#Description:
Title: F1 The Movie (2025)
Casts: Brad Pitt, Damson Idris, Kerry Condon, Javier Bardem, Tobias Menzies, Kim Bodnia, Shea Whigham, Will Merrick, Joseph Balderrama, Sarah Niles, Samson Kayo, Abdul Salis, Calie Cooke
Director: Joseph Kosinksi
Studio: Warner Bros Pictures, Apple Original Films, Apple Studios, Plan B Entertainment
#Synopsis:
Sonny Hayes (Brad Pitt) merupakan mantan pembalap Formula 1 (F1) yang memutuskan untuk pensiun usai mengalami kecelakaan parah di Grand Prix Spanyol pada tahun 1993. Sejak pensiun, kehidupan Sonny jadi berantakan. Ia jadi kecanduan judi dan sudah bercerai dengan pasangannya sebanyak tiga kali. Selain itu, Sonny juga kini tak memiliki rumah dan menghabiskan waktunya di dalam mobil van kesayangannya sambil mengikuti balapan liar untuk mendapatkan uang.
Suatu hari, Sonny kedatangan rekannya yaitu Ruben Cervantes (Javier Bardem) yang kini memiliki tim Expensify APXGP. Pada kesempatan tersebut, Sonny mendapat tawaran untuk kembali sebagai pembalap F1. Ruben meminta bantuan Sonny untuk membuat timnya bisa memenangkan salah satu Grand Prix yang sedang digelar tahun ini agar para investor tidak menjual timnya. Ruben yakin mantan rekannya itu bisa menyelamatkan APXGP dengan kemampuannya sebagai seorang pembalap handal. Meskipun awalnya menolak, Sonny akhirnya mengambil kesempatan tersebut demi impian masa mudanya yang sangat berambisi ingin menjadi pembalap F1 terbaik di dunia.
Setelah sepakat, Sonny melakukan uji coba sebelum kompetisi Grand Prix Silverstone dimulai. Ia bertemu dengan orang-orang penting dibalik APXGP yaitu ketua tim Kasper Smolinski (Kim Bodnia), ketua teknisi Kate McKenna (Kerry Condon) dan pembalap muda andalan tim yaitu Joshua Pearce (Damson Idris). Selama berdaptasi dengan mobil F1 modern, Sonny cukup kesulitan mengingat ia sudah lebih dari 30 tahun tidak mengendarai mobil balap. Ia kemudian nekat memacu mobil balap sampai batas maksimal untuk mengidentifikasi kelemahan dari mobil balap tersebut hingga membuatnya kecelakaan. Meskipun demikian, Kasper percaya pada kemampuan Sonny dan memutuskan untuk merekrutnya sebagai pembalap baru untuk tim APXGP.
Saat Grand Prix Silverstone, Sonny dan Joshua dari tim APXGP berada di posisi paling akhir karena pit stop mereka lambat. Kejadian tersebut membuat keduanya saling bertabrakan. Usai kompetisi, Joshua sangat marah dan juga benci terhadap Sonny yang dinilai egois. Tak tinggal diam, Sonny kemudian menyusun rencana selanjutnya untuk memperbaiki strategi dan membawa timnya bisa berada di posisi yang lebih baik lagi. Saat Grand Prix Budapest, Sonny berusaha memperbaiki hubungannya dengan Joshua. Ia memanfaatkan salah satu aturan F1 tentang safety car dan berhasil membuat Joshua melesat ke barisan tengah. Sejak saat itu, hubugan mereka berdua menjadi lebih baik.
Sambil menunggu kompetisi selanjutnya, Sonny melakukan latihan lewat simulator yang dipantau oleh Kate untuk menemukan hal-hal yang dianggap bisa ditingkatkan lagi pada mobil balap milik APXGP. Setelah berhasil memodifikasi mobilnya bisa lebih siap bertarung, kompetisi selanjutnya yang harus dilalui oleh Sonny dan Joshua yaitu Grand Prix Italy. Dengan kondisi cuaca yang tidak bersahabat, Sonny dan Joshua menyusun strategi dengan penuh risiko. Berkat rencana tersebut Sonny berhasil melambungkan posisi Joshua ke barisan nomor dua. Namun saat menjelang garis finish, Joshua justru mengalami kecelakaan berat karena terlalu berambisi ingin menjadi nomor satu dan tidak mengikuti saran dari Sonny. Sejak kejadian tersebut, Joshua harus dirawat dan absen selama tiga pertandingan untuk proses pemulihan. Selama Joshua absen, Sonny berhasil konsisten mendapatkan poin hingga membuat tim APXGP melesat berada di posisi 5 besar.
Setelah menjalani proses pemulihan, Joshua kembali ke lintasan pada kompetisi Grand Prix Belgia. Joshua semakin berambisi untuk menjadi juara dan melupakan kerja sama dengan Sonny. Hal tersebut menyebabkan terjadinya lagi kecelakaan diantara mereka berdua. Selain itu, hubungan Sonny dan Joshua pun kembali memanas karena keduanya semakin tidak terkendali. Puncaknya, Sonny kembali mengalami kecelakaan yang akhirnya ketahuan jika Sonny sudah lama mengalami cedera permanen di bagian punggung usai kecelakaan 30 tahun yang lalu. Ruben pun terpaksa memecat Sonny karena jika memaksakan untuk terus ikut kompetisi F1 akan membahayakan nyawanya.
Sebelum balapan terakhir di Grand Prix Abu Dhabi, Joshua memutuskan untuk lebih dewasa, bertanggung jawab dan juga disiplin selama balapan. Ia juga menyadari jika kecelakaan dirinya dan juga yang dialami Sonny bukanlah sepenuhnya kesalahan Sonny. Di sisi lain, Sonny yang awalnya sudah tidak lagi menjadi bagian dari tim APXGP, membujuk Ruben untuk bisa ikut balapan di Grand Prix Abu Dhabi dan menyusun strategi baru bersama Joshua agar timnya bisa keluar menjadi juara Formula 1 tahun ini. Akankah Sonny dan Joshua berhasil membawa APXGP menang?
#Review:
Setelah bersenang-senang dengan pesawat jet lewat film TOP GUN: MAVERICK (2022), sutradara Joseph Kosinksi kembali hadir memeriahkan summer movies Hollywood tahun ini dengan project film terbarunya yang mengangkat olahraga balap mobil paling prestisius di bumi yaitu F1 atau Formula 1. Kolaborasi antara Warner Bros Pictures dan Apple Studios untuk memproduksi F1 THE MOVIE (2025) jadi lebih leluasa dalam urusan budget. Tak tanggung-tanggung, Warner Bros dan menggelontorkan dana sebesar 200-300 Juta Dollar Amerika Serikat untuk film ini. Dalam kurun waktu kurang dari dua pekan saja secara global, F1 THE MOVIE (2025) sudah berhasil mencetak box office hit diatas 230 Juta Dollar Amerika Serikat. Jumlah tersebut dipastikan akan terus bertambah mengingat filmnya masih tayang di seluruh dunia.
Untuk segi cerita, F1 THE MOVIE (2025) bisa dibilang memiliki original screenplay karena tidak diadaptasi dari kejadian nyata atau biografi sosok legendaris di dunia Formula 1. Penonton diajak untuk mengikuti dua karakter pembalap F1 yang berbeda generasi dan dipertemukan untuk menyelamatkan tim APXGP. Penulis Ehren Kruger menyajikan dinamika konflik mereka berdua dengan cara yang aman dan tidak mengambil resiko untuk mengeksplor konfliknya lebih garang seperti film RUSH (2013) yang dibintangi Chris Hemsworth dan Daniel Bruhl. Meskipun demikian, F1 THE MOVIE (2025) lebih menonjolkan plot seputar struggle Sonny dan Joshua melewati banyak pertandingan Grand Prix yang diselenggarakan di banyak negara. Setiap pertandingan dikemas dengan intens ketegangan luar biasa layaknya menyaksikan pertandingan balap Formula 1 sungguhan. Setelah aku kepoin proses produksi, rupanya F1 THE MOVIE (2025) melakukan banyak pengambilan gambar saat pertandingan F1 digelar di musim 2023-2024 lalu. Dengan dukungan budget yang sangat melimpah, Joseph Kosinski leluasa sekali untuk menangkap moment-moment menegangkan di banyak pertandingan termasuk mengajak orang-orang yang selama ini wara-wiri di kejuaraan F1 untuk ikut terlibat dalam proses produksi film ini. Gokil banget! Kombinasi cerita fiksi dan kejadian asli yang ada di F1 THE MOVIE (2025) benar-benar menyatu dengan sangat baik. Elemen dramatisasi kecelakaan yang terjadi pada Sonny dan Joshua juga terasa emosional pada penonton. Yang menarik selanjutnya, penonton awam non fans F1 tetap bisa menikmati film ini dengan maksimal karena plotnya memiliki edukasi tersendiri tentang balapan F1 itu bukan hanya perorangan si pembalap saja, tapi turut melibatkan seluruh tim, menjalin kerja sama, komunikasi yang baik dan menghormati siapapun yang ada dalam tim tersebut.
Untuk jajaran pemain, penampilan aktor kawakan Brad Pitt yang memerankan karakter Sonny Hayes tampil apik sebagai pembalap senior dengan segala pergolakan batinnya. Penampilan Damson Idris pun surprisingly mampu mengimbangi Brad Pitt meskipun dalam beberapa adegan range emosionalnya masih bisa lebih memukau lagi. Penampilan Kerry Condon dan Papi Javier Bardem sebagai supporting role justru selalu mencuri perhatian. Sebagai love interest dari Sonny, pengembangan karakter dari Kate disini tetap mengedepankan profesionalisme nya sebagai ketua teknisi di APXGP.
Untuk urusan visual, F1 THE MOVIE (2025) memberikan kepuasan maksimal kepada penonton! Dengan menggunakan kamera IMAX, semua adegan dari awal sampai akhir benar-benar fullest ketika aku nonton di teater IMAX Cinema XXI Kelapa Gading! Selain gambarnya fullest, penonton juga berasa seperti duduk di mobil balap F1 saat adegan di 9-10 Grand Prix yang ditampilkan film ini. Ditambah lagi departemen sound design, sound mixing dan scoring dari Hans Zimmer di F1 THE MOVIE (2025) sungguh menggelegar bombastis bagaikan di sirkuit betulan! Obrolan para komentator saat pertandingan Grand Prix juga semakin menambah euforia yang membara saat Sonny dan Joshua balapan untuk menjadi juara pertama. Kombinasi Joseph Kosinski, IMAX dan Hans Zimmer adalah absolute cinema experience ever!
[9/10Bintang]
0 comments:
Post a Comment