#Description:
Title: 1 Kakak 7 Ponakan (2025)
Casts: Chicco Kurniawan, Amanda Rawles, Fatih Unru, Freya JKT48, Ahmad Nadif, Kawai Labiba, Niken Anjani, Ringgo Agus Rahman, Maudy Koesnaedi, Kiki Narendra, Ence Bagus, Nizar Umar Akbar, Reza Nangin, Chandra Satria, Kartika Widya
Director: Yandy Laurens
Studio: Cerita Films, Mandela Pictures
#Synopsis:
Usai menyelesaikan sidang skripsi, Moko (Chicco Kurniawan) yang seharusnya lega dan bahagia justru sebaliknya. Ia mendapat kabar jika kakak iparnya yaitu Pak Atmo (Kiki Narendra) kena serangan jantung dan sedang dalam perjalanan menuju ke rumah sakit. Moko dan pacarnya, Maurin (Amanda Rawles) langsung pergi berangkat ke rumah sakit. Setibanya disana, tiga keponakan Moko yaitu Woko (Fatih Unru), Nina (Freya JKT48) dan Ano (Ahmad Nadif) terlihat sedih saat melihat ayah mereka terbaring tak sadarkan diri di IGD. Tak lama setelah itu, dokter dan perawat memberitahukan jika Pak Atmo telah tiada. Tangisan keluarga Pak Atmo pecah, termasuk istrinya, Ibu Agnes (Maudy Koesnaedi) yang tengah hamil tua. Kakak pertama dari Moko tersebut seketika langsung mengalami pecah ketuban dan harus segera melahirkan.
Setelah proses persalinan selesai, Ibu Agnes melahirkan bayi perempuan cantik yang diberi nama Ima. Tak lama setelah itu, kabar buruk kembali menghampiri keluarga Moko. Ibu Agnes dinyatakan meninggal dunia tak lama setelah melahirkan Ima. Woko, Nina dan Ano sangat sedih harus kehilangan orangtua dalam waktu yang bersamaan. Selain itu, Moko juga seketika menjadi orang tua pengganti untuk keempat keponakannya. Kepergian kakak kandung dan kakak iparnya itu membuat Moko terpaksa harus mengubur impiannya untuk melanjutkan pendidikan S2 arsitek bersama Maurin. Moko kini menjadi tulang punggung keluarga bagi keempat keponakannya dengan mengandalkan bekerja sebagai freelancer beberapa project arsitektur.
Waktu terus berlalu, beban hidup Moko semakin berat usai mendapat permintaan tolong dari dosennya yaitu Pak Nanang (Ence Bagus) yang menitipkan anak perempuannya yaitu Ais (Kawai Labiba) kepada Moko. Pak Nanang berjanji akan menjemput Ais setelah masalah rumah tangganya dengan sang istri sudah selesai. Karena kebaikan Pak Nanang semasa kuliah, Moko pun menerima Ais di rumahnya. Kini, Moko harus bekerja lebih ekstra lagi karena harus membiayai lima orang di rumahnya. Semua project pekerjaan diambil oleh Moko dan membuatnya kewalahan. Hingga beberapa diantaranya tidak terkejar sesuai deadline dan berakhir dengan pembatalan project. Selain beban pekerjaan yang semakin menumpuk, Moko pun harus merawat dengan maksimal Ima yang masih bayi. Hampir setiap hari Moko bergadang karena Ima selalu menangis saat tengah malam. Karena kini ia menjadi tulang punggung keluarga, Moko memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Maurin. Moko tak ingin menjadi pacarnya itu ikut menanggung beban yang sama dengan dirinya dan berharap Maurin bisa terus melanjutkan pendidikan S2 nya tanpa harus memikirkan Moko.
Kakak kandung Moko yaitu Osa (Niken Anjani) yang tinggal di Australia memutuskan pulang ke Indonesia untuk membantu Moko merawat rumah dan anak-anak dari kakak pertama mereka. Tiba di Jakarta, Osa turut mengajak suaminya yaitu Eka (Ringgo Agus Rahman). Kehadiran kakak kedua dan ipar barunya itu sedikit meringankan beban Moko dalam mengurus rumah dan menghidupi kelima keponakannya. Saat Ima sudah berusia tiga tahun, Moko memutuskan mencari lowongan pekerjaan dan menitipkan Ima pada Woko, Osa dan juga Eka.
Seiring berjalannya waktu, usaha Moko untuk mendapat pekerjaan akhirnya membuahkan hasil. Ia bekerja di salah satu kantor arsitek dan bertemu kembali dengan Maurin. Moko berusaha menjadi karyawan yang baik dan selalu mengerjakan apapun tepat waktu. Hingga suatu ketika, Moko mendapat project untuk renovasi cottage yang ada di Anyer. Moko, Maurin dan supervisor mereka yaitu Bayu (Nizar Umar Akbar) diminta untuk mengunjungi cottage tersebut selama beberapa hari sebelum memulai project renovasi design. Maurin pun berinisiatif mengajak keluarga Moko untuk mencoba cottage tersebut karena sudah bertahun-tahun keluarga Moko tak pernah berliburan semenjak Pak Atmo dan Ibu Agnes meninggal. Moko yang awalnya menolak, akhirnya bersedia memboyong kelima ponakan dan dua kakaknya berkat bujuk dari Maurin dan Bayu. Selama menghabiskan akhir pekan di Anyer, Eka memberikan banyak nasehat kepada Moko untuk mempertahankan pekerjaan yang sudah didapatkan. Eka dan Osa berjanji akan menjaga kelima ponakannya selama Moko menjalankan project renovasi di Anyer.
Waktu terus berlalu, Moko yang menetap selama beberapa bulan di Anyer semakin sering mendapat telepon dari Eka. Hampir setiap minggu Eka menghubungi Moko meminta uang untuk keperluan sehari-hari di rumah. Moko pun selalu mengiyakan permintaan kakak iparnya itu agar kelima ponakannya tidak kekurangan apapun. Seringnya Eka yang meminta uang pada Moko membuat Maurin curiga dan kecurigaan Maurin pun terbukti ketika Moko mengetahui saat ia mendadak pulang, hanya ada Osa dan Ima saja di rumah. Apa yang sebenarnya terjadi di keluarga Moko?
#Review:
Sutradara Yandy Laurens bersama Cerita Films dan Mandela Pictures mengawali tahun 2025 dengan merilis film layar lebar terbaru berjudul 1 KAKAK 7 PONAKAN (2025). Film ini diadaptasi dari sinetron legendaris berjudul sama karya mendiang Arswendo Atmowiloto yang tayang pada tahun 1996 lalu. Sebelumnya, Yandy Laurens juga sudah melakukan remake dari sinetron ikonik lainnya karya Arswendo Atmowiloto yaitu KELUARGA CEMARA (2018) dan sukses menjadi salah satu box office hit ketika penayangan di bioskop.
Paragraf ini boleh di skip ya.
Sebelum mengulas filmnya lebih mendalam, aku ingin curhat tentang film ini yang akan menjadi kenangan dalam ingatanku dan takkan pernah dilupakan sampai kapanpun. Akhir November 2024 lalu, aku lolos untuk menjadi volunteer di event JAFF MARKET 2024, yang merupakan bagian dari Jogja-NETPAC Asian Film Festival di Yogyakarta. Selama 10 hari di Yogyakarta, aku sudah ikutan war ticket beberapa film yang tayang di JAFF 2024. Salah satunya film 1 KAKAK 7 PONAKAN (2025) yang menjadi film penutup JAFF pada tanggal 7 Desember 2024. Semuanya berjalan dengan lancar dari hari pertama tiba di Yogyakarta langsung eksplor kuliner, kemudian tiga hari disibukkan sebagai volunteer publisis di JAFF MARKET 2024.
Dan yang terakhir ketika penutupan JAFF hari Sabtu, 7 Desember 2024 setelah selesai sholat maghrib di hotel, sekaligus menunggu showtime film ini di bioskop Cinema XXI Empire pukul 20:30 WIB, aku menerima telepon kabar duka kepergian kakek di Tasikmalaya yang sangat mendadak. Wafatnya kakek membuatku merasa bersalah karena setelah lebaran Idul Fitri 2024 aku belum sempat lagi pulang kampung ke Tasikmalaya. Sebelum memutuskan untuk cuti panjang 10 hari ke Yogyakarta, sempat terpikirkan untuk mampir sebentar ke Tasikmalaya, sebelum atau sesudah dari Yogyakarta. Tapi hal tersebut hanya wacana saja dan malah bablas menghabiskan cuti 10 hari di Yogyakarta. Usai mendapat telepon dari adik, akhirnya aku memutuskan untuk pulang saat malam itu juga ke Tasikmalaya dan alhamdulillah masih kebagian kereta di Stasiun Tugu tujuan Tasikmalaya pada pukul 22:30 WIB. Dengan rasa sesak, mata bengkak karena menangis dan hidung meler, aku langsung pergi menuju stasiun dan batal nonton film 1 KAKAK 7 PONAKAN (2024) yang menjadi film penutup JAFF 2024.
Saat mendapat kesempatan untuk menonton film 1 KAKAK 7 PONAKAN (2025) ketika press screening dan gala premiere pada Jum'at, 17 Januari 2025 lalu, aku merasa throwback, seketika sesak di dada dan mata berkaca-kaca karena teringat kejadian berduka saat di Yogyakarta kemarin. Untuk teman-teman semua yang membaca ulasan review ini, mohon bantu do'a nya untuk kakek ku. Semoga almarhum Abas Sukarya bahagia disana mendapat tempat terbaik di sisiNya. Aamiin.
Untuk segi cerita, film 1 KAKAK 7 PONAKAN (2025) mengangkat cerita tentang seorang pria muda yang mendadak menjadi sandwich generation dan harus mengurus lima ponakannya sekaligus. Sutradara sekaligus penulis skenario Yandy Laurens langsung memberikan cobaan getir tersebut kepada karakter Moko. Biasanya kan setelah selesai sidang skripsi dan dinyatakan lulus kuliah, para mahasiswa langsung mengejar karier dan impian mereka setinggi-tingginya. Di film 1K7P (2025) ini, Moko terpaksa harus mengubur impiannya bersama sang pacar untuk lanjut S2 dan merintis kantor yang sudah direncanakan semasa masih kuliah. Yang membuatku dan para penonton terasa semakin dekat dengan sosok Moko karena setiap keputusan dan responnya dia dalam menghadapi kenyataan pahit tersebut sangatlah natural dan tidak over dramatic. Pendalaman karakter dari Moko semakin kompleks saat dirinya memutuskan untuk bertanggung jawab menjadi sosok ayah bagi kelima ponakannya itu. Mungkin terkesan agak mustahil ya seorang pemuda yang baru lulus kuliah malah mengambil keputusan untuk meninggalkan semua mimpinya demi mengurus lima ponakan sekaligus, namun jika dikulik lebih dalam lagi, karakter Moko disini memang terlahir menjadi sosok anak yang sangat menyayangi keluarganya. Ditambah lagi, ia masih tinggal satu rumah dengan kakaknya, Agnes yang sudah menikah dan memiliki banyak anak. Otomatis, kebersamaan Moko bersama keluarga kakaknya sudah seperti saudara kandungnya sendiri. Rasa sayang dan ketulusan Moko benar-benar nyata adanya disepanjang film ini.
Setelah sukses besar mendevelopment karakter Moko, Yandy Laurens menambahkan elemen drama keluarga yang semakin complicated usai karakter Osa dan Eka hadir diantara Moko dengan kelima keponakannya. Kemunculan mereka berdua memicu konflik yang lumayan menampar untuk orang-orang disekitar Moko. Penonton otomatis akan sangat kontra terhadap sudut pandang dari Eka yang diam-diam punya tujuan tersendiri saat masuk ke dalam keluarga Osa dan Moko. Selain itu, Yandy Laurens pun menurutku cukup berhasil saat menceritakan kelima ponakan Moko dengan problematika yang lagi dan lagi terasa sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari, seperti Woko yang lebih memilih bekerja ketimbang memaksakan diri melanjutkan pendidikan ditengah keterbatasan ekonomi pamannya, Nina yang canggung untuk curhat kepada pamannya tentang aktivitas sekolahnya, Ano yang menjalani rawat inap dan membuatnya merasa bersalah karena gara-gara dirinya lah pekerjaan sang paman jadi terbengkalai. Kejutan bittersweet selanjutnya datang dari karakter Ais yang ternyata punya impact luar biasa saat memasuki babak akhir film. Meskipun kehadiran Ais di lingkungan keluarga Moko agak terlalu dipaksakan banget menurutku. Selain menyelami kompleks nya cerita keluarga besar Moko, film 1K7P (2025) berhasil mengembangkan karakter Maurin dengan sangat maksimal. Sosok perempuan yang setia dan sangat supportive dalam keadaan apapun yang memang harus dicontoh! Setelah semuanya sudah disampaikan kepada penonton, barulah GONG moment dan klimaks film 1K7P (2025) terjadi di babak akhir film. Moment reunited Moko dan ponakannya penuh haru sekaligus membuat kita merasa lega!
Untuk jajaran pemain, pemilihan aktor Chicco Kurniawan sebagai Moko merupakan pilihan yang sangat tepat. Chicco berhasil menghidupkan karakter Moko dengan sifat fatherhood nya yang sangat kental. Meskipun harus menjadi dewasa dan menjadi bapak belum pada waktunya, kasih sayang, perhatian dan rela berkorban demi kelima ponakannya disini bikin siapapun yang melihat pasti akan sangat respect terhadap Moko. Bahkan menurutku, level sandwich generation Moko disini jauh lebih berat daripada Kaluna di film HOME SWEET LOAN (2024) hehe. Penampilan Amanda Rawles juga semakin mengukuhkan dirinya sebagai aktris yang sangat worth it untuk diperhitungkan. Baik Chicco maupun Amanda, terlihat effortless sekaligus sangat meyanyangi karakter yang mereka perankan di film 1K7P (2025) ini. Penampilan singkat aktor-aktor senior Maudy Koesnaedi, Kiki Narenda, Niken Anjani dan Ringgo Agus Rahman pun terasa lebih berkesan karena memberikan impact luar biasa terhadap diri Moko dan ponakan-ponakannya.
Apresiasi selanjutnya harus diberikan juga kepada tim sinematografi, artistik, scoring dan departemen musik yang saling menyatu dan saling melengkapi satu sama lain. Lagu-lagu milik Sal Priadi pun seolah seperti dihadirkan khusus untuk film ini.
Overall, awal tahun 2025 sudah kehadiran kandidat salah satu film Indonesia terbaik di tahun ini. Tak hanya film, tapi sutradara, skenario, aktor dan aktris utama, soundtrack hingga poster film 1 KAKAK 7 PONAKAN (2025) juga sangat potensial masuk list best of the best tahun ini! #InYandyLaurensWeTrust
[9/10Bintang]
0 comments:
Post a Comment