Thursday, 29 February 2024

[Review] Poor Things: Kisah Nyeleneh Perempuan Berjiwa Bocah Di Abad Ke-19

 
#Description:
Title: Poor Things (2023)
Casts: Emma Stone, Willem Dafoe, Mark Rufallo, Ramy Youssef, Christopher Abbott, Kathryn Hunter, Jerrod Carmichael, Hanna Schygulla, Margaret Qualley, Vicki Pepperdine, Keeley Forsyth
Director: Yorgos Lanthimos
Studio: Searchlight Pictures, TSG Entertainment, Film4, Element Pictures


#Synopsis:
Godwin Baxter (Willem Dafoe) adalah seorang profesor sekaligus doktor ahli bedah yang terkenal di London. Berkat kejeniusannya itu, Godwin sering melakukan eksperimen tak biasa. Hal tersebut bisa dilihat dari kondisi wajah serta beberapa bagian tubuhnya yang sudah mengalami eksperimen berkali-kali. Selain itu, Godwin juga sering menjadi pengajar di kampus sebagai ahli bedah. Namun sayang, beberapa mahasiswa merasa takut dan menganggap aneh karena postur Godwin yang nyentrik dan berbeda dari dosen lain.


Suatu hari, salah satu mahasiswa di kelas yaitu Max McCandles (Ramy Youssef) terpilih untuk menjadi asisten Godwin. Max ditugaskan Godwin untuk memantau sekaligus mencatat semua perilaku dari eksperimen yang ia lakukan kepada seorang wanita bernama Bella Baxter (Emma Stone) di kediamannya. Setelah melihat secara langsung, Max terkejut karena Bella bukanlah mengalami gangguan mental. Godwin pun menjelaskan jika Bella adalah seorang perempuan hamil yang ditemukan tak sadarkan diri di pinggiran sungai. Godwin kemudian melakukan eksperimen terhadap Bella dengan menggantikan otaknya dengan otak anaknya yang sedang dikandung. Eksperimen tersebut berhasil menyelamatkan nyawa Bella, meskipun fisiknya memang Bella namun otak dan pikirannya benar-benar nol layaknya seperti bayi. Selama proses pemulihan setelah operasi, Max ditugaskan untuk mengamati dan melaporkan semua aktivitas Bella pada Godwin.



Seiring berjalannya waktu, Max mulai bisa berinteraksi dengan Bella. Kebersamaan yang terjalin diantara mereka membuat Max jatuh hati terhadap Bella. Usaha Max untuk memperkenalkan Bella ke dunia luar ditentang keras oleh Godwin. Godwin sangat menyayangi Bella dan tak ingin eksperimennya itu terpapar oleh dunia luar. Godwin hanya ingin Bella tetap tinggal selamanya di rumahnya tanpa harus mengetahui dunia luar. Max berusaha membujuk Godwin untuk mengizinkan Bella keluar rumah dengan ditemani dirinya dan juga Godwin. Melihat perkembangan pada Bella yang semakin pesat, Godwin pun mengizinkan Max untuk berjalan-jalan ke hutan dengan ditemani dirinya. Sejak saat itu, Bella semakin antusias untuk menjelajah dunia baru yang belum pernah ia lakukan.


Godwin pun melihat jika Max mulai jatuh hati pada Bella. Ia kemudian memberikan izin kepada Max untuk menikahi anaknya itu. Godwin berharap Max bisa menjadi pasangan yang baik dan bisa menuntun Bella menjadi lebih baik lagi kedepannya. Godwin kemudian mempersiapkan administrasi pernikahan mereka dengan bantuan pengacara bernama Duncan Wedderburn (Mark Rufallo).
Saat Duncan pertama kali melihat Bella, ia langsung tertarik dengan kepolosannya. Duncan bahkan berani mengajak Bella untuk melakukan hubungan intim dan Bella pun sangat menikmatinya karena selama tinggal dengan Godwin dan Max, ia hanya menikmati rangsangan seksual melalui masturbasi saja. Duncan kemudian mengajak Bella untuk pergi ke Lisbon dan memulai petualangan disana. Bella sangat bersemangat pergi dari rumah meskipun mendapat larangan dari Godwin dan juga Max. Bella tetap nekat pergi bersama Duncan dan berjanji tidak akan melupakan Godwin dan Max. Setibanya di Lisbon, Bella dan Duncan sangat menikmati kebebasan dalam melakukan hubungan seksual. Hasrat biologis Bella semakin tinggi dan tak terkendali. Duncan sampai dibuat menyerah dan akhirnya mereka memutuskan untuk pergi ke Alexandria dengan menaiki kapal pesiar.


Selama perjalanan menuju Alexandria, Bella tak sengaja berkenalan dengan penumpang lain yaitu Martha (Hanna Schygulla) dan Harry (Jerrod Carmichael). Bella menemukan hal baru dari mereka berdua tentang filsafat hidup, etika sebagai manusia dan kehidupan sosial masyarakat yang berlapis. Bella sangat terkejut dan hatinya langsung hancur saat mengetahui fakta tentang masyarakat miskin yang ada di Alexandria. Bella kemudian mengambil seluruh uang hasil judi yang dilakukan oleh Duncan dan diberikan kepada masyarakat miskin. Hal tersebut membuat Duncan sangat marah karena uang tersebut digunakan membayar kamar dan fasilitas di kapal pesiar. Karena tak ada lagi uang, mereka berdua pun diturunkan di wilayah Marseille dan selanjutnya mereka harus menempuh jalur darat untuk menuju paris.



Disisi lain, Godwin dan Max mencoba melakukan eksperimen yang sama seperti Bella kepada seorang perempuan bernama Felicity (Margareth Qualley). Namun sayang, eksperimen kali ini dinilai gagal karena perkembangan Felicity tidak secepat Bella. Ditambah lagi, kondisi fisik Godwin mulai menurun dan harus mengurangi segala kegiatannya yang berkaitan dengan profesinya sebagai ahli bedah.
Bella dan Duncan pun tiba di Paris. Karena kehabisan uang, Bella tak sengaja bertemu dengan seorang mucikari bernama Madame Swiney (Kathyrn Hunter) dan menawarkannya untuk bergabung menjadi seorang pelacur dan bisa mendapatkan uang. Bella yang masih mengeksplor seksualitasnya tertarik untuk bekerja disana. Hal tersebut membuat Duncan semakin marah dan akhirnya pergi meninggalkan Bella. Selama bekerja sebagai pelacur, Bella berteman dengan para pelacur lain. Salah satunya yaitu Toinette (Suzy Bemba). Mereka melayani banyak laki-laki yang memiliki fantasi beraneka ragam. Hal tersebut membuat Bella tersadar hanya Duncan lah yang mampu mengimbangi hasrat seksualitas dalam dirinya. 



Sementara itu, kondisi fisik Godwin terus menurun. Ia meminta Max untuk melacak keberadaan Bella dan memintanya untuk segera pulang. Max pun akhirnya berhasil melacak keberadaan Bella setelah berhasil menginterogasi Duncan yang sedang dirawat di rumah sakit jiwa. Setelah mengetahui Godwin sedang sakit, Bella akhirnya pulang ke rumah dan memutuskan untuk berdamai dengan ayahnya itu. Bella juga memutuskan untuk bersedia menikah dengan Max.


Namun sayang, rencana pernikahan Bella dan Max diganggu oleh kemunculan Duncan dengan sosok di masa lalu dari Bella. Ia adalah Alfie Blessington (Christopher Abbott), suami dari Victoria yang merupakan identitas asli dari Bella sebelum ditemukan oleh Godwin. Alfie mengatakan jika ia dan Victoria sudah resmi menikah. Manakah yang akan dipilih oleh Bella? Kembali ke masa lalu menjadi Victoria atau menjalani kehidupan baru sebagai Bella bersama dengan Max?


#Review:
Setiap akhir dan awal tahun, banyak film-film kelas 'festival' meramaikan bioskop. Yang terbaru yaitu film POOR THINGS (2023) karya sutradara Yorgos Lanthimos. Sejak perilisan poster dan trailer, film ini memiliki daya tarik tersendiri karena premis dan sinematografinya terlihat anti mainstream. Aroma 'festival' banget sangat terasa dan terbukti, film ini sukses mendapatkan piala Golden Lion di Venice International Film Festival dan yang terbaru memenangkan Best Picture kategori Comedy or Musical di Golden Globes 2024.


Untuk segi cerita, sang sutradara mengadaptasi dari novel klasik karya Alasdair Gray yang dirilis tahun 1992 silam. Ide cerita yang ditawarkan film ini benar-benar anti mainstream dan terasa menggabungkan banyak elemen mulai dari drama, komedi satir hingga sedikit sentuhan Sci-Fi dalam dunia medis. Sekilas premis film ini mengingatkanku akan karakter horror ikonik Frankenstein. Film POOR THINGS (2023) menyoroti kisah seorang profesor ahli bedah yang melakukan transplantasi otak manusia. Tony McNamara selaku penulis naskah film ini mengembangkan cerita tentang perjalanan proses pencarian jati dari dan eksplorasi dunia lewat karakter Bella Baxter yang otaknya diganti dengan otak dari janin bayi yang dikandungnya. Melihat perkembangan karakter Bella tersebut sudah seperti bayi yang baru lahir, mulai dari cara berjalan, makan dan berbicara. Motivasi dari setiap karakter di film ini pun dijelaskan dengan sangat baik. Dibalik bentuk wajah dan tubuhnya yang terlihat menyeramkan, karakter Godwin memiliki sifat yang baik dan berusaha untuk tetap melindungi hasil eksperimennya dengan sepenuh hati layaknya seorang ayah kepada anak kandung. Yang tak kalah menarik, Yorgos Lanthimos dengan frontal menyajikan kritik tentang ketimpangan sosial hingga eksplorasi hasrat seksual dari seorang perempuan. Tanpa basa-basi, visualisasi perjalanan Bella untuk mendapatkan kepuasan seksual di film ini tampil sangat explicit. Hal tersebut seperti menggambarkan jika manusia tidak diberi akal sehat dan rasa malu pasti akan berkelakuan layaknya Bella Baxter. Meskipun demikian, selama menempuh perjalanan mengelilingi Eropa, Bella Baxter mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Saat menuju babak akhir film, plot film POOR THINGS (2023) terasa cukup predictable dengan menghadirkan sosok di masa lalu dari Bella yang tak lain adalah suaminya sendiri. Tapi Yorgos Lanthimos kembali menggebrak cerita dengan mengakhiri kisah Bella alias Victoria ini dengan cara yang nyeleneh dan bikin geleng-geleng kepala. Hahaha.


Untuk jajaran pemain, sudah jelas bintang utama yang paling bersinar di film ini yaitu Emma Stone. Totalitas sebagai aktor yang ia berikan benar-benar melampaui batas. Emma Stone terlalu luar biasa dalam menghidupkan karakter Bella Baxter yang ingin mengeksplor hal apapun layaknya seorang bocah cilik. Yorgos Lanthimos menurutku agak over expose adegan-adegan eksplisit dari karakter Bella sih. Sesekali boleh sih, tapi inimah hampir setiap pelanggan yang datang ke hotel saat Bella di Paris selalu dimunculkan adegan-adegan sensual tersebut. Pantas saja film POOR THINGS (2023) tidak masuk ke bioskop Indonesia. Hahaha. Penampilan Willem Dafoe, Ramy Youssef dan Mark Ruffalo juga tak kalah bagusnya. Ketiga berhasil menjadi sosok pria yang berpengaruh besar terhadap Bella.
Untuk segi visual, film POOR THINGS (2023) benar-benar mendefinisikan keindahan sinema. Meskipun mengambil latar era Eropa di abad ke-19, tapi unsur jadul, magis, surreal hingga futuristik bisa dinikmati sepuasnya di sepanjang durasi film. Selain itu, film POOR THINGS (2023) juga memiliki teknik pengambilan gambar yang super duper anti mainstream. Berbagai angle kamera dieksplor oleh sang sutradara. Nyeleneh sih, tapi hal tersebut jadi keunikan tersendiri dari film ini. Hahaha.
Overall, film POOR THINGS (2023) sebenarnya memiliki plot yang tidak terlalu berat dan sedikit predictable. Tapi punya hal unik dan kejutan berlapis yang bikin penonton geleng-geleng kepala. Long live Bella Baxter!


[8.5/10Bintang]

0 comments:

Post a Comment