Wednesday 31 March 2021

Hello. I'm Positive And Quarantine!


I'm Positive.
Kamis, 18 Maret 2021 aku dinyatakan Positif CoVid-19 setelah menjalani Swab Antigen dan Swab PCR. Aku tidak kaget, karena sejak Senin, 15 Maret 2021 sudah merasakan kondisi kesehatan mulai tidak fit dan kelelahan. Gejala demam, batuk dan flu mulai menyerangku. Karena kondisi tak kunjung membaik meskipun sudah mengkonsumsi obat dari apotek, aku memutuskan untuk cek ke klinik terdekat dari kost.
Rabu, 17 Maret 2021 aku pergi ke Apotek Griya Kasih Indah, Kelapa Gading. Setibanya disana, aku diwajibkan untuk Swab Antigen sebelum diperiksa oleh Dokter Umum. Disaat pertengahan bulan dan kondisi isi saldo ATM dan dompet sudah menipis, mau tak mau mengeluarkan biaya untuk Swab Antigen karena tidak di cover oleh BPJS Kesehatan. Setelah melakukan Swab Antigen dengan mengambil sample cairan dari dalam hidung, hasilnya dinyatakan positif.


Setelah melapor ke manager di kantor, aku langsung dirujuk untuk ke Puskesmas Kelapa Gading untuk melakukan Swab PCR. For the first time melakukan Swab PCR rasanya bikin kaget, terutama disaat petugas medis mengambil sample cairan yang ada dalam tenggorokan. Aku langsung refleks menendang kaki petugas karena kaget gara-gara rasanya langsung mual ingin muntah disaat alat Swab PCR masuk ke dalam tenggorkan. Duh! Rasanya malu banget sih. Untungnya si petugas medis hanya ketawa-ketawa saja melihat reaksiku yang pertama kali melakukan Swab PCR. Setelah selesai, melakukan Swab PCR, aku langsung meminta maaf ke petugas medis itu hahaha.


Hello Tower 5!


Supply makanan dari RSDC Wisma Atlet Kemayoran

Keesokan harinya, petugas medis dari Puskesmas Kelapa Gading memberikan kabar jika hasil Swab PCR aku positif. Akupun langsung mendapat rujukan untuk menjalani isolasi karantina di Wisma Atlet Kemayoran, karena pihak Puskesmas dan juga kantor tidak mengizinkan aku untuk melakukan isolasi mandiri di kost, karena berpotensi bisa menyebarkan ke penghuni kost lain. Aku berangkat dari Puskesmas menuju Wisma Atlet Kemayoran mengendarai ambulance khusus pasien CoVid-19 dengan suara sirine ambulance yang dinyalakan. Duh masih speechless sih naik ambulance wkwkw.
Kamis malam sekitar pukul 22:45 WIB aku akhirnya tiba di Wisma Atlet Kemayoran Tower 5. For the first time masuk ke komplek apartemen yang tahun 2018 lalu digunakan oleh para atlet yang mengikuti ajang Asean Games. Biasanya staycation dan check-in di hotel eh sekarang check-in nya di Wisma Atlet untuk karantina. Hahahaha.


Let's Quarantine!
Hari pertama menjalani karantina di Wisma Atlet Kemayoran, aku masih tak percaya terpapar CoVid-19. Aku berusaha untuk bisa beradaptasi secepatnya dengan situasi dan lingkungan Wisma Atlet Kemayoran. Di Tower 5, aku mendapatkan kamar untuk karantina di lantai 13 dan kamar nomor 051306. Tipe apartemen yang aku dapat adalah 2 Bed Room dengan 3 Bed. Kamar yang 1 Bed diisi oleh sesama pasien positif bernama Farhan Ashari yang kostnya masih di wilayah Kelapa Gading. Apartemennya terbilang nyaman. Fasilitasnya lengkap dan full furnished. Ada dapur tanpa kompor, toilet, water heater, shower, ruang tamu, lemari dan beberapa meja. Turut disediakan WiFi di setiap kamar sehingga kita tak perlu khawatir akan kuota internet jebol. 




Quarantine Place at 13rd Floor, 5th Floor Wisma Atlet Kemayoran

Pagi harinya, kita dimasukkan ke dalam grup Whatsapp yang dikelola oleh petugas medis Wisma Atlet Kemayoran. Setiap harinya, admin grup "Tower 15 Lantai 13" selalu memberikan informasi mengenai permintaan obat, konsumsi makanan dan informasi seputar kesehatan. Selain itu, Wisma Atlet Kemayoran juga sering mengadakan kegiatan virtual meeting via Zoom, mulai dari sharing tentang keagamaan, kesehatan, psikologi dan lain-lain.


Check-in untuk Quarantine di Tower 5 Wisma Atlet Kemayoran

Selama menjalani karantina di Wisma Atlet Kemayoran, pasien diberi jatah makan 3 kali sehari yaitu pukul 06:00, 12:00 dan 18:00 WIB. Nasi Box yang dibagikan isinya mencakup 4 sehat 5 sempurna. Selain itu, petugas medis di Wisma Atlet Kemayoran pun selalu memantau ketersediaan obat dan multivitamin yang harus dikonsumsi oleh pasien. Satu kali makan obat dalam sehari, aku harus meminum 6-8 jenis obat dan multivitamin selama 3 tiga kali. Lumayan gumoh sih, makan obatnya banyak banget!



6-8 jenis obat dan multivitamin tiga kali dalam sehari. gumoh gak tuh!

Ada hal yang cukup menarik disaat menjalani karantina di hari keempat yaitu tanggal 23 Maret 2021. Pada sore hari, Wisma Atlet Kemayoran menyelenggarakan peringatan "1 Tahun Perjuangan Rumah Sakit Darurat CoVid-19, Wisma Atlet Kemayoran". Dalam event tersebut, sebagian nakes yang sudah selesai berdinas dan para pasien turut berpatisipasi mengisi acara ini. Kami semua diberi alat musik Angklung untuk dimainkan bersama-sama saat lagu-lagu mulai dinyanyikan. Acara ini pun disiarkan secara langsung dan diliput oleh berbagai media.
Disaat acara sedang berlangsung, aku yakin kegiatan ini pasti menimbulkan pro dan kontra. Dan hal itu benar adanya. Peringatan 1 Tahun CoVid-19 menjadi topik pembicaraan yang cukup populer di Twitter dan juga Instagram. Mayoritas menyebutkan jika kegiatan ini terlalu berlebihan dan over-celebration. Akupun merasakan hal yang sama, karena merasa tak perlulah melakukan kegiatan ini.


Angklung Peringatan 1 Tahun RSDC Wisma Atlet Kemayoran

Tapi... setelah aku menjalani karantina selama 7 hari, aku akhirnya berpikir dan merasakan jika kegiatan tersebut bukanlah ajang hura-hura, melainkan bentuk apresiasi, penghormatan sekaligus hiburan bagi para tenaga kesehatan yang sudah satu tahun berjuang melawan CoVid-19 dan merawat pasien di Wisma Atlet Kemayoran. Dikutip dari Google, sampai saat ini sudah ratusan tenaga kesehatan meninggal dunia.


Para nakes Wisma Atlet Kemayoran yang sudah sangat betah mengenakan APD Hazmat

Selama satu tahun ini juga, banyak tenaga kesehatan tidak pernah pulang ke rumah dan terpaksa menetap di Wisma Atlet Kemayoran demi merawat para pasien positif. Aku yang baru semingguan karantina disini saja sudah merasa sangat bosan karena tidak bisa keluar dari komplek Wisma Atlet ini. Tidak terbayang rasanya menjadi tenaga kesehatan yang sudah satu tahun lebih tinggal disini dan harus mengenakan APD Hazmat selama 8-9 jam untuk menghindari terpapar CoVid-19. Aku hanya bisa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya terhadap semua tenaga kesehatan, petugas kebersihan, keamanan dan orang-orang yang bertugas di Wisma Atlet Kemayoran. Jasa dan pengabdian kalian semua sangat berarti bagi kami para pejuang negatif CoVid-19. Semoga diberi kesehatan dana kebahagiaan yang melimpah untuk kalian. Aamiin!


Still Quarantine Huft.
Tak terasa sudah 8 hari karantina di Wisma Atlet Kemayoran. Rasa bosan terus melanda setiap harinya. Aku benar-benar ingin sembuh secepatnya! Tanggal 27 Maret 2021, aku kembali melakukan Swab PCR untuk melihat perkembangan dari proses karantina ini. Aku sangat berharap hasilnya bisa negatif dan CT nya tinggi agar bisa keluar dari Wisma Atlet. Selama delapan hari karantina, sesekali aku melakukan kegiatan olahraga lari di pagi atau sore hari. Selain itu, para pasien di Wisma Atlet pun rutin mengadakan kegiatan senam di area amphitheater dan taman Wisma Atlet. Kegiatan ini dilakukan tiap jam 08:00-10:00 dan 16:00-17:00 WIB. Yang lucu tiap sesi senam ini, lagu-lagu yang digunakan untuk mengiringi senam kebanyakan lagu-lagu populer di sosial media TikTok. Hahaha.


Amphitheater yang dikelilingi tujuh tower Wisma Atlet Kemayoran


Suasana Kegiatan Senam di Amphitheater Wisma Atlet Kemayoran

Keesokan harinya, hasil dari Swab PCR akhirnya keluar. Aku sangat kaget karena masih dinyatakan positif, namun CT nya sudah mencapai 37.4. Dokter dan tenaga medis pun tidak mengizinkan aku untuk pulang. Masa karantina pun diperpanjang sampai 31 Maret 2021 dan akan di Swab PCR ulang. Aku sempat kesal dan kecewa karena tidak bisa pulang. Aku juga iri melihat teman satu kamar yaitu Farhan sudah dinyatakan positif dan bisa pulang hari itu juga. Kini aku menjalani karantina di apartemen seorang diri. Huft sepi sekali rasanyaa!
Selama sepuluh hari karantina, Alhamdulillah teman-teman, rekan kerja dan atasan aku yang selalu memberiku semangat. Mereka juga sesekali mengirimkan makanan dan multivitamin melalui online delivery. Terima kasih Dape, Ayang Eva Zalfa, Fahmi, Adit Baim, Ario, Imam, Fatma, Lailil, Shita, Erwin, Puyu, Bu Erna, Pak Rosyid, Pak Afan, Pak Romi, Mas Dio, Ibu Okly dan yang lainnya! Aku kangen kerja dan jeceh kesana-kemari guys!




Sebetulnya masih ada lagi foto-foto kiriman makanan lainnya. Thankyou guys!

Rabu, 31 Maret 2021 aku melakukan Swab PCR untuk yang kedua kali. Berharap hasilnya negatif dan CT nya tinggi. Aamiin! Aku sudah kangen kembali bekerja dan juga menjalani aktifitas sehari-hari seperti biasanya nih. Rasanya 12 hari sudah cukup banget untuk recovery dan survival dari CoVid-19.


Amazing View From 16th and 33rd Floor
Selama menjalani karantina di Wisma Atlet Kemayoran, aku sering jalan-jalan menelusuri setiap lantai di Tower 5. Aku yang sangat senang dengan pemandangan Jakarta dari ketinggian akhirnya bisa dirasakan hampir setiap hari disini. Di Tower 5 sendiri terdapat semacam dua teras atau balkon besar di lantai 12 dan lantai 16 dengan view ke sesama Tower Wisma Atlet dan ke Jakarta Pusat & Utara. Sampai tulisan ini dibuat (1/4), Tower 5 Wisma Atlet Kemayoran sendiri sudah tak lagi full capacity. Aku yang awalnya dari lantai 13 pun dipindah ke lantai 9 karena jumlah pasien tiap harinya terus berkurang. Sehingga, lantai 14 sampai lantai 33 sudah kosong dan tak berpenghuni.
Setiap selesai makan siang, aku selalu menyempatkan diri untuk jalan-jalan ke lantai 12, lantai 16 dan lantai tertinggi yaitu lantai 33. Suasana pemandangan Jakarta dari ketinggian sungguh indah. Deretan gedung-gedung tinggi perkantoran, apartemen, hotel yang ada di wilayah Kemayoran hingga Jakarta Pusat terpampang nyata. Angin yang berhembus pun cukup kencang dan sesekali agak takut juga sih untuk memotret dan mengambil video.








Oiya satu lagi, jika teman-teman semua mempunyai gejala CoVid-19 tak perlu khawatir dan merasa takut ya! Cukup periksa ke Puskesmas terdekat, pastikan membawa KTP sesuai domisili atau BPJS Kesehatan. Insyaallah penanganan dan perawatan CoVid-19 ini GRATIS tak dipungut biaya sepeserpun. Jika mendapat rujukan untuk isolasi dan karantina di Wisma Atlet atau rumah sakit rujukan CoVid-19, jangan ditolak ya teman-teman, demi kebaikan kita sendiri dan juga orang-orang yang ada disekitar, karena Virus CoVid-19 ini sudah sangat mudah untuk menular layaknya flu dan batuk.
Jika sudah mendapat rujukan untuk karantina dan isolasi di Wisma Atlet Kemayoran atau Pademangan, aku sarankan untuk membawa:
1. Pakaian kaos, celana santai, underwear, sweater dan celana olahraga agar apabila dicuci cepat kering
2. Bawa sepatu olahraga supaya nyaman ketika lari atau senam
3. Bawa perlengkapan mandi seperti sabun, shampoo, facial wash, gunting kuku karena pihak Wisma Atlet tidak menyediakan amenities
4. Bawa perlengkapan alat makan seperti gelas, sendok, piring atau mangkok yang berbahan plastik agar mudah dicuci dan tidak pecah
5. Bawa colokan listrik dengan kabel yang panjang, karena lokasi colokan listrik di apartemen Wisma Atlet Kemayoran jumlahnya terbatas
6. Bawa sabun deterjen dan pewangi pakaian karena disana tidak disediakan fasilitas laundry
7. Bawa sabun pencuci piring
8. Bawa semprotan nyamuk, karena ketika pertama kali check-in masuk ke apartemen banyak sekali nyamuk
9. Bawa pengharum ruangan apabila dibutuhkan biar suasana kamar isolasi nyaman dan enak
10. Wisma Atlet hanya menyediakan fasilitas linen berupa handuk, bedsheet dan selimut.

0 comments:

Post a Comment