Tuesday, 1 June 2021

[Review] Ghost Lab: Eksperimen Gila Dari Dua Dokter Untuk Membuktikan Dunia Gaib


#Description:
Title: Ghost Lab (2021)
Casts: Thanapob Leeratanakachorn, Ice Paris Intarakomalyasut, Nuttanicha Dungwattanawanich, Suquan Bulakul, Nuttawut Jenmana, Rachanee Siralert, Chaleeda Gilbert
Director: Paween Purijitpanya
Studio: GDH 559, Netflix 


#Synopsis:
Cheewee Prometheus (Thanapob) dan Arjong Gla Soonyata (Ice Paris) adalah dua dokter muda di sebuah rumah sakit di Thailand. Mereka sudah berteman sejak semasa sekolah. Meskipun keduanya mempunyai profesi yang sama, namun pandangan dan pendapat mereka tentang hal-hal gaib selalu bertolak belakang. Wee merupakan dokter yang sangat realistis dan sangat tidak mempercayai adanya hantu. Sangat berbanding terbalik dengan Gla yang begitu mempercayai hal gaib, hantu dan kehidupan setelah kematian (afterlife). Bahkan Gla sudah melakukan serangkaian riset dan eksperimen secara diam-diam disela kesibukannya sebagai seorang dokter.


Suatu hari, Wee dan Gla mendapat informasi jika salah satu apartemen yang tak jauh dari rumah sakit mengalami kebakaran. Salah satu penghuninya mengalami luka bakar cukup parah dan dibawa ke rumah sakit mereka. Namun sayang, nyawa dari korban tidak tertolong. Para dokter dan perawat sudah berusaha menyelamatkan korban namun reaksi tubuh yang tidak terkendali akibat luka bakar serius membuatnya harus menghembuskan nafas yang terakhir kalinya.


Malam harinya, disaat Wee dan Gla sedang menjalankan dinas, secara tak sengaja mereka melihat penampakan hantu dari korban luka bakar tersebut. Gla sangat senang dan akhirnya bisa membuktikan jika hantu itu memang ada. Gara-gara kejadian itu, Wee mulai tertarik untuk ikut melakukan eksperimen bersama dengan Gla.
Keduanya pun langsung menjelajahi tempat-tempat yang dikenal angker di rumah sakit. Mereka memburu hantu untuk dijadikan subjek dalam eksperimen. Namun sayang, aksi berburu hantu yang dilakukan Wee dan Gla tidak berjalan mulus. Beberapa kali mereka harus gagal karena tak ada satupun hantu yang mau menampakan diri. Mereka hanya bisa merasakan kehadiran para hantu melalui pergerakan benda yang ada disekitar.



Eksperimen yang dilakukan Wee dan Gla menemui jalan buntu. Gla terus berusaha mencari cara agar bisa bertemu dengan hantu. Ia pun mempunyai ide untuk mendekati dan memacari seorang pasien penderita kanker stadium akhir yang hidupnya tidak akan lama lagi. Dengan begitu, disaat pasien ini meninggal, dia akan menemui Gla. Namun ide gila itu ditolak oleh Wee karena merasa tidak tega memanfaatkan orang yang tengah sekarat demi eksperimen mereka.
Selang beberapa hari, Wee mendapat kabar jika kondisi ibunya yang dirawat semakin menurun. Pihak dokter yang merawat sang ibu meminta Wee untuk tidak terlalu berharap ibunya bisa bertahan lebih lama karena sudah tak tertolong lagi. Mendapat kenyataan tersebut membuat Wee semakin terpuruk. Ditengah rasa sedihnya, sebuah ide gila muncul di benak Wee. Ia berencana untuk mengikhlaskan kepergian sang ibu untuk selama-lamanya. Setelah sang ibu meninggal, Wee yakin jika arwah dari ibunya itu pasti akan menemuinya.


Dugaan Wee pun terbukti. Disaat dirinya kembali ke rumah, ia melihat dengan jelas sosok sang ibu yang berdiri di balkon rumah namun dengan ekspresi yang sedih. Wee pun langsung mencari tahu apa maksud dari kehadiran ibunya itu. Kejadian tersebut membuat Wee kini mempunyai ide gila masuk ke alam baka dengan cara bunuh diri. Nantinya arwah dari Wee akan mendatangi Gla untuk melanjutkan lagi eksperimen mereka.
Disaat Wee sudah yakin untuk bunuh diri, ingatan tentang sang ibu kembali muncul. Hal tersebut berhasil membuat Wee mengurungkan niatnya. Melihat Wee yang tidak siap untuk bunuh diri, dengan penuh rasa ambisi yang besar, Gla mengambil alih peran Wee dan langsung mengakhiri nyawanya dengan bunuh diri.


Pasca kematian Gla, Wee pun melanjutkan eksperimen afterlife tanpa adanya Gla. Waktu terus berjalan namun sayang interaksi Wee dengan hantu Gla tidak berjalan dengan baik. Semua cara sudah dilakukan oleh Wee namun hasilnya sia-sia. Suatu hari, ide gila kembali muncul di benak Wee. Ia akan bereksperimen untuk menyakiti orang-orang yang ada di kehidupan Gla yaitu ibu, adik, kekasihnya Mai (Nuttanicha) dan juga dirinya sendiri. Apakah semua eksperimen gila dari Wee dan Gla akan berjalan sesuai rencana?


#Review:
Selama ini, rumah produksi GDH 559 dikenal sebagai spesialis penghasil film bergenre drama, romantis maupun komedi yang selalu mengesankan para penontonnya. Tahun ini, GDH dan Jor Kwang Films menghadirkan sebuah film bergenre sci-fi, thriller dan horror berjudul GHOST LAB (2021) yang dirilis secara Worldwide melalui platform streaming Netflix.


Untuk segi cerita, sebetulnya premis dari film GHOST LAB (2021) ini sangat menarik dan cukup menjanjikan yaitu tentang dua orang dokter yang ingin membuktikan jika hal-hal gaib itu nyata. Padahal selama ini, profesi seorang dokter selalu berpikir realistis dan menggunakan ilmu sains mereka ketimbang mempercayai hal gaib. Babak awal film ini terasa sangat seru dan cukup menegangkan disaat kedua dokter berburu hantu. Adrenaline penonton langsung dipacu cukup kencang ketika film menggunakan teknik found-footage dan beberapa kamera yang dipasang disetiap sudut ruangan. Selain itu, film GHOST LAB (2021) juga mempunyai sederet jumpscared yang cukup berhasil membuat penonton terkejut di beberapa bagian.
Namun sayang, ekspektasi penonton yang sudah semakin tinggi di babak awal film harus dihancurkan dengan eksekusi babak pertengahan hingga akhir film yang terasa penuh dengan dramatisasi yang berlebihan. Semua elemen horror sci-fi dan thriller langsung menghilang dan digantikan dengan elemen drama dari masing-masing karakter. Selain itu, motif dan alasan kuat dari Wee yang tiba-tiba tertarik untuk bergabung dalam eksperimen bersama Gla menimbulkan pertanyaan. Andai saja alasan Wee ikut bekerjasama dengan Gla itu dilakukan setelah kematian sang ibu mungkin bisa menjadi alasan yang lebih powerful ketimbang gara-gara mereka melihat penampakan saja. Makin menuju babak akhir, film GHOST LAB (2021) berasa semakin predictable dan tidak seseram saat diawal film.
Overall, GDH 559 rupanya masih lebih memilih menonjolkan elemen drama tentang keluarga dan persahabatan dalam inti ceritanya meskipun film ini bergenre horror sci-fi thriller.



[7/10Bintang]

0 comments:

Post a Comment