Tuesday, 20 September 2022

[Review] Speak No Evil: Ajakan Berliburan Di Rumah Orang Malah Menjadi Petaka Mengerikan!



#Description:
Title: Speak No Evil (2022)
Casts: Morten Burian, Sidsel Siem Koch, Fedja Van Huet, Karina Smulders, Liva Forsberg, Marius Damslev
Director: Christian Tafdrup
Studio: Profile Pictures, Oak Motion Pictures, Nordisk Films, Shudder


#Synopsis:
Pasutri asal Denmark yaitu Bjorn (Morten Burian) dan Louise (Sidsel Siem Koch) dan anak perempuan mereka, Agnes (Liva Forsberg) sedang berliburan disebuah resort di wilayah Tuscany, Italia. Meskipun tidak fasih menggunakan bahasa setempat, baik Bjorn maupun Louise sangat senang mengobrol dengan tamu lain. Suatu ketika, mereka bertemu dan berkenalan dengan keluarga Patrick (Fedja Van Huet) yang berasal dari Belanda. Bjorn dan Louise sangat senang karena memiliki kenalan baru yang enak diajak ngobrol dan mengetahui seluk-beluk tentang wilayah Tuscany. Istri dari Patrick yaitu Karin (Karina Smulders) merasa senang melihat Agnes yang mau berinteraksi dengan anaknya yaitu Abel (Marius Damslev). Tak terasa liburan keluarga Bjorn di Tuscany pun telah usai. Mereka kembali pulang ke Denmark.


Beberapa hari setelah tiba di Denmark, Bjorn mendapat kiriman surat dari Patrick yang memintanya untuk mengunjungi rumah mereka di Belanda. Karena kebaikan keluarga Patrick dan sempat mentraktir makan bersama saat di Tuscany, Bjorn dan Louise pun bersedia untuk mengunjungi keluarga Patrick di Belanda dengan menggunakan jalur darat.
Setelah menempuh perjalanan cukup panjang dan melelahkan, keluarga Bjorn akhirnya tiba di rumah Patrick. Louise merasa cukup nyaman melihat rumah tersebut meskipun terbuat dari kayu dan sedikit lebih kecil dibandingkan apartemen mereka. Patrick kemudian menujukkan kolam renang buatan yang dibuat di belakang rumah. Malam harinya, keluarga Patrick menjamu Bjorn, Louise dan Agnes dengan hidangan makan malam khas Belanda. Louise yang Vegetarian meminta maaf pada keluarga Patrick jika dirinya hanya sedikit makan dan memilih untuk mengkonsumsi sayuran saja. Setelah selesai, mereka mengobrol di ruang tengah. Patrick menjelaskan tentang kondisi Abel yang pendiam dan sulit berbicara karena Abel tidak memiliki lidah gara-gara penyakit yang ia idap. Setelah itu, mereka pun beristirahat di kamar masing-masing. Karena keterbatasan kamar, Agnes tidur satu kamar dengan Abel. Namun sayang, Agnes tidak bisa tidur di lantai, ia pun memilih tidur bersama kedua orangtuanya.



Keesokan harinya, keluarga Patrick mengajak keluarga Bjorn untuk jalan-jalan. Disaat mereka sedang menikmati pemandangan bangunan kincir angin khas Belanda, Patrick memarahi Abel cukup keras karena menghalangi Agnes. Melihat hal tersebut membuat Bjorn dan Louise terkejut karena sebelumnya ia tidak pernah memarahi anaknya sekasar itu. Malam harinya, keluarga Patrick mengajak Bjorn dan Louise untuk makan malam bersama di restoran favorit mereka tanpa mengajak Abel dan Agnes. Patrick dan Karin ingin memperkenalkan berbagai macam kuliner khas yang pastinya akan disukai oleh Bjorn dan Louise. Usai makan malam, mereka pulang namun dengan kondisi Patrick dan Karin mabuk berat. Louise dibuat kesal melihat Patrick yang menyetir mobil dalam kondisi mabuk. Kejadian-kejadian tak biasa itu membuat Louise ketakutan. Pada dini hari, Patrick, Louise dan Agnes akhirnya memutuskan untuk pulang tanpa sepengetahuan Patrick.



Dalam perjalanan pulang, boneka kelinci kesayangan Agnes tertinggal di rumah Patrick. Karena terus menangis, Bjorn pun memutuskan untuk kembali kesana hanya untuk mengambil boneka. Tiba di rumah, mereka bertemu dengan Patrick dan Karin yang dibuat kecewa karena keluarga Bjorn pulang tanpa pamit sama sekali. Louise pun menjelaskan alasan mereka pulang lebih cepat karena sikap Patrick dan Karin terasa tidak menghormati mereka. Mendengar hal tersebut, Karin pun meminta maaf dan berjanji akan memperlakukan tamunya itu lebih baik lagi.



Usai hubungan keluarga Bjorn dan Patrick membaik, hal tak terduga kembali terjadi di rumah itu. Karin lagi-lagi memarahi Agnes dan Patrick kembali memaki dengan kasar Abel. Malam harinya, Bjorn tak sengaja menemukan hal tak terduga di sebuah rumah kecil tak jauh dari kediaman Patrick. Ia pun bergegas segera menjemput Louise dan Agnes untuk keluar dari rumah Patrick. Apa yang sebenarnya terjadi disana?



#Review:
Salah satu film asal Denmark yang tayang perdana di Sundance International Film Festival 2022 berjudul SPEAK NO EVIL (2022) mendapatkan respon cukup positif dari para penggemar film disana. Film yang disutradarai oleh Christian Tafdrup ini menceritakan tentang dua keluarga yang dipertemukan saat sedang berliburan di Italia. Seperti yang sudah lazim orang banyak lakukan, jika bertemu dan berkenalan dengan orang baru kemudian nyambung pasti akan berlanjut. Hal itu bisa kita lihat dari keluarga Bjorn yang merasa klik sekaligus asyik saat berkenalan dengan keluarga Patrick.


Alur cerita menjadi semakin menarik saat misteri ditebar oleh sang sutradara melalui keluarga Patrick. Awalnya aku kira film ini akan menampilkan horror jumpscared atau cult, tapi ternyata salah. Film SPEAK NO EVIL (2022) dengan gamblang menceritakan perilaku bad parenting, kebiasaan dan perilaku sosial dengan orang-orang sekitar. Penonton bisa melihat secara langsung jika sebuah kebiasaan itu tidak bisa diterapkan pada semua orang. Perkataan jujur tentang keburukan orang lain juga alangkah lebih baik tidak perlu diutarakan. Yang lebih menarik lagi, film ini juga turut menyentil perilaku dua keluarga yang dua-duanya memiliki kekurangan satu sama lain. Keluarga Bjorn terlihat sangat sempurna, namun mereka tidak bisa menyembunyikan rasa ketidaksukaan dan tak bisa beradaptasi terhadap sesuatu meskipun hal tersebut bisa membuat orang lain merasa kecewa dan disepelekan. Rasa egois dari masing-masing orangtua juga bisa kita rasakan saat Agnes dan Abel secara tidak langsung mengganggu ayah dan ibunya itu.


Kejutan dihadirkan film ini saat menampilkan sosok asli keluarga Patrick. Eksekusinya cakep sih. Cuma yang sangat disayangkan motif dari keluarga Patrick ini tidak dijabarkan dengan jelas dan detail. Ditambah lagi, endingnya terasa kurang nendang gara-gara terlalu pasrah! Padahal jika dibuat lebih survival sekaligus ada perlawanan mungkin akan meningkatkan keseruan dari film ini. Emang bikin gedeg sih akhir cerita film SPEAK NO EVIL (2022) ini.


Untuk jajaran pemain, performance pemeran keluarga Bjorn dan Patrick sangatlah meyakinkan dalam menghidupan karakter yang mereka perankan. Yang paling menonjol dan berhasil tentunya pemeran Louise. Sebagai seorang ibu, rasa jengkel, marah, ketakutan hingga histerisnya bisa tersampaikan dengan baik. Pemeran antagonisnya juga sukses bikin emosi penonton karena karakter protagonisnya dibuat pasrah ahahah. Overall, film SPEAK NO EVIL (2022) tampil lumayan mencekam dan bikin gregetan yang menampilkan kelakuan manusia yang sudah seperti setan.


[7/10Bintang]

0 comments:

Post a Comment