Wednesday, 10 December 2025

[Review] Lupa Daratan: Cerita Lucu Ketika Seorang Aktor Terbaik Mendadak Tidak Bisa Akting!



#Description:
Title: Lupa Daratan - Lost in the Spotlight (2025)
Casts: Vino G. Bastian, Dea Panendra, Agus Kuncoro, Emil Kusumo, Sadha Triyudha, Mike Lucock, Sheila Dara Aisha, Morgan Oey, Arswendi Bening Swara, Mian Tiara, Aci Resti, Agus Mahesa, Fico Fachriza, Nadine Alexandra, Lukman Sardi, Indra Jegel, Ardit Erwandha, Tissa Biani, Winky Wiryawan, Boah Sartika, Priska Baru Segu
Director: Ernest Prakasa
Studio: Netflix, Imajinari Pictures


#Synopsis:
Vino Agustian (Vino G. Bastian) berhasil memenangkan lagi penghargaan pemeran utama pria terbaik untuk yang kedua kalinya di Anugerah Film Indonesia 2024. Hal tersebut semakin mengukuhkan Vino sebagai aktor terbaik dan paling diperhitungkan di industri perfilman tanah air. Pihak management dan manager nya yaitu Hasto (Emil Kusumo) pun langsung mengadakan pesta perayaan atas kemenangan Vino. Di pesta tersebut, Vino datang dengan asisten pribadinya yaitu Dimi (Dea Panendra) dan sahabat kuliahnya yaitu Andi (Sadha Triyudha), seorang sutradara film pendek yang sedang merencanakan untuk menggarap film layar lebar perdananya.


Malam semakin larut, pesta perayaan semakin meriah dengan diiringi musik dan penampilan DJ Winky (Winky Wiryawan). Vino pun sangat menikmati pesta tersebut sambil meminum banyak minuman beralkohol. Para tamu yang hadir meminta Vino untuk memberikan speech atas kemenangannya itu. Namun tak disangka, Vino malah bersikap angkuh dan sombong dengan mengatakan jika semua rumah produksi film lah yang membutuhkannya serta tanpa Vino sebagai aktor, semua film pasti tidak akan mencetak box office. Mendengar hal tersebut membuat Dimi dan Andi terkejut. Mereka berdua kemudian membawa Vino pergi dari pesta itu karena khawatir pernyataan sombong sahabatnya itu nantinya menjadi viral dan sampai ke para produser maupun pemilik rumah produksi film.
Keesokan harinya, kekhawatiran Dimi dan Andi pun terjadi. Beberapa tamu yang hadir di pesta semalam merekam saat Vino speech dan viral di sosial media. Hasto pun langsung meminta Vino membuat statement klarifikasi jika hal tersebut gara-gara ia mabuk. Hasto tak ingin nama Vino Agustian jadi tercoreng karena sedang menjalani proses negosiasi untuk membintangi film biografi dari mantan presiden yang diproduksi oleh Pak Amir (Mike Lucock).


Permasalahan baru kembali datang. Vino tiba-tiba tidak bisa berakting. Saat pertama kali proses reading di kantornya Pak Amir, ia kesulitan untuk menghafal skenario dan tidak bisa berakting seperti biasanya. Lawan main Vino yaitu Sheila (Sheila Dara Aisha) pun terkejut dengan Vino yang mendadak tidak bisa akting, padahal baru saja mendapatkan penghargaan aktor terbaik. Pak Amir dan Hasto pun menyarankan Vino untuk berkonsultasi ke dokter sebelum minggu depan mereka harus menghadap mantan presiden yaitu Pak Sudibyo (Arswendi Bening Swara) untuk proses reading selanjutnya.
Hari demi hari terus berlalu. Vino yang ditemani Dimi mendatangi dokter namun tidak membuahkan hasil karena kondisi fisik dan kesehatan Vino baik-baik saja. Dimi kemudian curiga jika bakat akting Vino yang mendadak hilang tersebut karena hal-hal mistis. Mendengar hal tersebut membuat Vino tertawa karena selama ini ia tidak mempercayai hal seperti itu. Dugaan Dimi selanjutnya yaitu mungkin saja Vino kena kutukan karena selama ini sombong dan tak peduli terhadap para fans dan orang-orang disekitarnya, termasuk kakak kandungnya sendiri yaitu Iksan Agustian (Agus Kuncoro) yang sudah lama tidak berkomunikasi dengan Vino.
Proses reading berikutnya di hadapan Pak Sudibyo pun tiba. Dengan mengenakan full wardrobe dan make-up sesuai karakter, Vino dan Sheila diminta untuk melakukan salah satu adegan dalam skenario dari film biografi tentang Pak Sudibyo. Namun sayang, kemampuan akting Vino belum juga kembali. Saat berdialog dengan Sheila, malah membuat gesture serta dialog aneh yang membuat semuanya terkejut sekaligus mengundang tawa. Pak Sudibyo sangat marah dan tidak bersedia jika dirinya diperankan oleh Vino. Hasto kemudian meminta waktu pada Pak Sudibyo untuk mencari jalan keluar sambil memaksa Vino untuk segera mengembalikan kemampuan akting secepatnya jika ingin tetap membintangi film ini.


Keadaan jadi semakin berantakan setelah video akting Vino dengan Sheila di hadapan Pak Sudibyo tersebar dan viral di sosial media. Reputasi Vino sebagai aktor dengan dua piala AFI pun dipertanyakan oleh banyak orang. Ditengah kekacauan tersebut, Vino dibawa pergi oleh Iksan yang tiba-tiba muncul untuk menghindari wartawan dan orang-orang mempertanyakan kemampuan akting Vino. Ditengah situasi yang tidak karuan seperti ini, Vino pun akhirnya resmi didepak dari project film biografi Pak Sudibyo dan digantikan oleh aktor lain yaitu Morgan (Morgan Oey). Hasto terpaksa mengganti Vino dengan aktor lain karena Pak Wiryo tidak mau diperankan oleh Vino, serta proses syuting harus segera dimulai. Vino pun marah dan kecewa pada keputusan Hasto tersebut. Vino yang selama ini sudah berkontribusi banyak pada management nya Hasto dengan meraih penghargaan dan tak sedikit filmnya yang mencetak box office hit itu kini dibalas dengan pembatalan project film tanpa sepengtahuannya. Hasto kemudian menghiraukan semua kekecewaan Vino dengan alasan bisnis dan juga profesionalisme. Hingga akhirnya terungkap satu rahasia yang selama ini tidak diketahui oleh Vino tentang kakaknya, Iksan.


Di sisi lain, Iksan mengalami permasalahan ekonomi sejak berpisah dengan adiknya yang memutuskan untuk berkarier sebagai aktor lewat management nya Hasto. Iksan tak mampu lagi membayar sewa rumah kontrakan dan usaha bengkelnya bersama Nunung (Aci Resti) dan Kuple (Fico Fachriza) semakin sepi. Hubungan kakak beradik antara Iksan dan Vino yang sempat retak, perlahan mulai membaik. Meskipun sudah lama berpisah, Iksan masih berpegang pada pesan mendiang ibu mereka untuk menjaga Vino. Bagaimanakah nasib Vino selanjutnya?


#Review:
Di penghujung tahun 2025 ini, platform streaming Netflix merilis film original Netflix Indonesia terbaru yang berkolaborasi dengan Imajinari Pictures berjudul LUPA DARATAN (2025). Menariknya, film ini menjadi film ke-8 bagi Ernest Prakasa sebagai sutradara, setelah film CEK TOKO SEBELAH 2 (2022) yang dirilis tiga tahun lalu.


Aku berkesempatan untuk menonton film LUPA DARATAN (2025) lebih awal pada 2 Desember lalu di Jogja-NETPAC Asian Film Festival yang ke-20 di Cinema XXI Empire, Yogyakarta. Untuk segi cerita, film LUPA DARATAN (2025) hadir dengan premis yang cukup menggelitik tentang seorang aktor papan atas Indonesia yang mendadak tidak bisa akting. Dari premis sederhana tersebut, Ernest yang turut menulis cerita dan skenario dari film ini dikembangkan menjadi berlapis dan juga kompleks. Paruh awal film, dibuka dengan kemenangan karakter Vino Agustian sebagai aktor terbaik untuk yang kedua kalinya di AFI 2024. Atmosfer malam penghargaan terasa mewah dan meyakinkan. Tak lupa juga, signature khas dari Ernest Prakasa dan Imajinari Pictures yang melesetkan nama brand, aktor hingga judul film kembali hadir di film ini.


Merchandise film LUPA DARATAN (2025) saat tayang perdana di JAFF Jogja 2025!

Setelah itu, pengenalan karakter Vino Agustian pun dimulai. Di sini, pendalaman karakter dan background story dari karakter Vino dibuat realistis dengan mengusung istilah "artis juga manusia". Penonton bisa melihat dibalik profesionalisme seorang aktor, terdapat seorang manusia biasa yang bisa lelah, punya sifat sombong, jumawa hingga ambisi tinggi dalam mengejar apa yang ia inginkan. Namun sayang, saat memasuki babak pertengahan film, alur cerita terasa jadi melebar kemana-mana seperti membahas soal hubungan antara artis dengan fans, drama pengabaian kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh sutradara kepada pemainnya, kemudian membahas turut membahas tentang kesehatan dan solidaritas persahabatan. Beberapa subplot tersebut memang terbayarkan dengan tuntas di akhir film, namun tak sedikit juga yang terasa menguap begitu saja dalam perjalanan menuju babak akhir film. Untungnya, plot utama yang berfokus pada pendalaman cerita karakter Vino serta brotherhood antara Vino dengan Iksan tampil sangat powerful dari pertengahan sampai akhir film. Cuplikan-cuplikan flashback dihadirkan terasa seperti kepingan puzzle yang nantinya membentuk sebuah plot masa lalu tentang tanggung jawab besar seorang kakak terhadap adiknya. Truly golden moment!
Untuk jajaran pemain, penampilan Vino G. Bastian dan Agus Kuncoro sudah jelas jadi dua bintang bersinar dalam film ini. Chemistry kakak beradik mereka berdua sangat believable, realistis dan bikin haru penonton. Peran antagonis yang dimainkan Emil Kusumo pun tidak too much. Kapasitasnya sebagai manager yang mengedepankan cuan pun masih bisa ditolelir, karena realitanya mungkin ada saja orang-orang seperti Hasto ini. Selanjutnya, kehadiran Dea Panendra dan Sadha Triyudha di sini pun menambah kelucuan setiap mereka berdialog dengan Vino dan yang lainnya. Tulusnya persahabatan yang terjalin diantara mereka bertiga juga berhasil tersampaikan dengan baik ke penonton.
Overall, film LUPA DARATAN (2025) tampil memuaskan sebagai film genre komedi drama pertama dari original Netflix Indonesia ini. Lucunya dapet, bahagianya dapet, harunya juga dapet!


[8/10Bintang]

0 comments:

Post a Comment