Monday, 13 July 2020

[Review] Eurovision The Story of Fire Saga: Kisah Pasangan Duet Dari Islandia Di Ajang Eurovision



#Description:
Title: Eurovision: The Story of Fire Saga (2020)
Casts: Will Ferrell, Rachel McAdams, Dan Stevens, Mikael Persbrandt, Pierce Brosnan, Olafur Darri Olafsson, Melissanthi Mahut, Joi Johansson, Demi Lovato, Graham Norton, Jamie Demetriou, Jon Kortajarena, Elina Alminas, Alfrun Rose
Director: David Dobkin
Studio: Netflix, European Broadcasting Union, Gary & Gloria Sanchez Productions


#Synopsis:
Sejak kecil Lars Erickssong (Will Ferrell) dan temannya yaitu Sigrit Ericksdottir (Rachel McAdams) sangat menggemari ajang pencarian bakat musik Eurovision Song Contest. Namun Lars selalu mendapat larangan dari orang tuanya. Ayah Lars yaitu Erik Erickssong (Pierce Brosnan) menganggap ajang kontes musik yang ada di televisi itu adalah ajang yang bodoh. Ia tak ingin anaknya terus terobsesi pada ajang musik tersebut dan memaksa Lars untuk meneruskan pekerjaannya sebagai nelayan penangkap ikan di Husavik, Islandia. Sementara itu Sigrit yang kini berprofesi sebagai seorang guru sekolah sangat mendukung hal-hal yang disukai oleh Lars. Keduanya bahkan sering berlatih menyanyi bersama, manggung di cafe kecil yang tak jauh dari rumah mereka dan berencana akan mengikuti audisi ajang Eurovision dengan mengirimkan rekaman lagu yang mereka buat.



Proses penyeleksian perwakilan dari Islandia pun dimulai. Secara mengejutkan duet Lars dan Sigrit yang tergabung lewat duo bernama Fire Saga berhasil masuk 12 besar kandidat perwakilan Islandia. Mereka pun diundang untuk hadir ke acara babak penyeleksian dengan menunjukkan performance mereka diatas panggung. Fire Saga rupanya mempunyai lawan yang sangat berat untuk ditaklukan. Ia adalah soloist wanita bernama Katiana (Demi Lovato) yang suara dan penampilannya selalu membuat para dewan juri dan label rekaman di Islandia takjub dan terpukau. Fire Saga dibuat gugup dan panik saat mereka harus tampil diatas panggung untuk yang pertama kalinya. Lars yang selalu ingin tampil anti-mainstream menimbulkan kekacauan diatas panggung. Hal itu membuat sang ayah yang menyaksikannya di televisi merasa malu dan pasti menjadi bahan lelucon oleh para warga Husavik dan juga Islandia. Usai penampilan perdana mereka yang terbilang berantakan, Fire Saga otomatis tidak bisa masuk ke babak berikutnya. Namun disaat mereka sedang dirundung kesedihan, kapal pesiar yang digunakan rombongan finalis lain termasuk Katiana mengalami musibah. Kapal mereka meledak dan menyebabkan semua finalis tewas.



Kejadian tak terduga itu otomatis membuat Fire Saga yang berada di posisi terendah menjadi pemenang untuk mewakili Islandia di ajang Eurovision. Pihak label rekaman dan dewan juri terpaksa mengirimkan Fire Saga karena harus patuh dengan aturan yang sudah dibuat. Fire Saga pun dikirim ke Eurovision yang diselenggarakan di Edinburgh, Jerman. Selama masa karantina, Fire Saga bertemu dan berkenalan dengan para kontestan lainnya yang berasal dari seluruh penjuru Eropa. Juara bertahan Eurovision asal Jerman yaitu Alexander Lemtov (Dan Stevens) tertarik dengan kemampuan vokal yang dimiliki Sigrit. Ia dan Mita Xenakis (Melissanthi Mahut) asal Yunani kemudian mengatur rencana agar Lars dan Sigrit saling menjauh dan mengganggu konsentrasi duet mereka.


Rencana yang dilakukan Lemtov dan juga Mita sempat berhasil membuat Lars dan Sigrit bertengkar. Namun karena persahabatan diantara mereka sudah terjalin sejak kecil, keduanya lebih memilih untuk tidak lama-lama bertengkar. Lars dan Sigrit kemudian terus berlatih kemampuan vokal dan musiknya agar bisa lolos ke masuk final. Di sela-sela latihan itu, Sigrit secara diam-diam menciptakan lagu cinta yang ia tulis untuk Lars.
Babak semi final pun dimulai. Satu persatu peserta tampil memukau dan mendapatkan tepuk tangan dari para penonton. Begitu juga dengan penampilan Fire Saga. Namun, lagi dan lagi terjadi insiden disaat Lars beratraksi diatas panggung. Kekacauan yang terjadi tak membuat keduanya patah semangat dan tetap menyelesaikan performance mereka. Setelah selesai, Lars merasa sangat kecewa akan dirinya karena selalu saja membuat penampilan Fire Saga dan juga Sigrit jadi berantakan. Ia kemudian memutuskan untuk pulang dan tak ingin melihat hasil akhir dari babak semi final itu. Sikap Lars yang langsung drop itu membuat Sigrit sedih dan kecewa. Sigrit lebih memilih tetap di Eurovision dan bersikap dewasa menghadapi segala hasilnya, ketimbang pulang ke Islandia mengikuti Lars.




Lars kini merasa semua perkataan sang ayah adalah benar. Ia pergi mengikuti ajang Eurovision hanya untuk dijadikan bahan lelucon saja. Lars akhirnya pulang ke Islandia dan memutuskan mengikuti kemauan ayahnya untuk meneruskan pekerjannya sebagai nelayan di laut. Setelah menjalani pekerjaan barunya sebagai nelayan, Lars mendapatkan kabar jika Fire Saga berhasil lolos ke babak final Eurovision berkat vote dari pemirsa di televisi cukup tinggi. Sang ayah pun kini tersadar jika anaknya memang mempunyai bakat di bidang musik ketimbang menjadi nelayan seperti dirinya. Lars kemudian berusaha pergi secepat mungkin untuk kembali ke Edinburgh menemani Sigrit tampil di babak final. Akankah Fire Saga menjadi pemenang Eurovision tahun ini?


#Review:
Film-film bertema drama musikal modern memang selalu mempunyai daya tarik tersendiri. Beberapa film musikal bergenre drama hingga komedi sukses membuatku jatuh cinta seperti franchise film PITCH PERFECT, THE GREATEST SHOWMAN (2017), BOHEMIAN RHAPSODY (2018) hingga A STAR IS BORN (2018). Tahun ini, Netflix menghadirkan sebuah film musikal bergenre drama komedi yang terinspirasi dari ajang kontes musik legendaris asal Eropa yaitu Eurovision Song Contest. Film ini memusatkan kisahnya pada salah satu kontestan bernama Fire Saga yang boleh dibilang banget faktor aji mumpungnya kenceng banget dari awal sampai akhir film. Dari menit awal film, penonton sudah diajak untuk melihat duet "ajaib" Lars dan Sigrit dengan konsep musik dan wardrobe yang tak biasa. Lagu pembuka berjudul Volcano Man sukses membuatku tertawa melihat Will Ferrell dan Rachel McAdams dengan kostum ala-ala prajurit GAME OF THORNES sambil memainkan alat musik piano dan aransemen elektrik dengan latar tempat lautan dan daratan indah mirip Video Klip My Love nya Westlife hahaha.


Kelucuan film ini tentu ada di tangan aktor Will Ferrell. Setiap tingkah laku dan gaya busananya selalu memancing tawa. Tatatan rambut panjang yang Ferrell gunakan berhasil mencuri perhatian disetiap saat hahahaha. Chemistry yang dibangun antara Ferrell dan juga Rachel suprisingly bagus dan menggemaskan. Duet maut mereka ketika berada diatas panggung lagi dan lagi sukses membuat takjub sekaligus tertawa. Faktor aji mumpung yang mereka dapatkan disatukan dengan kultur budaya Islandia yang mempercayai sosok peri diatas bukit adalah ide yang sangat brilian. Kalau di Indonesia mungkin bisa disebut dengan pesugihan hahahaha. Selain yang sudah disebutkan diatas, masih banyak hal-hal komedi "ajaib" yang disajikan oleh film ini.



Untuk jajaran pemain pendukung juga berhasil mengocok perut para penonton. Paling epic adalah Demi Lovato. Baru kali ini nama besar seorang penyanyi dijadikan sosok setan tak berguna wkwkwk. Tektokan komedi bersama Ferrell dan Rachel yang polos terasa menyentil program-program pencarian bakat yang ada di televisi. Moment-moment mengharukan dan emosionalnya juga tak disangka muncul di setiap Fire Saga selesai tampil.
Departemen musik dan scoring menjadi bagian yang paling menonjol dalam film ini. Deretan musik, lirik dan lagunya bagus-bagus! Meskipun liriknya sedikit ajaib tapi sangat easy-listening sekali. Berikut adalah tracklist lengkapnya:



Overall, film EUROVISION: THE STORY OF FIRE SAGA (2020) menjadi salah satu film drama musikal favoritku dan sudah setara dengan franchise PITCH PERFECT!


[8.5/10Bintang]

0 comments:

Post a Comment