Thursday 22 July 2021

[Review] I Will Survive: Trilogy Film Action Thriller Psikopat Terbaru Dari Anggy Umbara!


#Description:
Title: I Will Survive - Trilogy (2021)
Casts: Omar Daniel, Morgan Oey, Onadio Leonardo, Anggika Bolsterli, Amanda Rigby, Teuku Rifnu Wikana, Arswendi Bening Swara, Brigitta Cynthia, Willem Bevers, Zidane Khalid, Cindy Nirmala, Panji Saputra, Sani Fahreza, Andi Viola, Ije Kurniawan
Director: Anggy Umbara
Studio: Klik Film Productions, Canary Studios, Umbara Brothers Film


#Synopsis:
Sanjaya (Omar Daniel) masih belum bisa menerima kenyataan jika istrinya yaitu Mila (Amanda Rigby) sudah hilang enam bulan lamanya. Berbagai cara sudah dilakukan oleh pihak kepolisian namun tidak membuahkan hasil. Hal tersebut membuat Sanjaya kesal karena polisi selalu memintanya untuk mengikhlaskan kepergian sang istri. Selain itu, aksi tindakan kriminal yang terjadi di Jakarta pun semakin meningkat.




Dengan berbekal senjata milik ayahnya yang merupakan pensiunan TNI (Arswendi Bening Swara), Sanjaya mencoba untuk memberantas tindak kriminal sebagai bentuk balas dendam akan istrinya yang sampai saat ini belum ditemukan. Aksi Sanjaya yang mengeksekusi para pelaku tindak kriminal membuat ia dijuluki Petrus Milenial, sosok legendaris dari masa lalu yang sering mengeksekusi pelaku tindak kriminal tanpa pandang bulu. Salah satu rekan kerjanya yaitu Benny (Onadio Leonardo) akhirnya mengetahui aksi yang dilakukan Sanjaya setelah Sanjaya terkena luka tembakan dari targetnya.




Disisi lain, cerita lainnya datang dari pasangan Indra (Morgan Oey) dan Vina (Anggika Bolsterli). Keduanya baru saja kehilangan anak mereka akibat kecelakaan bersama dengan kakeknya. Vina yang berprofesi sebagai aktris masih sedih sekaligus kecewa terhadap suaminya lantaran mengizinkan ayahnya itu untuk mengantarkan anak mereka pergi ke sekolah. Setelah kematian anak dan ayahnya, Vina bersikap dingin dan acuh terhadap Indra.



Sikap yang ditunjukkan istrinya itu membuat Indra bingung. Sudah berkali-kali ia meminta maaf namun Vina semakin tidak menganggap dirinya. Keadaan semakin memusingkan disaat Indra dikejar-kejar deadline pekerjaannya sebagai seorang programmer. Agar beban dalam dirinya tidak semakin berat, Indra pun selalu mencurahkan keluh kesah rumah tangganya kepada temannya, Benny. Selain itu, Indra juga sering bersepeda di perbukitan bersama dengan temannya agar bisa menghilangkan penat rumah tangga dan pekerjaannya. Kali ini, Indra bersama ketiga temannya siap bersepeda ke Bukit Cibingbing di Bogor. 




Track sepeda disana terbilang cukup terjal dan dibutuhkan kondisi fisik yang sangat prima. Setelah berhasil menaklukan bukit itu, Indra semakin tertantang untuk mengeksplor track sepeda lainnya. Salah satunya adalah track yang menuju ke sebuah perkampungan yang mempunyai lintasan curam dan semakin terjal dari sebelumnya. Indra langsung bergegas pergi kesana. Namun sayang, dalam perjalanan itu Indra tergelincir dan jatuh ke lereng gunung. Kakinya patah dan tidak bisa bergerak sama sekali. Indra panik lalu mencoba meminta pertolongan namun ponselnya tidak bisa digunakan karena tidak ada sinyal.
Sementara itu, Vina yang baru saja pulang shooting diculik oleh orang yang tidak dikenal. Ketika tersadar, Vina sudah berada disebuah ruangan dengan kondisi kaki dan tangannya terikat rantai. Vina sangat panik dan terus berteriak meminta pertolongan. Tak lama, seseorang yang mengenakan topeng membuka pintu dan mengancam akan membunuh Vina jika tidak bisa diam. Semakin lama berada disana, Vina mendapatkan perlakuan keji dari orang yang menculiknya. Selain itu, Vina pun mendengar suara orang lain di ruangan sebelahnya. Pelaku penculikan dengan sadis melakukan aksi kekerasan secara brutal terhadap orang yang ada ruangan sebelah Vina. Mengapa Vina dan orang tersebut diculik dan disiksa? Siapa sebenarnya sosok psikopat itu?


#Review:
KlikFilm Productions kembali menghadirkan sebuah film originalnya yang anti mainstream. Dengan menggandeng sutradara Anggy Umbara, KlikFilm merilis tiga film sekaligus yang bergenre thriller action dengan sentuhan psikopat didalamnya. Ketiga film yang diberi judul I WILL SURVIVE (2021) ini mempunyai tiga cerita yang semuanya terhubung oleh satu karakter yaitu psikopat gila.


Pada CHAPTER I, Anggy Umbara menyajikan konflik batin yang dialami oleh Sanjaya setelah kehilangan istrinya dengan cara yang sangat sadis. Development character Sanjaya di Chapter awal ini cukup kuat dan mempunyai alasan yang masuk akal. Tak lupa juga Anggy Umbara memberikan sentilan dan kritik sosial yang memang saat ini marak terjadi di Indonesia. 30 menit menjelang CHAPTER I selesai mempunyai intens ketegangan yang sangat kuat. Adrenaline penonton benar-benar dipacu dengan kencang disaat sebuah misteri akhirnya terbongkar. Penampilan terbaik sejauh ini dari aktor pendatang baru Omar Daniel.


Setelah berhasil memacu adrenaline penonton, Anggy Umbara menghadirkan drama yang cukup solid di CHAPTER WILL. Dengan menghadirkan premis alone-survival ditengah hutan belantara, Chapter ini sedikit mengingatkanku akan film 127 HOURS (2010) yang dibintangi James Franco. Penebusan rasa bersalah yang dilakukan oleh karakter Indra begitu memukau. Development character dan story dari pasangan Indra-Vina sangat kuat dan menguras emosi penonton. Keputusan kedua peran ini diberikan kepada Morgan Oey dan Anggika Bolsterli sangatlah tepat. Keduanya memberikan penampilan range emosi yang luas sehingga berhasil membuat penonton ikut simpati terhadap mereka berdua.


CHAPTER SURVIVE menjadi babak terakhir dari Trilogy ini, dieksekusi dengan kegilaan yang sukses membuatku geleng-geleng kepala. Anggy Umbara menghadirkan sosok psikopat dengan background story yang tak kalah menyeramkan dan sakit jiwa. Performa Onadio Leonardo dan Teuku Rifnu Wikana sudah berada di level disturbing dan mengganggu psikologis penonton anjir. Aku sampai beberapa kali menekan tombol pause, saking tidak kuat melihat kegilaan mereka berdua. Terlepas dari aksi psikopatnya yang melampaui sakit jiwa, Anggy Umbara berhasil merangkai ketiga Chapter ini menjadi Trilogy I WILL SURVIVE dengan sempurna. Bakal dengan mudah masuk dalam daftar film Indonesia bergenre thriller action bertema psikopat paling gila dalam sejarah. Sableng!


[8.5/10Bintang]

0 comments:

Post a Comment