Friday, 3 May 2024

[Review] Civil War: Ketika Presiden 3 Periode Menyebabkan Perang Besar Di Amerika Serikat!



#Description:
Title: Civil War (2024)
Casts: Kirsten Dunst, Wagner Moura, Cailee Spaeny, Stephen McKinley Henderson, Nelson Lee, Nick Offerman, Jefferson White, Jesse Plemons, Greg Hill, Edmund Donovan, Sonoya Mizuno
Director: Alex Garland
Studio: DNA Films, IPR.CV, A24, Entertainment Film Distributions


#Synopsis:
Kerusuhan dan Civil War terjadi di Amerika Serikat setelah Presiden (Nick Offerman) yang selama dua periode terakhir terkenal dengan diktator kembali terpilih untuk menjabat di periode nya yang ketiga. Kini, Civil War tersebut menyebabkan perpecahan antara pemerintah dengan berbagai faksi regional di seluruh wilayah Amerika Serikat.


Suatu hari, seorang jurnalis sekaligus fotografer perang yaitu Lee Smith (Kirsten Dunst) sedang bekerja untuk meliput dan memotret aksi demonstrasi warga di Brooklyn yang menuntut ketersediaan air bersih di pengungsian. Situasi menjadi kacau setelah beberapa warga berusaha menyerang pihak kepolisian. Tak lama kemudian, terjadi ledakan besar di tempat tersebut dan menewaskan banyak warga sipil. Lee berhasil mengabadikan beberapa moment mengerikan tersebut dan menyelamatkan beberapa warga sipil yang selamat termasuk seorang fotografer muda yaitu Jessie Cullen (Cailee Spaeny).


Malam harinya, Lee dan rekannya yaitu Joel (Wagner Moura) berencana untuk melakukan perjalanan ke Washington DC untuk mewawancarai sekaligus pemotretan Presiden tiga periode sebelum kota tersebut jatuh kepada pihak yang kontra terhadap Presiden. Dengan berbekal identitas sebagai jurnalis profesional, mereka yakin bisa berhasil melakukan perjalanan darat menuju Washington DC meskipun harus melewati banyak wilayah yang berbahaya. Dalam perjalanan tersebut keduanya ditemani oleh Sammy (Stephen McKinley Henderson) yang merupakan kerabat dekat sekaligus mentor dari Lee. Selain Sammy, rupanya Joel ikut mengajak Jessie setelah pertemuan mereka di bar hotel tempatnya menginap. Jessie berjanji tidak akan merepotkan mereka selama perjalanan menuju Washington DC dan akan fokus untuk memotret semua kejadian sama seperti idolanya yaitu Lee.
Dalam perjalanan menuju Washington DC, mobil yang mereka kendarai melewati banyak wilayah yang sudah dikuasai oleh orang-orang bersenjata baik itu dari pihak anti pemerintah, penjarah maupun pihak otoritas keamanan. Saat sedang mengisi bensin, mobil mereka harus menghadapi orang-orang bersenjata yang sedang menghukum para penjarah. Untungnya Lee berhasil membujuk mereka untuk membeli bensin dengan menggunakan uang Dollar Kanada. Kejadian di pom bensin tersebut membuat Jessie shock karena ia baru pertama kali melihat orang yang disiksa dengan cara kejam.



Malam harinya, Lee dan yang lainnya harus beristirahat sebelum kembali melanjutkan perjalanan. Mereka bermalam di wilayah pengungsian yang lokasinya tak jauh dari tempat pertempuran. Di pagi hari, mereka kembali menjadi saksi pertempuran antara kelompok milter dengan loyalis di sebuah bangunan. Lee dengan sigap mendokumentasikan semua kejadian tersebut. Tak hanya Lee, ternyata Jessie pun melakukan hal yang sama dengannya. Setelah pihak militer berhasil melumpuhkan anggota loyalis, Lee dan yang lainnya kembali melanjutkan perjalanan menuju Washington DC.
Suatu ketika, mobil yang dikendarai oleh Joel, Lee, Sammy dan Jessie melewati sebuah pasar festival yang terbengkalai. Saat sedang mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi, tembakan jarak jauh mengarah kepada mereka. Dengan sigap, Lee, Joel dan Jessie langsung berlindung menyelamatkan diri. Sementara itu, Sammy tetap berada di dalam mobil. Setelah berhasil lolos dari pasar festival tersebut, mereka tak sengaja bertemu dengan dua reporter lain yaitu Tony (Nelson Lee) dan Bohai (Evan Lai). Ditengah jalan, Tony dan Jessie melakukan hal gila dengan cara berpindah tempat melalui jendela mobil yang sedang melaju kencang. Saat Jessie berhasil pindah mobil bersama Bohai, mereka langsung ngebut meninggalkan mobil nya Joel.


Tak lama setelah itu, mobil yang dikendarai Bohai dan Jessie terlihat berhenti di pinggir lapang dengan keadaan pintu terbuka. Joel, Lee, Tony dan Sammy langsung memarkirkan kendaraan. Mereka terkejut setelah melihat Bohai dan Jessie ditangkap oleh pasukan loyalis yang dipimpin oleh ketua militer (Jesse Plemons). Joel dan Lee kemudian berusaha membebaskan kedua rekannya itu dengan mengatakan jika mereka adalah anggota jurnalis. Pimpinan pasukan loyalis itu tidak menghiraukan ucapan Joel dan Lee. Ia langsung menembak Tony dan Bohai dengan alasan mereka bukan orang Amerika Serikat asli. Saat pimpinan pasukan loyalis akan menembak Jessie dan Joel, tiba-tiba Sammy datang dengan mengendarai mobil dan langsung menabrak pimpinan pasukan loyalis beserta anggota nya dan langsung menyelamatkan Lee, Joel dan Jessie. Mereka kabur dari tempat tersebut dengan cepat. Aksi kejar-kejaran dan baku tembak pun tak terhindarkan karena anggota lain dari pasukan ikut mengejar. Sepanjang perjalanan melarikan diri, Lee, Joel dan Jessie histeris sekaligus dirundung duka setelah kematian Tony dan Bohai.

Setelah tiba di tempat pengungsian di wilayah Charlottesville, mereka istirahat sejenak dan mendapat pertolongan dari paramedis dan pasukan keamanan setempat. Disana juga, Lee, Joel dan Jessie menerima informasi jika sudah banyak jenderal serta pejabat penting di pemerintahan yang sudah menyerah dan pergi meninggalkan Washington DC. Bahkan, serangan dari faksi kontra pemerintahan wilayah bagian barat akan segera menyerang pusat pemerintahan Amerika Serikat dalam waktu dekat. Bagaimanakah nasib selanjutnya dari Presiden 3 periode, Lee, Joel dan Jessie selanjutnya?


#Review:
Setelah tertunda hampir dua pekan, akhirnya film CIVIL WAR (2024) produksi A24 tayang di bioskop Indonesia mulai 30 April 2024 lalu. Dengan budget produksi mencapai 50 juta Dollar Amerika Serikat, membuat film ini menjadi film termahal yang dibuat oleh A24 selama ini. Sampai awal Mei bulan ini, film CIVIL WAR (2024) telah berhasil mencetak box office global sebesar 93 juta Dollar Amerika Serikat dan dipastikan akan terus bertambah mengingat filmnya masih tayang di banyak bioskop.


Untuk segi cerita, kreator film EX MACHINA (2014) yaitu Alex Garland menghadirkan film CIVIL WAR (2024) bertema perang dengan point of view berasal dari mata jurnalis dan fotografer. Penonton langsung diajak masuk ke dalam situasi dimana Amerika Serikat sudah collaps dan di ambang kehancuran. Penonton pun tidak diberi kesempatan untuk mengetahui mana lawan, mana kawan, mana musuh yang ada di film ini. Plot cerita hanya berfokus menunjukkan bagaimana untuk survive di tengah situasi perang dan bisa menemui presiden secepatnya.
Road trip rombongan jurnalis menuju ke Washington DC dimeriahkan dengan serangkaian kejadian tak terduga yang sukses membuatku ikut ketakutan melihat apa yang terjadi. Salah satu adegan paling yang paling mengesankan sekaligus sangat horror yaitu saat karakter Jessie dan Tony disandera oleh tentara biadab yang diperankan dengan memukau oleh Jesse Plemons. Meskipun kemunculannya terbilang singkat tapi berhasil menunjukkan aura intimidatif yang sangat luar biasa. Klimaks cerita film CIVIL WAR (2024) diakhiri dengan aksi baku tembak yang lagi dan lagi penonton masih berada di zona abu-abu karena tidak dijelaskan lagi mana antagonis mana protagonis. Meskipun demikian, aksi baku tembak yang dihadirkan benar-benar intens dan penuh dengan ledakan.


Untuk jajaran pemain, penampilan Kirsten Dunst di film CIVIL WAR (2024) sukses membuatku terpukau. Aura seorang jurnalis nya sangat meyakinkan. Permainan emosi yang ditampilkannya pun berhasil ngena ke penonton. Apalagi saat memasuki babak akhir film, Kirsten Dunst makin ciamik dalam memerankan karakter Lee Smith. Chemistry yang ia bangun bersama Cailee Spaeny juga terasa believable. Penampilan aktor-aktor pendukung lainnya juga sudah memuaskan dan tidak membuatku kecewa.
Untuk segi visual, memaksakan diri untuk menonton film CIVIL WAR (2024) di IMAX adalah keputusan yang tidak membuatku rugi. Tak disangka dari awal sampai akhir film, format dan aspek rasio filmnya fullest IMAX! Visual peperangan yang terjadi di Amerika Serikat jadi lebih mencengangkan. Ditambah lagi audio yang dihadirkan pun terasa sangat crispy dan menggelegar banget. Penonton sudah seperti di medan perang sungguhan!
Overall, film CIVIL WAR (2024) sudah jelas menjadi salah satu film perang terbaik yang pernah diproduksi Hollywood. What If United States Collapse and Down berhasil tervisualkan dengan luar biasa di film ini. Ngeri!


[9/10Bintang]

0 comments:

Post a Comment