Monday 28 December 2020

[Review] Danur Asih 2: Misteri Sosok Asih Kali Ini Benar-Benar Terungkap!

 



#Description:
Title: Asih 2 (2020)
Casts: Shareefa Daanish, Marsha Timothy, Ario Bayu, Anantya Rezky, Ruth Marini, Graciella Abigail, Ully Triani, Darius Sinathrya, Citra Kirana, Marini Soerjosoemarno, Ingrid Widjanarko, Sarah Presli
Director: Rizal Mantovani
Studio: MD Pictures, PicHouse Films


#Synopsis:
Kebahagiaan yang dirasakan keluarga Andi (Darius Sinathrya) dan Puspita (Citra Kirana) ternyata tidak berlangsung lama. Setelah berhasil menyelamatkan anak mereka dari gangguan Asih (Shareefa Daanish), terror kembali menghampiri Andi, Puspita dan juga sang nenek (Marini Soerjosoemarno). Asih datang merebut kembali anak mereka hingga membuat Andi dan Puspita harus meregang nyawa. Satu-satunya yang selamat dari terror Asih ialah sang nenek.


Tujuh tahun berlalu, seorang pengendara mobil datang ke rumah sakit dengan membawa anak perempuan (Anantya Rezky) yang tak sengaja tertabrak olehnya. Dokter Sylvia (Marsha Timothy) langsung menangani anak tersebut. Setelah berhari-hari dirawat di rumah sakit, tak satupun keluarga dari anak itu datang untuk menjemputnya. Sylvia merasa khawatir dan simpati pada anak itu karena orangtua nya begitu tega menelantarkannya. Ia juga teringat dengan almarhum anaknya yang sudah meninggal empat tahun silam. Sylvia lalu memutuskan untuk mengadopsi anak tersebut dan ia beri nama Ana.



Setelah kondisi Ana sudah sehat, Sylvia membawanya kerumah untuk bertemu dengan sang suami, Razan (Ario Bayu). Ana yang selama hidupnya tinggal seorang diri di hutan membuat ia tidak bisa berbicara dan bertingkah seperti anak seusianya. Tapi hal itu tak membuat Sylvia dan Razan kesal, mereka dengan sabar melatih Ana untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan baru.



Semenjak kehadiran Ana dirumah Sylvia dan Razan, banyak kejadian aneh menimpa mereka. Tak hanya itu saja, tetangga mereka yaitu Emak Ipah (Ruth Marini) dan anak majikannya Alea (Graciella Abigail) pun turut merasakan hal aneh itu. Puncaknya, saat ayam peliharaan Alea hilang setelah ia memergoki Ana masuk ke pekarangan rumah Alea. Emak Ipah merasakan ada yang tak beres dari sikap Ana. Terlebih ia sering bersenandung lagu "Indung-Indung Kepala Lindung". Pasalnya, lagu tersebut adalah lagu kesukaan Asih, anak asuhnya semasa tinggal di kota yang memutuskan bunuh diri setelah ia tak diterima oleh keluarga gara-gara hamil diluar nikah.


Sylvia dan Razan tak ingin Ana kembali pada Asih. Mereka berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan Ana. Akankah keduanya berhasil lepas dari terror Asih?


#Review:
Danur Cinematic Universe semakin konsisten untuk terus mengembangkan semestanya di industri perfilman tanah air. film pertama ASIH (2018) sukses mencetak box office dengan jumlah diatas 1.7 juta penonton diseluruh Indonesia. Maka tak heran jika MD Pictures langsung bergerak cepat menghadirkan kelanjutan kisah tragis Asih yang dimana sekuelnya ini tak lagi digarap oleh Awi Suryadi, melainkan Rizal Mantovani.



Untuk segi cerita, ASIH 2 (2020) kali ini benar-benar menguak tuntas backstory dari karakter Asih yang sebelumnya kurang jelas pada film pertamanya. Elemen membongkar masa lalu Asih ini diiringi dengan drama tentang ibu dan anak yang sangat kuat baik antara Asih dengan Ana maupun Sylvia dengan Ana. Cara mengkoneksikan cerita film ini dengan film-film Danur sebelumnya juga menurutku sangat smooth, sehingga sensasi kejutan selalu muncul disaat beberapa adegan terkoneksi dengan film Danur dan Asih pertama. Elemen horror yang disajikan ASIH 2 (2020) pun suprisingly tampil on-point dan menyeramkan. Bahkan ada dua adegan horror yang langsung mengingatkanku pada film horror masterpiece dari Rizal yaitu Jelangkung dan Kuntilanak. Yang cukup disayangkan dari film ASIH 2 (2020) ini adalah efek scoring dan suara "INI ANAK SAYAAA...!!!" terlalu over the top dan bikin pening.



Untuk jajaran pemain, Marsha Timothy memang tak perlu diragukan lagi untuk urusan akting. Peraih Piala Citra ini berhasil menjalin chemistry memukau sebagai seorang ibu yang tak ingin lagi kehilangan anaknya. Begitu juga Ario Bayu, Ruth Marini hingga Ully Triani tampil tidak useless dan semakin memperkuat cerita. Give applause untuk aktris cilik Anantya Rezky yang memerankan karakter Ana tampil meyakinkan sebagai seorang anak hutan dengan segala tingkah lakunya yang creepy. Chemistry yang dibangun baik dengan Marsha maupun Shareefa terasa sangat menyentuh. Andai saja film ini memberikan progres yang cukup besar terhadap perkembangan sikap Ana berkat didikan Sylvia mungkin akan jauh lebih touching pada babak akhir film.
Overall, the best movie in Danur Cinematic Universe so far is ASIH 2 (2020). Berharap Sylvia, Razan dan Ana masih bisa muncul di film-film Danur berikutnya.


[8/10Bintang]

0 comments:

Post a Comment