Friday 9 August 2024

[Review] Trap: Ketika Pelaku Kejahatan Berusaha Kabur Dari Konser Musik!



#Description:
Title: Trap (2024)
Casts: Josh Hartnett, Ariel Donoghue, Saleka Shyamalan, Alison Pill, Hayley Mills, Jonathan Langdon, Marnie McPhail, Marcia Barnett, Vanessa Smythe, Lochlan Ray Miller
Director: M. Night Shyamalan
Studio: Warner Bros Pictures, Blinding Edge Pictures



#Synopsis:
Cooper Adams (Josh Hartnett) mengajak anak perempuannya, Riley (Ariel Donoghue) untuk menonton konser penyanyi idolanya, Lady Raven (Saleka Shyamalan) sebagai bentuk apresiasi karena Riley mendapatkan nilai yang bagus di sekolah. Cooper sengaja membeli tiket konser Lady Raven kategori festival agar sang anak senang bisa melihat idolanya lebih dekat.
Tiba di Tanaka Arena yang menjadi venue untuk konser Lady Raven, Cooper melihat banyak sekali pihak kepolisian dan agen FBI yang berjaga di tiap sudut area konser. Setelah selesai scan tiket dan antri yang cukup panjang, mereka masuk ke dalam area konser. Riley pun tak lupa untuk membeli merchandise Lady Raven sebagai koleksi. Saat sedang mengantri merchandise, Cooper bertanya pada salah satu staff yang berada disana tentang sistem keamanan konser. Staff tersebut menjelaskan jika keamanan super ketat tersebut merupakan rencana dari pihak kepolisian dan agen FBI untuk menangkap seorang pria psikopat yang sudah melakukan pembunuhan berantai dan mutilasi terhadap korbannya. Pihak penyelenggara dan kepolisian mendapat informasi jika pelaku akan menonton konser Lady Raven. Setelah itu, Cooper langsung bergegas ke toilet sambil mengecek ponselnya yang terhubung dengan sebuah CCTV. Dari CCTV tersebut Cooper memantau seorang pria yang kondisinya terikat di basement rumah dan berusaha meminta pertolongan. Setelah itu, Cooper kembali ke dalam venue menemui Riley dan konser Lady Raven pun dimulai.
Lady Raven muncul di tengah panggung dan membawakan lagu-lagu hits nya. Puluhan ribu penonton termasuk Riley yang memadati venue ikut bernyanyi bersama. Ditengah euforia dan antusias para penonton konser Lady Raven, pihak kepolisian memeriksa satu demi persatu penonton pria secara acak yang ada disana. Hal tersebut membuat Cooper panik. Ia berusaha mencari cara untuk bisa keluar dari acara konser tanpa pemeriksaan pihak keamanan. Cooper kemudian pergi sebentar meninggalkan Riley untuk menemukan akses jalan keluar dari venue yang hampir semuanya dijaga oleh petugas keamanan.
Melihat sikap sang ayah yang aneh tersebut membuat Riley heran. Ia mengangga[ jika ayahnya tidak menikmati konser. Bahkan saat jeda konser, Cooper tak sengaja mengajak Riley untuk pulang sebelum konser selesai. Untungnya Cooper mengurungkan rencana tersebut dan kembali ke venue konser bersama dengan Riley. Saat konser sedang berlangsung, Cooper meminta izin untuk pergi dengan alasan mengambil pesanan kaos merchandise. Saat di booth, Cooper berhasil mengambil kartu akses dari staff penjual merchandise. Setelah itu, Cooper lebih leluasa untuk mencari jalan keluar sebelum ketahuan oleh pihak kepolisian dan juga FBI. Saat menelusuri setiap lorong dan ruangan, Cooper tak sengaja mendengar percapakan antara pasukan agen FBI dengan pimpinannya. Instruksi yang diberikan yaitu tetap waspada dan terus memantau pergerakan para penonton laki-laki yang ada di seluruh area konser. Agen FBI pun berencana saat konser selesai, akses keluar khusus laki-laki akan dipisah dan dilakukan pemeriksaan berlapis.
Cooper kemudian kembali menemui Riley dan sebentar lagi konser Lady Raven akan masuk ke segment yang dimana sang penyanyi membawakan lagu 'Dreamer Girl'. Pada segment tersebut, Lady Raven akan mengajak satu penonton beruntung untuk ikut bernyanyi sambil berdansa di atas panggung. Cooper kemudian mendekati staff management konser sambil berbohong tentang kondisi kesehatan Riley agar bisa naik ke atas panggung. Rencana Cooper berhasil. Cerita bohongnya tentang penyakit Leukemia yang diderita Riley membuat management dan staff konser simpati. Tak lama setelah itu, Cooper dan Riley diizinkan untuk masuk ke backstage sambil menunggu segmet 'Dreamer Girl' tiba. Selama berada di belakang panggung, Cooper terus memikirkan cara agar bisa keluar dari Tanaka Arena tanpa ketahuan pihak kepolisian dan juga agen FBI. Hingga akhirnya, Cooper menemukan ide brilian agar bisa lolos dari pemeriksaan saat keluar venue konser, meskipun rencana tersebut memiliki resiko yang sangat besar bagi dirinya, Riley hingga Lady Raven itu sendiri.


#Review:
Sutradara Hollywood yang identik dengan julukan raja nge-twist yaitu M. Night Shyamalan kembali hadir memeriahkan bioskop dengan merilis film terbaru berjudul TRAP (2024). Premis nya terasa sangat menarik yaitu tentang rencana penangkapan seorang psikopat dengan menggunakan konser musisi sebagai jebakannya. Premis tersebut didapatkan ketika Shyamalan beserta anak-anaknya menonton konser Taylor Swift THE ERAS TOUR yang berlangsung sejak tahun 2023 lalu.


Untuk segi cerita, Shyamalan memang terbilang pandai dalam menghadirkan plot original dan belum pernah diangkat menjadi cerita film layar lebar. Hal tersebut bisa dirasakan oleh penonton ketika pertama kali menonton film TRAP (2024) ini. Kok bisa ya punya ide out of the box tentang psikopat yang berkeliaran di konser musisi. Paruh awal film, penonton langsung diajak masuk ke dalam pertunjukan konser megah dengan puluhan ribu penonton. Shayamalan berhasil menciptakan suasana konser yang sangat detail dan real. Ia menggunakan arena olahraga FirstOntario Centre di Hamilton untuk adegan konser serta melibatkan ribuan figuran, penari latar asli dan videografer yang biasa mendokumentasikan pertunjukan konser musik. Selama adegan konser berlangsung, cerita dan aksi petak umpet yang dilakukan Cooper demi menghindar pihak keamanan sukses bikin penonton ikut greget dan makin penasaran dengan nasibnya ketika film selesai. Namun sayang, dibalik keseruan adegan selama konser dan aksi kucing-kucingan Cooper, Shyamalan mengambil langkah aman dan to good too be true dalam setiap tindakan yang dilakukan oleh para karakter di film ini. Yang paling mencolok tentunya kelakuan staff merchandise, staff di venue konser, penonton hingga para agen FBI yang selalu saja bisa kecolongan dan membuat Cooper punya banyak celah untuk mendapatkan apapun yang diinginkan hahaha.


Klimaks cerita film TRAP (2024) tersaji setelah konser selesai. Plot twist berlapis dan tak terduga berhasil mengecohkan penonton. Kejutan yang dihadirkan Shyamalan kali ini masih acceptable dan lebih sederhana ketimbang film-film sebelumnya yang selalu ambisius dan pretensius. Namun satu hal yang sangat aku sayangkan dari third act film TRAP (2024) ini yaitu penampilan musisi sekaligus anak perempuan dari Shyamalan yaitu Saleka. Kapasitas dirinya dalam berakting masih jauh dari kata memuaskan. Aura pop star icon nya tidak shinning shimmering splendid disepanjang film. Padahal referensi sang ayah tidak main-main loh yaitu Taylor Swift dengan The Eras Tour nya. Beberapa moment yang seharusnya menegangkan berubah jadi serba flat saat Saleka beradu akting dengan Josh Hartnett. Andai saja Shyamalan memilih aktris yang punya aura real pop icon dan lipsync menggunakan suara dari Saleka sebagai musisi pasti akan lebih memuaskan banget.
Untuk jajaran pemain, sudah jelas bintang utama dari film ini yaitu Josh Hartnett. Karakter Cooper Adams yang memiliki kepribadian ganda disini menjadi daya tarik tersendiri meskipun Shyamalan tidak memberikan background story yang lebih kompleks seperti James McAvoy di trilogy SPLIT (2016). Apakah di masa yang akan datang, M. Night Shyamalan berminat untuk melanjutkan cerita dari film TRAP (2024) ini? Karena menurutku sangat potensial untuk dikembangkan lebih luas lagi.


[8/10Bintang]

0 comments:

Post a Comment