Saturday, 21 June 2025

[Review] Jalan Pulang: Kisah Seorang Ibu Mencari Cara Agar Anaknya Sembuh Dari Kerasukan!



#Description:
Title: Jalan Pulang (2025)
Casts: Luna Maya, Shareefa Daanish, Saska Chadwick, Taskya Namya, Raffan Al Rayan, Teuku Rifnu Wikana, Widika Sidmore, Kiki Narendra, Ruth Marini, Jajang C. Noer, Cetul Leatherart, Fajar Rezky, Eduwart Manalu, Rachel Mikhalya, Mikalya Sofia
Director: Jero Point
Studio: Leo Pictures, Legacy Pictures



#Synopsis:
Satu minggu menjelang hari ulang tahunnya, Arum (Saskia Chadwick) berencana ingin mengundang teman sekelasnya untuk merayakan di rumah. Namun kejadian tak terduga dialami oleh Arum saat sedang belajar di kelas. Arum berteriak histeris melihat penampakan sesosok perempuan seram dan mengganggunya. Kejadian tersebut membuat teman-teman sekelasnya mengalami luka akibat diserang oleh Arum. Pihak sekolah langsung memanggil ibu dari Arum yaitu Lastini (Luna Maya) dan mengambil keputusan untuk mengeluarkan Arum sebagai siswa di sekolah.
Dalam perjalanan pulang, Arum merasa sedih karena dianggap mengalami gangguan jiwa oleh teman-temannya di sekolah. Ibu Lastini dan adik dari Arum yaitu Rama (Raffan Al Rayan) berusaha berusaha menenangkannya dan berjanji akan menyembuhkan Arum dari segala ketakutan yang mengganggunya. Tiba di rumah, Arum kembali bertingkah aneh dan hampir saja mencelakai Rama dan juga Ibu Lastini. Kejadian tersebut membuat Lastini menyerah untuk mengobati Arum secara medis. Ia kemudian membuka buku peninggalan dari mendiang suaminya, Surya (Eduwart Manalu) yang berisikan informasi tentang nama-nama orang pintar untuk menyembuhkan Arum sebelum beranjak dewasa. Ibu Lastini akhirnya mencoba untuk mengikuti petunjuk dari mendiang suaminya demi kesembuhan Arum. Keesokan harinya, saat Ibu Lastini, Arum dan Raffa akan pergi ke tempat pertama, mereka kedatangan kakak dari Arum yaitu Lia (Taskya Namya) yang memutuskan tinggal pisah rumah dengan sang ibu. Lia meminta maaf karena selama ini sudah menganggap adik perempuannya itu mengalami gangguan jiwa. Lia pun bersedia untuk ikut menemani Ibu Lastini dan Raffa menuju tempat-tempat yang konon bisa menyembuhkan adiknya itu.
Perjalanan pertama, Ibu Lastini dan ketiga anaknya menuju kediaman dukun bernama Aki Rustaman (Kiki Narendra) yang berada di dalam hutan belantara. Tiba disana, Rustaman langsung bisa merasakan jika ada sosok yang terus mengikuti Arum kemanapun pergi. Meskipun harus membayar mahal, Ibu Lastini tetap bersedia demi kesembuhan sang anak. Saat Arum sedang persiapan untuk ritual, sosok perempuan seram itu kembali datang merasuki tubuh Arum. Rustaman terkejut karena sosok gaib yang ia hadapi punya kekuatan dan amarah yang luar biasa. Rustaman pun akhirnya tewas di tangan Arum yang kerasukan sosok perempuan seram tersebut.
Perjalanan kedua, Ibu Lastini dan ketiga anaknya pergi menuju kediaman dua cenayang perempuan yang berasal dari pulau Dewata yaitu Suhana (Ruth Marini) dan Ruhana (Jajang C. Noer). Setibanya disana, Ruhana langsung menggelar ritual pengusiran setan yang sudah mengikuti Arum sejak ia masih kecil. Saat ritual hampir saja berhasil, sosok perempuan seram tadi kembali muncul untuk mengelabui orang-orang disana dan berhasil melepaskan diri dari ritual yang sedang dilakukan. Arum yang kembali kerasukan kemudian kabur lalu tak sengaja tertabrak oleh kendaraan yang melintas.
Perjalanan ketiga, Ibu Lastini dan ketiga anaknya menuju kediaman Aki Drajat (Cetul Leatherart). Tiba disana, Drajat merasa lega akhirnya Lastini datang juga menemui dirinya setelah empat tahun lalu kematian Surya. Kala itu, Surya meminta bantuan pada Drajat untuk menyembuhkan Arum yang selalu kerasukaan menjelang hari ulangtahunnya di setiap tahun kabisat. Drajat kini sudah mendapatkan informasi cukup lengkap tentang masa lalu dari keluarga Lastini yang ada kaitannya dengan sosok perempuan seram bernama Marsinah (Shareefa Daanish). Ritual pengusiran setan oleh Drajat pun dimulai dengan melibatkan iringan musik gamelan dan beberapa penari. Saat prosesi ritual, Drajat berusaha berkomunikasi dengan Marsinah dan memintanya untuk tak lagi mengganggu Arum. Namun sayang, ritual pengusiran setan yang dilakukan Drajat gagal karena Marsinah memiliki energi dan amarah yang sangat besar. Marsinah lalu mengendalikan orang-orang yang melakukan ritual tersebut hingga tewas. Ibu Lastini, Lia dan Rama kemudian langsung membawa Arum pergi dari sana.
Ditengah perjalanan tak tentu arah, Ibu Lastini memutuskan untuk pulang ke rumah semasa kecilnya dan berharap ia bisa menemukan titik terang untuk kesembuhan Arum. Setibanya disana, Ibu Lastini langsung teringat akan kedua orangtuanya yaitu Djatmiko (Teuku Rifnu Wikana) dan Ranti (Widika Sidmore) yang sangat menyayangi dirinya. Berjalan ke area belakang rumah, Ibu Lastini kembali teringat akan teman semasa kecilnya, Ida (Mikayla Sofia) yang merupakan anak dari Marsinah. Semakin berada disana, Ibu Lastini mulai diberi petunjuk tentang masa lalu kedua orangtuanya yang ternyata punya keterkaitan dengan Marsinah dan juga Ida. Rahasia apa yang sebenarnya terjadi dalam keluarga Ibu Lastini?


#Review:
Rumah produksi Leo Pictures kembali hadir di tahun ini dengan project film horror terbarunya berjudul JALAN PULANG (2025). Film ini diadaptasi (untuk kesekian kalinya) dari salah satu Thread X horror viral milik akun @Jeropoint. Jika biasanya film adaptasi thread X Jeropoint disutradarai oleh sutradara spesialis horror yang saat ini sedang naik daun seperti Azhar Kinoi Lubis dan Awi Suryadi, Leo Pictures kali ini memberanikan diri untuk memberikan kepercayaannya kepada sang pemilik thread X untuk menggarap filmnya menjadi sebuah film layar lebar! Sebuah tugas, tantangan dan pekerjaan besar yang harus diemban oleh Jeropoint tentunya, mengingat film ini menjadi debut sebagai sutradara.


Untuk segi cerita, film JALAN PULANG (2025) sebenarnya tidak menawarkan sesuatu yang baru dan masih mengandalkan formula yang sama khas film-film adaptasi thread X milik Jeropoint sebelumnya. Paruh awal film, dibuka dengan flashback masa lalu bernuansa vintage dari karakter Marsinah yang gantung diri kemudian menjadi gentayangan mengganggu keluarga Djatmiko. Timeline cerita kemudian bergerak maju menuju belasan tahun kemudian saat anak dari Djatmiko sudah dewasa dan memiliki tiga orang anak. Namun sayang, mitos seputar lahir di tahun kabisat yang dihadirkan film ini terasa hanya sebatas gimmick saja tanpa adanya penjelasan antara hubungan mitos tahun kabisat dengan terror Marsinah kepada Arum. Countdown menjelang ulang tahun Arum yang dilakukan film ini pasti langsung mengingatkan penonton akan film DI AMBANG KEMATIAN (2023), namun sayang menurutku penggunaan kembali konsep ini di film JALAN PULANG (2025) tidak terlalu berdampak besar plot. Film ini terasa asyik sendiri menjadi horror road trip mirip SANTET SEGORO PITU (2024) versi singkat. Setiap adegan visit ke dukun atau orang pintar, eksekusinya kurang nendang dan malah terasa konyol di beberapa bagian. Bahkan di beberapa adegan, terasa sekali kurang konsisten. Misalnya, berdasarkan buku catatan peninggalan mendiang suaminya, Ibu Lastini harus mengunjungi beberapa dukun yang ada di pulau Jawa. Sepanjang perjalanan, petunjuk arah yang diperlihatkan hanya sebatas daerah di Jawa Barat saja, tapi nyatanya mereka bisa menemukan dukun yang bernuansa Jawa Timuran dan Bali. Kehadiran plot twist seputar masa lalu dari orangtua Ibu Lastini dan Marsinah sebetulnya tidak terlalu buruk, namun sayang eksekusinya menurutku gagal karena penonton tidak diberi kesempatan untuk memberikan rasa peduli terhadap para karakter di film ini. Bahkan, makna soal judul yang dipilih pun tidak terlalu relate dengan akhir cerita film.
Untuk jajaran pemain, kehadiran tiga aktris ratu horror Indonesia di era modern yaitu Luna Maya, Shareefa Daanish dan Taskya Namya juga tidak sepenuhnya berhasil menyelamatkan film JALAN PULANG (2025) ini. Untuk urusan akting, ketiganya sudah punya jam terbang yang tak perlu diragukan lagi. Namun sayang, development character untuk mereka terasa sangat datar, ditambah lagi dialog-dialog yang dilontarkan duh bikin performance mereka bertiga jadi tidak maksimal. Selain itu, karakter Lia yang diperankan Taskya Namya juga useless, karena tidak ada penjelasan mendalam mengenai Lia itu anak kandung atau anak tiri. Benar-benar sebatas karakter tempelan saja. Jika karakter Lia dan Rama dihilangkan pun tidak akan berpengaruh karena kehadiran keduanya malah terasa seperti beban saja wkwk.
Untuk urusan visual, sinematografi dan tata artistik film JALAN PULANG (2025) terlalu dominan menggunakan tone yang gloomy. Adegan-adegan yang menggunakan filter minim pencayahaan nya kentara banget. Alhasil, shooting yang diambil di siang hari tersebut jadi terlalu gelap, apalagi tiap adegan di hutan dan sungai. Duh pusing banget melihatnya. Lebih lanjut, penggunaan angle camera body rig juga entah kenapa di film ini terlalu sering! Di satu sisi, penonton memang bisa melihat ekspresi dari para pemainnya lebih dekat karena close-up, tapi di satu sisi, kalo kebanyakan juga jadinya pusing karena efek shaky dan raw nya kerasa banget.
Overall, film JALAN PULANG (2025) belum bisa dibilang sebagai horror yang memuaskan. Jeropoint harus belajar lebih jauh lagi untuk memvisualkan narasi ceritanya ke format layar lebar tanpa harus mencoba hal-hal eksperimental terlebih dahulu. Alhasil, ensemble casts nama-nama besar pun jadi sia-sia.


[6.5/10Bintang]

0 comments:

Post a Comment