Saturday 13 October 2018

[Review] Generasi Micin: Potret Kehidupan dan Kegelisahan Remaja Millenial


#Description: 
Title: Generasi Micin (2018)
Casts: Kevin Anggara, Ferry Salim, Melissa Karim, Clairine Clay, Joshua Suherman, Kamasean Matthews. Teuku Rizky, Ari Irham, Jennifer Coppen, Mathias Muchus, Cut Mini, Cici Tegal, Uus, Erick Estrada, Jessica Veranda, Sonya Pandarmawan
Director: Fajar Nugros
Studio: Starvision Plus

#Synopsis:
Kevin (Kevin Anggara) seorang siswa SMA kelas IPA yang cenderung asyik dengan dunianya sendiri yakni bermain game. Kebiasaan buruknya itu selalu kena omel dari kedua orang tuanya (Ferry Salim dan Melissa Karim). Ayah dan ibu Kevin sedari muda (Brandon Salim dan Sonya Pandarmawan) sudah menjadi pedagang ulet dan penuh usaha merasa sedih lantaran anaknya susah diberi nasehat. Namun Kevin tidak sendirian yang selalu kena omel, paman Kevin yakni Trisno (Morgan Oey) juga terkadang selalu terkena imbas omelan dari kedua orang tua Kevin karena ia tidak mempunyai pekerjaan tetap dan belum memiliki pasangan.



Di sekolah, Kevin berteman dengan Dimas (Joshua Suherman) penggemar KPOP, Bonbon (Teuku Rizky) dan Johanna (Kamasean Matthews). Kelas IPA di sekolah tersebut hanya diisi oleh mereka berempat. Beberapa bulan lagi mereka akan lulus SMA. Kevin dilanda kegelisahan lantaran masa-masa akhir sekolahnya terasa begitu membosankan dan tidak mengesankan baginya. Kevin yang awalnya dikenal sebagai blogger menjadi berhenti menulis lantaran dibilang culun dan kurang pergaulan oleh teman-teman di kelas IPS nya. Kisah cinta monyet Kevin semasa SMA dengan pujaannya yakni Chelsea (Clairine Clay) juga terasa memprihatinkan karena terjebak friendzone dan harus bersaing dengan siswa vlogger populer disekolah yakni Aldo (Ari Irham).
Suatu hari, Kevin tak sengaja menemukan sebuah flyer tentang Student Rebel Group. Ketika Kevin menelusuri websitenya ia seperti ditantang untuk melakukan hal-hal jahil disekolah. Kevin kemudian tertarik dengan isi website itu lalu mendaftarkan diri. Berbagai tantangan jahil mulai ia coba bersama dengan ketiga temannya. Perlahan tapi pasti, hal iseng yang mereka lakukan berhasil. Kevin menjadi ketagihan dan semakin merasakan kini masa-masa SMA nya semakin menyenangkan usai mengikuti website tersebut.


Kejahilan yang Kevin, Dimas, Bonbon dan Johanna lakukan ternyata membuat siswa-siswi lain merasa terganggu. Hingga puncaknya acara Student Competition dibawah yayasan Ibu Dibyo (Cut Mini) yang rencana akan digelar disekolah mereka gagal diselenggarakan akibat kejahilan-kejahilan yang dibuat oleh Kevin. Pak Kepala Sekolah (Mathias Muchus) dibuat geram oleh apa yang sudah dilakukan oleh Kevin dan teman-temannya. Mereka berempat kemudian diskors dari sekolah.
Gara-gara kejadian tersebut, masing-masing orangtua dari mereka merasa kecewa. Ayah-Ibu dari mereka merasa gagal dalam mendidik anak-anak. Para orangtua menganggap generasi sekarang ingin melakukan dan mendapatkan sesuatu hanya menggunakan cara instant semata tanpa memperdulikan usaha dan kerja keras.
Mampukah Kevin memperbaiki semua kesalahan yang telah ia dan teman-temannya perbuat?


#Review:
Rumah produksi Starvision Plus kembali menghadirkan sebuah film ringan drama komedi di bulan oktober tahun ini. Sutradara Fajar Nugros kembali didapuk oleh Chand Parwez Servia untuk menyutradarai film GENERASI MICIN (2018) ini. Dijumpai pada Press Conference dan Gala Premiere GENERASI MICIN (2018) pada tadi malam, 12 Oktober 2018 di Cinema XXI Epicentrum Jakarta, sang produser mengutarakan alasan membuat film ini karena ia merindukan film-film drama komedi ringan tentang keberagaman dan kehidupan sehari-hari seperti NGENEST (2015) dan CEK TOKO SEBELAH (2016). Berkat film Ernest Prakasa itulah beliau bertemu dan mengetahui sosok Kevin Anggara dan langsung naksir dengan kedua buku yang ia tulis.




Untuk segi cerita, film GENERASI MICIN (2018) sekilas hampir seperti film-film drama komedi ringan khas Starvision Plus. Namun sedikit poin lebih dalam film ini, sang sutradara dan penulis skenario semakin matang dan tahu betul dalam meracik antara drama komedi, keluarga, cinta dan pertemanan dengan pas. Konflik-konflik yang dihadirkan juga tidak terlalu berlebihan. Yang aku paling suka dalam film ini adalah subplot tentang keluarga Kevin. Interaksi antara ayah-ibu dengan anaknya terasa hangat, meyakinkan dan pastinya menghibur. Sosok ayah yang berwibawa diperankan apik oleh Ferry Salim. Sosok ibu yang cerewet in the good way juga kerasa pas banget oleh cici Melissa Karim. Pesan moral yang disampaikan pun tersaji baik tidak terkesan menggurui. Sisi komedi recehnya pun nyaris selalu hadir disetiap adegan demi adegan. Tak sedikit adegan komedinya berhasil memecah tawa penonton. Aku melihat progres yang cukup signifikan dari sang sutradara dalam menggarap drama komedi. CINTA BRONTOSAURUS (2013), 7 HARI 24 JAM (2014) dan YOWIS BEN (2018) menjadi salah satu drama komedi favoritku dari Fajar Nugros dan GENERASI MICIN (2018) adalah yang berikutnya. 


Jajaran pemain juga surprisingly memberikan penampilan drama serta komedinya cukup receh. Kevin Anggara dan ketiga temannya lumayan menghibur dibeberapa bagian. Clairine Clay juga tampil manis sebagai cinta monyetnya Kevin. Morgan Oey, Ferry Salim dan Melissa Karim sudah jelas memberikan nyawa tersendiri untuk film ini. Tayang di bioskop Indonesia mulai 18 Oktober 2018 mendatang! 


[7.5/10Bintang]

0 comments:

Post a Comment