Friday, 15 December 2023

[Review] Siksa Neraka: Balasan Setimpal Untuk Empat Anak Yang Berdosa!



#Descriptions:
Title: Siksa Neraka (2023)
Casts: Rizky Fachrel, Kiesha Alvaro, Ratu Sofya, Nayla D. Purnama, Ariyo Wahab, Astri Nurdin, Slamet Rahardjo, Inggrid Widjanarko, Joseph Kara
Director: Anggy Umbara
Studio: Dee Company


#Synopsis:
Setelah lama merantau di Ibukota, Saleh (Rizky Fachrel) akhirnya pulang ke kampung halaman dan bertemu dengan keluarganya. Sang ayah yaitu Syakir (Ariyo Wahab) merupakan seorang ustadz sekaligus guru mengaji di masjid bersama dengan istrinya, Ibu Rika (Astri Nurdin). Pulangnya Saleh ke rumah membuat ketiga adiknya yaitu Fajar (Keisha Alvaro), Tyas (Ratu Sofya) dan Azizah (Nayla D. Purnama) sangat senang karena sang kakak membawa hadiah untuk mereka bertiga.
Keesokan harinya, Ustad Syakir dan Ibu Rika mendapat panggilan dari desa tetangga untuk membantu proses pemakaman seorang remaja bernama Dini yang merupakan teman sekelas dari Azizah. Berdasarkan kabar yang beredar, Dini meninggal karena bunuh diri lantaran sudah tidak kuat mengalami bullying di sekolahnya. Saat kedua orangtua mereka pergi, Saleh mengajak Fajar dan Tyas untuk membantu mewujudkan cita-cita Azizah yang ingin mengikuti kompetisi menyanyi di desa tetangga. Saleh yakin jika adiknya itu bisa lolos dan nantinya masuk ke tahap selanjutnya di Ibukota. Untuk mempercepat menuju ke desa tetangga, Saleh bersama dengan ketiga adiknya mengambil jalan pintas dengan menyebrangi sungai. Dalam perjalanan menuju sungai di malam hari itu, cuaca tak bersahabat. Mereka juga bertemu dengan Pak Haji (Joseph Kara) dan Pak Hardjo (Slamet Rahardjo) yang sedang buru-buru pulang ke rumah. Pak Hardjo mewanti-wanti kepada Saleh dan ketiga adiknya untuk segera pulang ke rumah dan tidak melintasi sungai karena akan segera hujan. Namun Saleh mengabaikan peringatan dari Pak Hardjo. Mereka pun tetap pergi secepat mungkin agar Azizah tidak terlambat datang ke kompetisi menyanyi itu.
Saleh, Fajar, Tyas dan Azizah perlahan melintasi sungai secara bergandengan. Hujan pun turun dan semakin deras. Tak lama, debit air semakin meluap. Azizah pun terpeleset dan seketika langsung ikut menyeret ketiga kakaknya. Setelah hujan reda, Ustadz Syakir dan Ibu Rika pulang ke rumah. Perasaan khawatir langsung menghampiri keduanya setelah keempat anak mereka tidak ada di rumah. Keesokan harinya, warga desa memberitahukan jika mereka menemukan jasad Saleh dan Fajar mengambang di pinggir sungai. Ustadz Syakir dan Ibu Rika sangat terpukul dengan kematian dua anaknya itu. Mereka pun berharap Tyas dan Azizah bisa segera ditemukan serta masih hidup.
Kematian Saleh dan Fajar ternyata membuka rahasia dan dosa yang selama ini disembunyikan dari kedua orangtua mereka. Selama tinggal di Ibukota, Saleh sering berjudi dan pernah melakukan penipuan kepada Pak Hardjo dengan berkedok investasi asuransi. Sementara itu, Fajar diam-diam berpacaran di sekolah, sering berbohong kepada orangtuanya dan terbujuk oleh Saleh untuk mencoba jasa pijat sensual ketika berliburan ke Ibukota. Hal tersebut membuat kedua orangtua mereka terkejut dengan dosa dan aib yang diperbuat oleh Saleh dan juga Fajar. Dosa-dosa mereka berdua selama hidup akhirnya mendapatkan balasan di neraka.
Beberapa hari kemudian, jasad Azizah ditemukan tersangkut diantara bebatuan di sungai. Azizah pun masuk ke neraka karena telah mencuri barang-barang temannya di sekolah dan juga berbohong kepada kedua orangtua. Tak lama setelah itu, Tyas akhirnya ditemukan dengan kondisi pingsan. Warga pun langsung membawanya ke rumah sakit dan mengalami koma. Selama tak sadarkan diri itu, Tyas masuk ke neraka dan melihat ketiga saudaranya mendapat siksaan akibat dosa-dosa yang diperbuat. Setelah ia sadar, Tyas berusaha untuk menjadi anak yang lebih baik lagi dan berbakti kepada kedua orangtua. Namun disisi lain, Ustadz Syakir dan Ibu Rika selalu menyalahkan diri mereka karena telah gagal memberikan bekal amal dan ibadah kepada ketiga anaknya yang kini sudah meninggal dunia.


#Review:
Rumah produksi Dee Company pada pertengahan tahun kemaren sukses menghebohkan jagat sosial media gara-gara mengumumkan project film terbarunya yang berjudul SIKSA NERAKA (2023). Menggandeng sutradara Anggy Umbara dan penulis Lele Laila, film SIKSA NERAKA (2023) yang diadaptasi dari komik legendaris karya M. B. Rahimsyah tersebut akhirnya tayang di bioskop Indonesia mulai 14 Desember 2023.


Generasi yang lahir di tahun 80-90an mungkin sudah sangat familiar dengan komik SIKSA NERAKA. Komik tersebut menampilkan gambar-gambar animasi orang-orang berdosa yang mendapatkan pedihnya siksa neraka. Kala itu, komik tersebut menjadi mimpi buruk sekaligus pengingat bagi para pembacanya untuk tidak lagi berbuat dosa selama hidup di dunia ini. Untuk komiknya sendiri tidak memiliki cerita, hanya menampilkan gambar-gambar siksaan beserta penjelasan yang berdasarkan dari kitab suci Al-Qur'an. Penulis Lele Laila kali ini mempunyai tugas yang cukup berat karena harus mengadaptasi skenario dari komik yang tidak memiliki cerita didalamnya. Lalu bagaimana dengan cerita SIKSA NERAKA (2023) yang hadir dalam versi layar lebarnya ini? 
Untuk segi cerita, film SIKSA NERAKA (2023) menghadirkan drama sebuah keluarga yang orangtuanya sangat ketat dalam mendidik keempat anaknya agar kelak bisa menjadi orang yang berguna di masa depan. Selain itu, mereka juga selalu mendapat tuntutan agar berakhlak mulia agar jauh dari siksa neraka. Sebetulnya, cerita keluarga Ustadz Syakir disini akan mudah related dengan mayoritas keluarga yang ada di Indonesia, tentang bagaimana orangtua yang selalu berusaha membuat anak mereka sempurna dan berakhlak baik. Namun sayang, eksekusi Lele Laila dalam menghidupkan karakter keluarga Ustadz Syakir disini sangat monoton. Rasa bosan semakin meningkat karena setiap dialog yang dilontarkan oleh para pemain begitu hambar dan tidak ada keterikatan chemistry sama sekali. Motivasi keempat anak Ustadz Syakir yang ingin mengantar Azizah ke lomba nyanyi pun sangat lemah dan jauh dari realistis. Unsur horror dan jump scared yang dihadirkan di film ini juga terasa sekali dipaksakan untuk ada. Kemunculan aktor Slamet Rahardjo disini sangat tidak berguna dan tidak berdampak besar terhadap keseluruhan cerita. Sayang sekali.


Bagi penonton beragama Islam, pasti akan bertanya-tanya dengan tahapan manusia setelah meninggal dunia yang ada di film ini. Iya sih, setiap manusia pasti punya dosa semasa hidupnya dan dosa tersebut nantinya mendapat balasan di neraka. Di film SIKSA NERAKA (2023) ini, keempat karakter anak dari Ustadz Syakir ini langsung sat set sat set masuk neraka tanpa melalui tahapan Alam Barzah, Yaumul Baats, Yaumul Mahsyar, Yaumul Hisab, Yaumul Mizan dan Yaumul Shirath. Mungkin Anggy Umbara dan Lele Laila ingin mempersingkat durasi saja dan lebih memfokuskan cerita di neraka nya saja biar sesuai dengan judul film. Tapi yang menurutku ajaib dari alur cerita film ini yaitu saat karakter Saleh, Fajar dan Azizah di neraka, kok mereka bisa berusaha saling tolong menolong?! Terus yang lebih kontras lagi, sosok Ustadz Syakir selalu berusaha menjadi orang yang sempurna di mata warga, tapi saat berhadapan dengan anak-anaknya sendiri, sikapnya sangat jomplang. Moment life lesson kemudian dimunculkan di babak akhir film kepada keluarga Ustadz Syakir.
Untuk urusan visual, film SIKSA NERAKA (2023) berhasil menyajikan visual pedihnya siksaan-siksaan di neraka untuk para pendosa. Budget 5 Miliar Rupiah yang dihabiskan Dee Company untuk memvisualisasikan gambaran neraka dan siksaannya disini terbilang bagus dan memuaskan. Bahkan beberapa adegan penyiksaannya dilakukan secara close-up dan terus-menerus. Lumayan ke-trigger sih jadi langsung ingat dosa-dosa yang telah diperbuat selama hidup. Terima kasih loh Dee Company sudah membuatku dan penonton lain jadi takut akan siksa neraka.


[6.5/10Bintang]

0 comments:

Post a Comment