Saturday, 15 April 2023

[Review] Sewu Dino: Terror Santet 1000 Hari Yang Mengerikan Dan Penuh Darah!



#Description:
Title: Sewu Dino (2023)
Casts: Mikha Tambayong, Agla Artalidia, Givina Lukita, Gisellma Firmansyah, Karina Suwandi, Rio Dewanto, Marthino Lio, Pritt Timothy, Maryam Supraba, Ayez Nassar, Karina Ranau, Dayinta Melira
Director: Kimo Stamboel
Studio: MD Pictures


#Synopsis:
Ditengah kondisi ayahnya yang sedang sakit-sakitan, Sri (Mikha Tambayong) merasa kebingungan lantaran tak mempunyai biaya untuk membawa ayahnya ke rumah sakit. Sri tak ingin nasib sang ayah sama seperti adiknya yang meninggal gara-gara telat mendapatkan pengobatan. Sri kemudian mencoba untuk meminjam uang pada pemilik warteg tempat ia bekerja disana. Namun untuk kali ini ibu pemilik warteg tidak bisa menolong Sri karena ada keperluan lain. Sri pun disarankan oleh ibu warteg untuk mengikuti seleksi pemilihan asisten rumah tangga yang sedang dibuka untuk keluarga Mbah Karsa Atmodjo (Karina Suwandi).


Dengan iming-iming imbalan sepuluh juta perbulan, banyak warga yang antusias dan rela antri untuk menjadi asisten rumah tangga di keluarga Atmodjo. Sri awalnya tertarik untuk ikutan antri, namun karena dirinya tidak memiliki ijazah, Sri akhirnya mengurungkan niat dan pergi meninggalkan antrian dengan mengendarai sepedanya. Disaat Sri pergi, ia tak sengaja tertabrak oleh mobil yang masuk ke halaman. Karena tidak berhati-hati, supir dari keluarga Mbah Karsa yaitu Sugik (Rio Dewanto) dan Ayu (Karina Ranau) mengajak Sri masuk ke rumah untuk membersihkan luka. Setelah selesai, Mbah Karsa meminta Sri untuk menemuinya secara langsung. Hal tersebut membuat Ayu terkejut karena selama ini Mbah Karsa tidak pernah mau menemui orang asing sama sekali.
Sri terkejut sekaligus takut saat pertama kali melihat secara langsung Mbah Karsa yang tubuhnya penuh dengan luka aneh. Mbah Karsa kemudian berjanji akan memberikan imbalan dengan satu syarat yaitu Sri bekerja dengannya. Setelah Sri menyanggupi untuk bekerja, keesokan harinya Sri dijemput oleh Sugik untuk mulai bekerja di kediaman Mbah Karsa. Di dalam mobil sudah ada dua orang lainnya yaitu Dini (Agla Artalidia) dan Erna (Givina Lukita). Mereka bertiga siap mulai bekerja sebagai asisten rumah tangga Mbah Karsa.



Dalam perjalanan itu, mobil mereka tidak menuju ke rumah Mbah Karsa melainkan masuk ke dalam hutan. Sri dan Erna merasa aneh mengapa mereka jadi masuk ke hutan. Setelah itu, mobil yang dikendarai Sugik tiba di depan sebuah rumah kayu. Sri, Dini dan Erna diminta masuk ke rumah tersebut untuk bertemu dengan Mbah Tamin (Pritt Timothy) yang merupakan kerabat dari keluarga Atmodjo. Rupanya Sri, Dini dan Erna ditugaskan untuk merawat cucu dari Mbah Karsa yaitu Della (Gisselma Firmansyah) di rumah tersebut. Dini yang sebelumnya sudah pernah menjalani pekerjaannya itu diminta Mbah Tamin untuk membimbing Sri dan Erna. Disana mereka harus melakukan ritual Basuh Sedo atau memandikan dengan menggunakan air yang diberi kembang tujuh rupa pada Della yang terkena serangan santet dan dirasuki mahkluk gaib bernama Sengarturih. Ritual Basuh Sedo tersebut harus dilakukan sebelum matahari terbenam agar Sengarturih tetap terkendali dan tidak membahayakan banyak orang. Sri dan Erna yang awalnya ketakutan dan memutuskan untuk tidak jadi bekerja pada keluarga Atmodjo terpaksa harus tetap menjalankan tugas tersebut lantaran sudah menjalani perjanjian dengan Mbah Karsa.


Hari pertama tinggal di rumah kayu itu, Dini mengajari Erna dan Sri tentang tata cara melakukan Basuh Sedo pada Della. Langkah pertama, mereka harus memutar rekaman suara Mbah Karsa yang sudah dipersiapkan. Setelah itu, masukan air ke dalam wadah bersama dengan kembang tujuh rupa. Proses memandikan Della harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Sebelum membuka kain penutup dan keranda, mereka diharuskan mengikat kaki dan tangan Della agar aman. Setelah semua tahapan dilakukan, proses Basuh Sedo tubuh Della berjalan dengan lancar.
Selama tinggal di rumah tersebut, Sri sering mengalami mimpi buruk. Selain itu, Sri juga terkadang sering mendengar suara asli Della yang meminta pertolongan dari ruangannya yang terkunci. Namun hal tersebut tidak terjadi pada Dini dan juga Erna. Dini meminta Sri untuk tidak berpikiran aneh-aneh selama tinggal disana agar proses ritual Basuh Sedo untuk Della tetap terkendali sampai menuju hari ke-1000. Mbah Karsa berjanji, jika Della berhasil melalui hari ke-1000 berkat bantuan Sri, Dini dan Erna maka Della akan terbebas dari kiriman santet serta Sengarturih.


Permasalahan muncul disaat beberapa hari menjelang hari ke-1000. Sri yang mendapat giliran untuk Basuh Sedo, tiba-tiba saja kaset rekaman suara Mbah Karsa terdengar lain dari biasanya. Selain itu, mereka bertiga juga melihat aktifitas tak wajar dari Mbah Tamin dan Sugik yang sedang menggali liang lahat ukuran cukup besar di halaman rumah. Keadaan semakin mengerikan saat Dini dan Sri telat melakukan Basuh Sedo yang menyebabkan Della menjadi sangat agresif. Apa yang sebenarnya terjadi pada mereka disana? Benarkah Sri, Dini dan Erna akan ditumbalkan demi kesembuhan Della?



#Review:
Sukses besar dengan film KKN DI DESA PENARI (2022) yang berhasil menjadi film Indonesia terlaris sepanjang masa dengan 10 juta penonton, MD Pictures siap menghadirkan film horror terbaru yang diadaptasi lagi dari salah satu Thread Twitter Viral milik akun @SimpleManM81378523 yaitu SEWU DINO (2023). Berdasarkan testimoni para pengguna Twitter, banyak yang mengatakan jika kisah Sewu Dino ini jauh lebih mengerikan daripada kisah KKN Di Desa Penari. MD Pictures sangat optimis, film SEWU DINO (2023) siap mendulang kesuksesan karena tayang perdana di bioskop pada moment libur Lebaran Idul Fitri tahun ini, tepatnya mulai tanggal 19 April 2023.


Aku berkesempatan hadir pada acara pemutaran perdana dan Gala Premiere film SEWU DINO (2023) pada Rabu, 12 April lalu di Cinepolis Senayan Park, Jakarta Pusat. Acara Gala Premiere film ini bertepatan juga dengan Grand Launching bioskop Cinepolis Senayan Park yang dihadiri oleh jajaran direksi Cinepolis Global dan tentunya perwakilan dari MD Pictures yaitu Manoj Punjabi.
Suasana Gala Premiere di bioskop baru memang memberikan sensasi yang mengesankan bagiku. Design dan interior dari bioskop Cinepolis Senayan Park sangat mengagumkan. Konsep Double Decker dengan view indah dari Danau Taman Ria Senayan menjadikan area Lobby Cinepolis VIP dan Cinepolis Reguler terasa makin mengesankan. Yang tak kalah memukau, seluruh teater yang ada di Cinepolis Senayan Park Jakarta ini sudah mendukung Dolby Atmos dan projector tercanggih saat ini. Jadi tak heran sensasi audio dan visual saat menonton disini benar-benar memuaskan. Pak Manoj Punjabi dan jajaran pemain film SEWU DINO (2023) juga dibuat takjub dengan hadirnya bioskop baru Cinepolis Senayan Park, Jakarta. Lokasinya yang sangat strategis dan didukung dengan kecanggihan teknologi membuat bioskop ini bisa menjadi lokasi baru untuk menggelar hajatan Gala Premiere film-film Indonesia ataupun dari luar. 
Untuk segi cerita, film SEWU DINO (2023) yang digarap oleh Kimo Stamboel ini tampil penuh dengan teka-teki dan misteri di paruh awal film. Set-up cerita paruh awal film datang dari kondisi ekonomi Sri yang serba terbatas dan membutuhkan uang untuk ayahnya yang sakit. Latar belakang dan motivasi karakter Sri sudah mumpuni untuk rela bekerja pada keluarga Atmodjo.




Alur cerita semakin menarik saat film mulai memperkenalkan keluarga Atmodjo yang sedang berusaha menghentikan serangan santet pada cucu mereka yaitu Della. Aku yakin semua penonton pasti beranggapan jika keluarga Atmodjo menjadi antagonis dalam film ini. Selain itu, serangkaian adegan terasa sangat solid dan setia dengan versi Thread Twitter nya. Kimo Stamboel kemudian bermain-main dengan empat karakter perempuan saat berada di rumah kayu. Pada bagian ini, banyak hal yang cukup disayangkan. Entah kenapa sang sutradara terasa main aman banget untuk menebar kengerian dan sensasi horror di film ini. Bahkan level kesadisan yang ditampilkan oleh karakter Della di film ini masih kalah jauh dengan film IVANNA (2022). Sekilas, treatment setan kerasukan yang dialami Della juga agak mirip dengan visualisasi orang kesetanan di franchise film EVIL DEAD. Lokasi cerita yang hanya disitu-situ juga membuatku bosan khususnya di pertengahan film. Beberapa adegan Basuh Sedo terasa repetitif namun suasana horrornya tidak terlalu mencekam. Untungnya film ini masih memiliki serangkaian plot twist yang eksekusinya cukup baik meskipun masih bisa di-develop lebih matang lagi. Terdapat dua adegan jump scared yang kemunculannya sangat efektif. Bikin kaget maksimal!
Babak final battle juga seharusnya bisa lebih ugal-ugalan lagi, tapi ternyata eksekusinya menurutku masih nanggung dan terlalu main aman. Malah di beberapa bagian terasa kurang rasional menurutku, terutama untuk luka-luka yang dialami oleh para karakter. Tapi hal tersebut bisa saja masuk akal jika tim penulis naskah menceritakan orang-orang yang sudah mengabdi pada keluarga Atmodjo akan jadi kebal dari serangan apapun. Namun sayang, disini tidak ada penjelasannya sama sekali, sehingga menimbulkan tanda tanya.


Terlepas dari kekurangan yang sudah disebutkan, film SEWU DINO (2023) masih memiliki nilai plus di bagian tata teknis yang jauh lebih proper dibandingkan film KKN DI DESA PENARI (2022). Nonton film SEWU DINO (2023) di bioskop yang menggunakan fitur Dolby Atmos benar-benar menakjubkan! Soundnya makin crispy dan makin menggelegar dahsyat. Meskipun level kengerian dan horrornya masih kurang memuaskan, film SEWU DINO (2023) masih berhasil sebagai film pembuka untuk jagat sinema horror dari SimpleMan. Makin gak sabar untuk melihat konflik yang sebenarnya terjadi diantara keluarga Karsa Atmodjo dengan Sabdo Kuncoro di film JANUR IRENG!



[7.5/10Bintang]

0 comments:

Post a Comment