanya akan membawa Laura pulang, Laura merasakan kesakitan luar biasa di bagian pinggang dan lehernya. Pihak rumah sakit langsung melarang mereka bertiga membawa Laura pulang.
Siang harinya, Jojo memberitahu keluarga Laura tentang kecelakaan mobil yang mereka alami. Mama dan Papa Laura langsung berangkat ke rumah sakit. Jojo berjanji akan bertanggung jawab terhadap semua biaya rumah sakit dan pengobatan Laura. Namun diam-diam ia menggunakan kartu kredit milik Laura untuk membayar rumah sakit tanpa sepengetahuan Laura dan keluarganya. Pihak rumah sakit langsung merujuk Laura ke rumah sakit yang lebih besar agar Laura bisa dicek lebih intensif menggunakan MRI. Usai dipindah dan melakukan pemeriksaan intensif, dokter menyatakan jika Laura mengalami Spinal Cord Injury atau cedera berat di bagian sumsum tulang belakang yang menyebabkan Laura lumpuh dari pinggang sampai ke kedua kakinya. Selain itu, kondisi paru-paru Laura mengalami luka dan tulang lehernya juga bermasalah hingga diharuskan untuk segera operasi. Hal tersebut membuat keluarga Laura sangat sedih. Ibunya Laura pun langsung mengabari Irene yang masih sekolah di Eropa tentang kondisi adiknya itu. Irene langsung segera pulang ke Indonesia untuk menjenguk dan menemani adiknya sampai sembuh.
Disisi lain, Jojo yang sudah pulih dari kecelakaan tersebut diam-diam melakukan penggalangan dana lewat internet untuk biaya perawatan Laura. Apa yang dilakukan Jojo tersebut membuat para sahabat Laura kesal karena tanpa persetujuan Laura dan juga keluarganya. Ibunya Laura pun kurang setuju dengan apa yang dilakukan oleh Jojo, karena keluarga Laura masih sanggup untuk membayar semua biaya rumah sakit.
Setelah keluar dari rumah sakit, Laura dirawat dirumahnya oleh keluarga. Sesekali Jojo pun datang menjenguk Laura. Kehadiran Jojo membuat Irene selalu kesal karena sikap Jojo selama di rumah selalu cuek dan sibuk bermain game saja. Meskipun tidak bisa berjalan dan sesekali kesulitan untuk bernafas tak membuat Laura patah semangat. Kehadiran Jojo selalu membuatnya senang meskipun sikap pacarnya itu tidak lagi seperti dulu. Untung mengisi waktu luangnya, Laura kembali aktif di sosial medianya dan berjualan serum bulu mata untuk biaya pengobatannya. Dalam kurang dari satu tahun, bisnis yang dikelola Laura tersebut laku di pasaran dan mencetak penjualan yang tinggi. Laura berjanji, hasil keuntungan dari bisnis serum bulu mata tersebut akan digunakan membeli rumah untuk keluarganya, karena Laura tak ingin lagi ayah ibu dan kedua adiknya tinggal di rumah kontrakan.
Seiring berjalannya waktu, Laura makin sedih karena berbagai terapi yang ia lakukan tak kunjung membuat kedua kakinya bisa bergerak. Selain itu, Laura terkejut saat Rico mendapatkan video rekaman Jojo yang berliburan ke Thailand dengan seorang wanita. Hal tersebut akhirnya menyadarkan Laura tentang semua kekhawatiran Irene dan teman-temannya itu terbukti benar. Tanpa basa-basi lagi, Laura pun mengambil keputusan untuk mengakhiri hubungannya dengan Jojo. Usai putus, Laura mengungkapkan kekesalan terhadap mantan pacarnya itu melalui sosial media. Laura mengedit caption semua foto kebersamaan dirinya dengan Jojo dengan caci dan makian. Apa yang dilakukan Laura itu menjadi viral di sosial media. Tak sedikit para netizen dan penggemar dari Laura menggaungkan hashtag #JusticeForLaura agar Jojo bisa mendapat hukuman setimpal atas apa yang ia perbuat selama ini.
Dengan dukungan sukarela dari advokat yang sangat simpati terhadap Laura, gugatan pidana pun resmi diterima oleh Jojo. Selama menjalani persidangan, Laura berusaha tegar dan tidak menuntut banyak hal. Ia hanya menginginkan keadilan dan Jojo mendapat hukuman yang setimpal atas perbuatannya. Popularitas Laura pun semakin meningkat sejak persidangan. Laura juga sering menjadi bintang tamu dari berbagai podcast di sosial media untuk menggaungkan semangat berani mengambil sikap dan berani keluar dari toxic relationship. Namun sayang, ditengah perjuangannya untuk mendapat keadilan, kondisi fisik dan kesehatan Laura semakin menurun. Akankah Laura bisa mendapat keadilan sesuai harapannya?
#Review:
Desember 2019 silam, sosial media Indonesia digemparkan dengan berita kecelakaan mobil yang menimpa sepasang kekasih selebgram yaitu Laura Anna dan Gaga Muhammad. Kejadian tersebut menyebabkan Laura mengalami cedera berat pada bagian leher, paru-paru dan sumsum tulang belakangnya. Yang lebih tragis lagi, cedera tersebut membuat Laura kesulitan untuk bernafas hingga mengalami kelumpuhan dari pinggang sampai ke kedua kakinya. Dua tahun berjuang untuk sembuh dan mendapat keadilan, Laura menghembuskan nafas terakhirnya pada Desember 2021.
Kisah hidup Laura yang masih sangat muda tersebut kemudian membuat MD Pictures tertarik untuk mengangkatnya menjadi sebuah film layar lebar. Dengan menggandeng sutradara Hanung Bramantyo dan Alim Sudio sebagai penulis cerita, film LAURA (2024) pun akhirnya resmi tayang di bioskop Indonesia mulai 12 September 2024.
Untuk segi cerita, kolaborasi Hanung dan Alim Sudio disini berhasil melakukan reka ulang perjalanan hidup sosok Laura Anna, khususnya pada saat moment-moment #JusticeForLaura. Meskipun teknik non-linear digunakan pada plot film LAURA (2024) ini, tak membuat penonton kebingungan. Teknik tersebut menurutku menjadi nilai tambah tersendiri karena bisa melihat back to back moment-moment Laura saat senang dan sedih yang saling melengkapi satu sama lain.
Selain itu, aku salut bagaimana Alim Sudio bisa menonjolkan dengan maksimal hal-hal positif dari seorang selebgram. Karena tak sedikit orang-orang yang menilai jika seorang selebgram atau influencer tuh identik dengan kehidupan yang mewah, glamour, flexing, konsumtif dan sekedar having fun saja. Sosok mendiang Laura Anna yang selama ini dikenal sebagai beauty content creator dan selalu terlihat happy setiap saat ternyata memiliki banyak cerita inspiratif yang berhasil dieksplor oleh Alim Sudio dan Hanung Bramantyo. Penonton bisa melihat sisi lain dari Laura Anna yang ternyata selalu berusaha tegar dalam menghadapi berbagai masalah di hidupnya. Selain itu, support system dari keluarga juga menjadi poin tambahan yang sangat menarik di film ini. Tragedi kecelakaan dan #JusticeForLaura yang digaungkan film LAURA (2024) juga memberikan value kepada penonton agar bisa dan berani untuk mengambil sikap, tidak pasrah terhadap keadaan serta berani keluar dari sebuah hubungan yang toxic. Maka tak heran jika sosok Laura Anna dan keluarganya di kehidupan nyata bisa menginspirasi dan dicintai oleh banyak orang.
Untuk jajaran pemain, pemilihan Amanda Rawles untuk memerankan mendiang Laura Anna adalah keputusan yang sangat tepat. Selain sama-sama blasteran dan memiliki bentuk muka yang mirip, Amanda berhasil menampilkan akting terbaiknya di film LAURA (2024) ini. Gesture, intonasi suara, tatapan mata hingga perilakunya benar-benar sudah seperti Laura Anna. Bahkan saat moment interview dengan podcast dan persidangan, range emosi dari Amanda Rawles tampil luar biasa bikin penonton meneteskan air mata. Amanda Rawles very well deserved for Best Leading Actress nominee! Development character selanjutnya yang mencuri perhatianku yaitu Carissa Perusset pemeran Irene. Hanung Bramantyo berhasil mengeluarkan kualitas akting dari Carissa Perusset di film ini. Performance nya sebagai Irene yang selalu ada untuk adiknya tersebut sukses membuatku terpukau. Bahkan gesture dan range emosi yang Carissa Perusset tampilkan bersama dengan Unique Priscilla di film ini selalu on point! The best performance from her so far. Peran antagonis yang diperankan Kevin Ardilova sukses bikin penonton emosi melihat kelakuan Jojo. Entah berapa persen cerita asli Gaga Muhammad yang digunakan untuk subplot karakter Jojo disini, tapi yang pasti semua kelakuan Jojo disini terlalu nyata dan seperti sering terjadi di kehidupan nyata. Oops! Hahaha.
Overall, Hanung Bramantyo menurutku berhasil menghadirkan biopik dari Laura Anna yang meskipun hanya seorang selebgram dan usianya masih muda, tapi memiliki sisi lain luar biasa tentang perjuangan untuk mendapat keadilan. Keren!
[8.5/10Bintang]
0 comments:
Post a Comment