#Description:
Title: Ali & Ratu-Ratu Queens (2021)
Casts: Iqbaal Ramadhan, Nirina Zubir, Asri Welas, Happy Salma, Tika Panggabean, Aurora Ribero, Marissa Anita, Bayu Skak, Cut Mini, Ibnu Jamil, Arief Didu, Reza Chandika
Director: Lucky Koeswandi
Studio: Palari Films, Netflix
#Synopsis:
Sejak usia lima tahun, Ali (Iqbaal Ramadhan) harus menerima kenyataan jika sang ibu yang bernama Mia (Marissa Anita), pergi meninggalkan dirinya dan juga sang ayah, Hasan (Ibnu Jamil) untuk mengejar cita-cita menjadi seorang penyanyi di New York. Sang ibu berjanji akan segera pulang ke Indonesia apabila dirinya sudah meraih kesuksesan disana.
Waktu terus berjalan, namun Mia tak kunjung pulang ke tanah air. Hasan sudah berkali-kali meminta istrinya itu untuk pulang tapi usahanya itu selalu gagal. Hasan pun akhirnya menyerah dan berjanji tidak akan menghubungi istrinya lagi.
Saat lulus sekolah dan menginjak usia remaja, Ali harus ikhlas melepas kepergian sang ayah untuk selama-lamanya. Kematian sang sang ayah membuat Ali sedih karena kini ia hidup seorang diri tanpa kedua orangtua. Disaat Ali sedang membereskan kamar almarhum ayahnya, ia menemukan setumpuk surat dan tiket pesawat yang ternyata dikirimkan oleh sang ibu. Namun Ali tak pernah mengetahui hal itu lantaran sang ayah merahasiakan dari dirinya.
Ali kecewa terhadap keluarga dari sang ayah yang merahasiakan hal tersebut. Namun sang Bude (Cut Mini) mempunyai alasan tersendiri mengapa keluarga dari pihak sang ayah tidak ingin lagi Ali mempunyai hubungan dengan Mia. Mereka ingin melihat Ali bahagia dan melupakan masa lalu sang ibu yang tega meninggalkan suami dan anaknya bertahun-tahun tanpa kabar. Alasan tersebut tak bisa Ali terima. Ia kemudian memutuskan untuk pergi ke New York mencari ibunya disana, dengan bermodalkan uang yang didapatkan dengan menyewakan rumah milik sang ayah. Bude pun terpaksa mengizinkan Ali untuk pergi New York dengan syarat harus segera pulang ke Indonesia setelah bertemu dengan ibunya itu.
Dengan modal alamat rumah yang tertera di kartu pos dari ibunya, Ali pun berangkat ke New York. Setibanya disana, Ali dibuat takjub dan kagum melihat Kota New York yang gemerlap. Ali pun langsung bergegas pergi ke alamat rumah yang terletak di wilayah Queens, Amerika Serikat. Alamat tersebut membawa Ali ke Elmhurst Apartments. Namun sayang, sang ibu sudah tidak ada disana. Ia bertemu dengan teman satu roomates dari sang ibu yaitu Parti (Nirina Zubir) yang tinggal bersama tiga WNI lainnya yaitu Ance (Tika Panggabean), Chinta (Happy Salma) dan Biyah (Asri Welas).
Melihat aksi nekad Ali yang pergi ke New York seorang diri membuat Parti dan teman-temannya merasa kasihan. Mereka pun sepakat untuk membantu Ali menemukan Mia meskipun sampai saat ini Parti sudah tidak pernah lagi berkomunikasi dengannya.
Parti, Ance, Chinta dan Biyah sendiri tergabung dalam geng pertemanan bernama "Ratu-Ratu Queens". Mereka berempat mempunyai profesi pekerjaan yang berbeda. Parti bekerja paruh waktu sebagai asisten rumah tangga di beberapa rumah. Ance yang seorang single parent bekerja freelance dan sering bermain saham. Ia tinggal bersama anak perempuannya yaitu Eva (Aurora Ribero). Chinta bekerja sebagai spesialis massage dan meditasi. Dan yang terakhir Biyah, ia berprofesi sebagai fotografer paparazzi independen setelah ditipu oleh agen pekerjaan yang menawarkan pekerjaan bagus di Amerika Serikat. Setiap bulannya, Geng Ratu-Ratu Queens menyisihkan sebagian hasil pendapatannya untuk ditabung demi membangun sebuah restoran masakan Indonesia disana.
Pencarian yang dilakukan Geng Ratu-Ratu Queens membuahkan hasil. Parti berhasil menemukan informasi tentang keberadaan Mia dari temannya sesama warga Indonesia disana. Ali pun sangat senang dan sudah tidak sabar untuk bertemu dengan ibunya itu. Keesokan harinya, Ali langsung pergi ke alamat tempat tinggal sang ibu. Ia pun membawakan rendang sapi sebagai kado untuk ibunya.
Namun sayang, semangat dan rasa rindu Ali terhadap sang ibu tidak berjalan sesuai dengan harapan. Mia terkejut melihat Ali ada didepan rumahnya. Ia langsung menutup pintu tanpa mendengarkan apapun dari anaknya itu.
Ali merasa sangat sedih mengapa ibunya tidak ingin bertemu dengannya. Ia pun kembali pulang ke rumah dan menceritakan hal tersebut pada Parti dan yang lainnya. Geng Ratu-Ratu Queens marah dan kesal dengan sikap Mia yang tidak ingin menemui anaknya sendiri. Keesokan harinya Ali kembali untuk mencoba menemui ibunya. Akankah kali ini Ali berhasil melepas rindu dengan ibunya?
#Review:
Rumah produksi Palari Films akhirnya merilis film ALI & RATU-RATU QUEENS (2021) secara global di platform streaming Netflix mulai 17 Juni 2021. Film garapan sutradara Lucky Kuswandi ini menceritakan tentang perjalanan hidup seorang remaja berusia 19 tahun yang ingin bertemu dan melepas kangen dengan ibunya di New York, Amerika Serikat.
Awalnya aku cukup skeptis dengan film ini gara-gara lokasi pengambilan gambarnya di luar negeri. Palingan cuma menjadi film Indonesia yang memanfaatkan keindahan setting lokasi luar negeri dan melupakan kualitas cerita dari filmnya sendiri. Tapi, rasa skeptis itu langsung terpatahkan usai menyelesaikan menonton film ini.
Untuk segi cerita, film ALI & RATU-RATU QUEENS (2021) menyajikan realita jika kehidupan tidak selalu berjalan mulus dan bahagia. Seorang remaja laki-laki yang berharap bertemu lagi dengan ibunya lalu hidup bahagia selamanya ini harus menerima kenyataan pahit. Lucky Kuswandi dan Gina S. Noer selaku penulis naskah dari film ini tidak membawa drama dan konflik antara ibu-anak ke arah yang too much dalam menyampaikan emosi mereka. Setiap tindakan dan pilihan hidup yang dilakukan oleh para karakter di film ini mempunyai alasan yang kuat. Salah satunya adalah Mia yang diperankan dengan sangat apik oleh Marissa Anita. Karakternya begitu kompleks. Mia terlihat dengan sangat jelas masih menyayangi dan rindu dengan Ali, namun disatu sisi ia tidak ingin mengulang kesalahan yang sama terhadap keluarga barunya. Mia pun mengakui dan sangat merasa bersalah jika ia adalah ibu yang jahat bagi Ali. Hal yang sama pun ditunjukkan oleh karakter Ali. Meskipun sang ibu sudah berbuat jahat kepadanya, tapi Ali tak pernah menjelek-jelekkan ibunya di hadapan Geng Ratu-Ratu maupun keluarga dari sang ayah. Setiap moment kebersamaan antara Ali dan ibunya selalu membuatku jatuh hati.
Selain itu, aku juga ingin memberikan applause untuk Geng Ratu-Ratu Queens yang tampil heboh, rempong dan semarak dalam film ini. Kehadiran mereka turut berkontribusi besar tentang keputusan dan langkah yang diambil Ali selama berada di New York. Kehangatan mereka sebagai sesama perantauan dan menjalin sebuah keluarga baru tertularkan dengan sangat baik kepada Ali dan juga para penonton.
Untuk jajaran pemain, Marissa Anita sukses menyita perhatian sebagai terrible mother bagi Ali. Emosi yang curahkan disaat bersama Iqbaal Ramadhan begitu kuat. Marissa mampu menampilkan rasa cinta terhadap anaknya meskipun harus menyakitinya juga. Performance Iqbaal Ramadhan pun sebetulnya tidak terlalu buruk. Hanya saja di beberapa moment emosional, feelnya masih kurang nendang. Ia sangat beruntung karena bisa diimbangi oleh 5 aktris senior sekaligus. Dari semua Geng Ratu-Ratu Queens, karakter Chinta yang diperankan Happy Salma sukses mencuri perhatianku, karena selama ini image dari Happy Salma adalah perempuan super protagonis, lemah lembut, tutur kata sangat tertata rapi. Tapi disaat ia memerankan Chinta, semua image yang melekat itu seketika runtuh dengan segala komedi dan aura guru meditasinya haha.
Untuk segi visual, film ALI & RATU-RATU QUEENS (2021) sukses memotret New York dan Queens dengan sederhana dan apa adanya. Film ini bukan tipe film Indonesia yang jalan-jalan ke luar negeri. Film ini mengambil point of view luar negeri dari mata dan kehidupan para perantau disana. Moment Thanksgiving Dinner, jajan di pinggir jalan dan membeli baju di thrift shop terlihat manis dan heartwarming. Tone warna yang dihadirkan film ini juga sangat menyatu dengan setiap gambar yang ditampilkan, sehingga membuat kesan lebih mendalam lagi untuk para penonton.
Overall, film ALI & RATU-RATU QUEENS (2021) sangat mudah menjadi salah satu film Indonesia terbaik di tahun ini. Marissa Anita deserved to Piala Citra Nominee!
[8.5/10Bintang]
0 comments:
Post a Comment