Thursday 13 February 2020

[Review] Fantasy Island: Berliburan Ke Sebuah Pulau Yang Menyimpan Sebuah Misteri


#Description:
Title: Fantasy Island (2020)
Casts: Lucy Hale, Maggie Q, Portia Doubleday, Austin Stowell, Michael Rooker, Michael Pena, Jimmy O. Yang, Kim Coates, Parisa Fitz, Ryan Hansen, Evan Evagora, Robbie Jones
Director: Jeff Wadlow
Studio: Columbia Pictures, Sony Pictures, BlumHouse Productions


#Synopsis:
Lima orang pemenang mendapatkan hadiah berupa staycation disebuah pulau terpencil yang diberi nama Fantasy Island. Mereka adalah Melanie (Lucy Hale), Elena (Maggie Q), Randall (Austin Stowell), Bradley (Ryan Hansen) dan Brax (Jimmy O. Yang). Fantasy Island sendiri dikelola oleh Mr. Roarke (Michael Pena) serta Julia (Parisa Fitz) dan para staff resort nya.


Julia menjelaskan bahwa selama staycation di Fantasy Island ini seluruh fantasi para tamunya akan terwujud. Mr. Roarke juga menambahkan, setiap tamu hanya bisa mewujudkan satu fantasi dan setelah fantasinya terwujud, setiap tamu diharuskan menjalankannya sampai selesai.
Melanie berfantasi ingin melakukan balas dendam orang orang yang telah melakukan bullying di masa lalu. Elena berfantasi ingin menerima lamaran kekasihnya, Rocklin (Robbie Jones) dan hidup bahagia selamanya. Randall berfantasi ingin menjadi seorang prajurit tentara, karena itu impian terbesarnya selama ini. Lalu Bradley dan Brax hanya berfantasi ingin bersenang-senang dengan para model pria wanita seksi dan pool party mewah setiap hari.



Satu persatu fantasi dari lima orang pemenang ini terwujud. Melanie diajak ke sebuah ruangan rahasia yang memperlihatkan orang yang melakukan tindakan bullying padanya tengah terikat disebuah kursi yaitu Sonya (Portia Doubleday). Mr. Roarke mempersilahkan Melanie untuk menyiksa sesuka hati Sonya dengan hanya menekan tombol saja. Fantasi dari Bradley dan Brax juga terwujud. Mereka diajak ke sebuah resort meriah penuh pesta dan para model pria wanita seksi. Selama berada disana, Bradley dan Brax dimanjakkan oleh segala keinginan mereka.



Randall diberi seragam tentara dan dibawa pergi ke dalam hutan belantara oleh Mr. Roarke. Dalam perjalanan, Randall berhasil ditangkap oleh pasukan tentara lainnya yang tengah menjalankan aksi misi penyelamatan. Sementara itu Elena, ingin kembali ke masa dimana sang kekasih pada saat itu melamarnya. Saat ini Elena merasa kesepian dan menyesali telah menolak lamaran Rocklin. Fantasi tersebut rupanya dikabulkan oleh Mr. Roarke. Elena kembali ke kejadian Rocklin melamar dirinya. Tak hanya itu saja, fantasinya Elena semakin meluas hingga menikah dan mempunyai anak perempuan.



Seiring fantasi mereka yang terus berjalan. Melanie menyadari ada yang tak beres dengan fantasinya. Ia awalnya mengira siksaan pada Sonya itu hanya visual hologram saja. Tapi ternyata itu adalah Sonya yang sesungguhnya yang diculik dan disekap di Fantasy Island. Melanie lalu berusaha menyelamatkan Sonya dari ancaman maut seorang dokter gila yang akan menyerangnya. Hal serupa juga terjadi pada Randall, Elena, Bradley dan Brax. Masing-masing fantasi dari mereka tidak berjalan sesuai dengan keinginan. Bahkan muncul sosok misterius penuh dengan luka bakar selalu mengikuti mereka. Petunjuk akhirnya mereka dapatkan usai seorang pria paruh baya bernama Morgan (Michael Rooker)/ Ia lalu memberitahukan soal rahasia dan kekuatan magis yang ada di Fantasy Island.
Apa yang sebenarnya terjadi? Lalu siapakah sesungguhnya dokter gila dan sosok misterius penuh dengan luka bakar itu?


#Review:
Dengan cuplikan trailer serta premis cerita yang cukup menjanjikan, film FANTASY ISLAND (2020) ini seharusnya bisa menjadi tontonan yang patut diantisipasi kehadirannya. Ditambah lagi film yang disutradarai oleh Jeff Waldlow ini merupakan adaptasi dari tv series berjudul sama yang dirilis pada tahun 1977-1984 silam.




Namun rupanya, ketiga hal yang sudah kusebutkan diatas ini tak membuat film ini tampil seperti apa yang aku harapkan. Genre film ini yang aku kira bakalan full horror-thriller malah menjadi thriller-adventure tentang lima orang yang harus survival dari fantasi mereka yang terwujud. Pengenalan masing-masing fantasi dari lima karakter film FANTASY ISLAND (2020) ini tergambarkan dengan baik. Moment Fantasi yang dimiliki karakter Elena menjadi yang paling berbobot dan mempunyai rasa emosionalnya. Seiring berjalannya durasi, diparuh akhir film sang sutradara mengambil langkah untuk menghubungkan lima fantasi para karakternya ini lewat sebuah plot twist yang menurutku tampil terlalu dadakan dan buru-buru. Cara pengungkapannya pun tergolong sangat standar dengan formula khas film-film horror kebanyakan. Selain itu, misteri tentang Fantasy Island itu sendiri pun akhirnya tidak terjelaskan dan penuh dengan tanda tanya besar. Salah satunya soal musuh-musuh yang terasa mirip kawanan zombie dengan mata dan mengeluarkan cairan berwarna hitam. Tektokan komedi antara duo kakak beradik beda kewarganegaraan ini menurutku failed semua. Setiap adegan konyol yang mereka lakukan tak berhasil membuatku dan penonton lain tertawa.


Untuk urusan visual, untungnya FANTASY ISLAND (2020) mampu mengeksplorasi kepulauan Fiji dengan sangat baik. Suasana tropis serta pemandangannya dimanfaatkan dengan baik oleh film ini. Mayoritas jajaran pemain tampil tidak terlalu membuatku terpukau. Duo musuh yang diperankan Lucy Hale dan Portia Doubleday juga tampil kurang meyakinkan. Untungnya aktris Maggie Q menurutku berhasil membangun rasa emosionalnya disaat fantasinya terwujud.
Overall, film FANTASY ISLAND (2020) rupanya tidak sesuai dengan apa yang aku harapkan. Elemen horrornya sangat membosankan. Tertolong oleh moment adventure dengan pemandangan kepulauan Fiji nya yang bagus dan indah.


[6/10Bintang]

0 comments:

Post a Comment