Wednesday, 1 January 2020

[Review] The Grudge: Kisah Kutukan Ju-On Yang Terus Berlanjut Hingga Ke Amerika Serikat


#Description:
Title: The Grudge (2019)
Casts: Andrea Riseborough, John. J Hansen, Demian Bichir, Joel Marsh Garland, Tara Westwood, David Lawrence Brown, Zoe Fish, Junko Bailey, Lin Shaye, Frankie Faison, Jackie Weaver, John Cu, Betty Gilpin
Director: Nicolas Pesce
Studio: Sony Pictures, Stage 6 Films, Screen Gems Pictures, Ghost House Pictures

#Synopsis:
Detektif Greco (Joel Marshal Garland) beserta dengan rekannya, Detektif Muldoon (Andrea Riseborough) mendapatkan laporan kecelakaan mobil yang baru ditemukan disebuah hutan di pinggir jalan raya yang sudah lama ditutup. Usai diselidiki, jenazah yang ada di dalam mobil tersebut mempunyai beberapa tanda pengenal dan identitas. Korban ternyata adalah seorang ahli kesehatan mental bernama Lorna Moody (Jackie Weaver) yang sebelum kecelakaan, ia mengunjungi rumah pasangan suami istri William Matheson (Frankie Faison) dan istrinya yang diduga mengalami gangguan mental bernama Faith Matheson (Lin Shaye).


Muldoon lalu mencoba mencari tahu rumah keluarga Matheson. Setibanya disana, ia dikejutkan dengan kondisi William yang sudah tewas dengan kondisi sangat mengenaskan. Sang istri, Faith yang dalam kondisi berlumuran darah dan lemah langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Muldoon lalu menceritakan tentang insiden itu pada Greco. 



Greco langsung angkat tangan tak ingin menindak lanjuti kasus ini karena kemiripan dengan kasus keluarga Landers, keluarga yang tewas di rumah yang sama dengan keluarga Matheson. Greco yakin ada yang tak beres dirumah itu, pasalnya setiap orang yang masuk atau tinggal di rumah itu selalu dihantui oleh sosok perempuan misterius berambut panjang bernama Kayako (Junko Bailey). Rupanya, Kayako merupakan arwah penasaran yang berasal dari suatu rumah di Jepang. Kayako "ikut terbawa" oleh Fiona Landers (Tara Westwood) yang baru saja masuk dan meliput rumah tempat kejadian peristiwa pembunuhan Kayako di Jepang. Setelah kepulangannya dari Jepang itulah, keluarga Landers dihantui oleh Kayako hingga satu persatu dari mereka tewas. 



Mendengar hal tersebut membuat Muldoon cukup ketakutan. Ia selalu menjaga anaknya, Burke (John J. Hansen) dirumahnya agar tetap aman. Muldoon terus menelusuri sejarah rumah itu. Ia lagi-lagi menemukan fakta baru soal orang-orang yang tewas usai masuk ke rumah itu. Mereka adalah pasangan muda yang berprofesi sebagai agent properti bernama Peter dan Nina Spencer (John Cu dan Betty Gilpin). Keduanya tewas cukup mengenaskan usai Peter mengunjungi rumah tersebut dan bertemu dengan sosok anak kecil bernama Melinda (Zoe Fish).



Seiring berjalannya waktu, Muldoon makin sering dihantui oleh sosok Kayako yang menyerupai keluarga Matheson dan Landers. Ia merasa bersalah karena telah mencoba dan menelusuri kasus rumah itu.


#Review:
Film-film Hollywood khususnya bergenre horror yang dirilis pada bulan Januari memang harus diwaspadai karena kualitas dan filmnya selalu zonk alias mengecewakan. Tahun 2018 lalu hadir film horror INSIDIOUS THE LAST KEY (2018) yang tampil cukup mengecewakan. Awal tahun kemarin hadir film horror ESCAPE ROOM (2019) yang juga tampil kurang memuaskan. Dan di awal tahun 2020 ini, lagi-lagi film horror Hollywood tampil zonk! Sebuah film remake dari film horror adaptasi dari film horror Jepang, JU-ON (2002) dan THE GRUDGE (2004) berjudul sama yakni THE GRUDGE (2020). Yang patut ditunggu kehadiran film ini lantaran Sam Raimi bertindak sebagai produser dalam film ini.


Namun ternyata memasang nama Sam Raimi sebagai produser dalam film ini rupanya tak menolong filmnya hadir sebagai tontonan horror yang memuaskan. Sang sutradara menghadirkan kisah kutukan Ju-On dan Kayako ini tidak menawarkan sesuatu yang baru. Formula terror Kayako yang kali ini berpindah tempat dan bertransformasi menjadi setan baru berwujud para korbannya. Atmosfer horror yang ditampilkan pun menurutku gagal. Moment cukup bikin was-was hanya saat karakter Muldoon dihantui di ruangan arsip saja. Sisanya, tidak menyeramkan! Plot film dan setting waktu yang terus maju mundur pun tidak mempunyai pembeda sama sekali. Deretan jumpscared pun tergolong biasa saja dan beberapa malah mirip seperti jumpscare film-film horror Indonesia belakangan ini. 


Penyelesaian konflik cerita pun terasa sangat mudah dan gampang banget untuk ditebak. Untungnya untuk adegan berating Restricted tampil cukup ngilu. Moment saat salah satu karakter terjatuh dari ketinggian dan tanpa sensor sukses membuatku terkejut dan ngeri.
Untuk jajaran pemain, tidak memberikan sesuatu yang istimewa. Semuanya mudah dilupakan ketika selesai menontonnya. Penonton tidak dibuat untuk simpati terhadap siapapun dalam film ini. Porsi "nenek Insidious" juga tak seperti apa yang aku harapkan. Karakternya yang tak terlalu menonjol ini sama persis nasibnya seperti Cinta Laura dalam film JERITAN MALAM (2019).
Overall, cukup menyesal aku menonton film ini di penghujung tahun 2019. Sebuah film remake yang memang tak perlu untuk ada.

[4/10Bintang]

0 comments:

Post a Comment