#Description:
Title: Vidkill (2021)
Title: Vidkill (2021)
Casts: Estelle Linden, Pradikta Wicaksono, Geysa Shandy, Shindy Huang
Director: Dyan Sunu Prastowo
Studio: Max Pictures, Limelight Pictures
#Synopsis:
Sebelum melangsungkan acara pernikahan dengan kekasihnya Theo (Pradikta Wicaksono), Stella (Estelle Linden) ingin menghabiskan waktu untuk staycation bersama dengan kedua sahabatnya yaitu Sheryl (Geysa Shandy) dan Kimmy (Shindy Huang). Mereka pun memutuskan untuk berliburan di sebuah villa cantik yang ada di Puncak, Bogor.
Setibanya di villa, Stella merasa aneh karena kunci villa hanya disimpan di meja dekat pintu dan tidak bertemu dengan pemiliknya. Mereka bertiga kemudian langsung masuk dan dibuat jatuh cinta dengan design interior villa yang cantik dan estetik. Menjelang sore hari, Stella, Sheryl dan Kimmy mempunyai ide ingin makan malam barbeque. Sheryl dan Kimmy pun pergi ke keluar untuk mencari bahan pelengkap untuk nanti malam. Sementara itu, Stella memilih untuk menunggu di villa sambil mempersiapkan bahan-bahan yang sudah tersedia di dapur.
Selang beberapa lama, Stella kangen Theo. Ia pun menghubungi kekasihnya itu melalui video call. Stella memohon kepada Theo untuk ikut ke villa. Namun Theo tidak bisa karena sedang mengerjakan tugas deadline dari kantornya. Theo pun tidak ingin mengganggu staycation Stella dengan Sheryl dan Kimmy. Disaat keduanya sedang asyik berbincang, terdengar suara benda jatuh dari luar kamar. Stella pun langsung bergegas memeriksanya. Suasana menjadi hening, tiba-tiba Theo melihat sosok misterius berpakaian serba hitam masuk ke kamar Stella sambil mematikan laptop dan video call mereka. Theo pun panik dan langsung menghubungi Sheryl dan Kimmy untuk segera kembali ke villa secepatnya karena Stella dalam bahaya.
Dengan hanya mengandalkan video call, Theo berusaha menyelamatkan Stella, Sheryl dan Kimmy dari ancaman sosok pembunuh misterius. Ia juga meminta bantuan kepada pihak kepolisian untuk mendatangi villa tersebut. Akankah mereka berhasil menyelamatkan diri?
#Review:
Max Pictures menghadirkan sebuah film drama thriller terbaru berjudul VIDKILL (2021). Dengan mengusung konsep Multiple Computer Screen, film garapan Dyan Sunu Prastowo ini mau tak mau bakal dibandingkan dengan film berkonsep serupa seperti film UNFRIENDED (2014), SEARCHING (2018) hingga yang terbaru HOST (2020).
Untuk segi cerita, sebetulnya premis film ini cukup menarik. Ekspektasiku pun cukup tinggi karena Dyan Sunu Prastowo terbilang sangat produktif menyutradari film-film panjang yang eksklusif tayang di Klik Film. Semenarik apasih sehingga Max Pictures dan Limelight Pictures lebih memilih film ini ditayangkan di bioskop ketimbang di Klik Film atau platform streaming lain?
Sayang, rasa penasaranku akan film ini berakhir mengecewakan. Permasalahan paling besar dan mencolok dalam film ini terletak pada sisi teknis dimana penggunaan computer screen-nya masih terlihat dibuat-buat. Interface video call nya pun masih berasa bukan dari laptop atau ponsel betulan. Terlalu bening dan professional banget lah. Bahkan untuk moment nge-hang, buffering dan glitch-nya juga tidak seperti yang biasa kita temukan saat bermain gadget. Tidak ada kesan alami dari semua user interface yang ada dalam film ini. Kekurangan berikutnya datang dari jajaran pemain yang ikut-ikutan jauh dari kesan natural. Cukup sulit sih memang harus berakting didepan layar komputer dan gadget.
Ekspresi ketakutannya sudah cukup meyakinkan namun dialog-dialog mereka terdengar cringe. Apalagi peran Theo yang diperankan Pradikta Wicaksono, benar-benar flat tidak ada nyawanya sama sekali. Adegan ia menyusul ke villa sambil fokus melakukan video call sambil menyetir sudah membuatku pusing. Plot twist tentang balas dendam pun eksekusinya terlalu memaksakan. Karena dari awal film sudah banyak plothole yang tersebar. Salah satu yang membuatku greget yaitu semua karakter langsung paham betul dengan kondisi seluruh sudut villa. Padahal mereka belum satu hari staycation disana. Bahkan Theo juga sangat hafal dengan posisi kamar Sheryl dan Kimmy.
Overall, film VIDKILL (2021) memang memiliki ide yang menarik namun eksekusinya masih jauh dari apa yang diharapkan. Jadi teringat dengan film serupa tapi tak sama yaitu AIB CYBERBULLY (2018).
[4/10Bintang]
0 comments:
Post a Comment