Friday 17 August 2018

[Review] Rompis: Mencari Kejelasan Status Hubungan Asmara


#Description:
Title: Rompis (2018)
Casts: Arbani Yasiz, Adinda Azani, Beby Tsabina, Umay Shahab
Director: Monty Tiwa
Studio: MNC Pictures


#Synopsis:
Roman (Arbani Yasiz) akhirnya lulus SMA. Berkat bantuan dan usaha keras sang ayah, ia dapat melanjutkan pendidikan ke Belanda. Setibanya di Belanda, Roman memiliki semangat motivasi yang sangat tinggi untuk bisa menjadi laki-laki yang lebih baik. Ia ingin menyelesaikan kuliahnya dengan cepat, memiliki pendidikan yang tinggi, mempunyai penghasilan sendiri, membantu ayahnya bekerja dan bisa menikahi Wulandari (Adinda Azani), kekasihnya.
Namun Roman sendiri merasa belum siap untuk menjadi kekasih Wulandari meskipun semenjak SMA mereka sudah dekat. Bahkan rekan-rekan mereka di sekolah malah menganggap mereka berdua tengah menjalin hubungan asmara. Ia ingin menjadi laki-laki yang bertanggung jawab dan mempunyai kehidupan lebih baik ketika menjalani hubungan dengan Wulandari.


Suatu hari, Roman tak sengaja bertemu dengan Meira (Beby Tsabina) yang merupakan mahasiswi asal Indonesia yang kuliah di universitas yang sama. Tapi Meira ternyata sedang mengambil S2, berbeda dengan Roman yang baru saja masuk. Gara-gara pertemuan tak sengaja itu, Meira perlahan-lahan penasaran dengan sosok Roman. Pertemuan mereka terus berlanjut usai Meira mengetahui Roman mengalami kendala saat mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosennya. Meira lalu berjanji akan membantu Roman mengerjakan tugas kuliahnya dengan satu syarat, ia ingin mendapatkan sebuah puisi tepat di hari ulang tahunnya yang tinggal seminggu lagi.


Sudah beberapa hari menjalani long distance relationship membuat Wulandari mulai khawatir akan Roman di Belanda. Beberapa kali melakukan panggilan video-call tapi selalu berakhir singkat dengan alasan sibuk. Namun suatu ketika, Wulandari tak sengaja melihat Meira ketika video-call dengan Roman. Hal tersebut membuat ia dilanda cemburu. Tanpa pikir panjang, Wulandari langsung terbang ke Belanda untuk memastikan siapa itu Meira. Setibanya di Belanda, kejadian salah faham lagi-lagi terjadi. Wulandari memergoki Meira tengah memeluk Roman. Melihat kedua sahabatnya terus salah faham membuat Sam (Umay Shahab) kebingungan sendiri.
Apakah benar Roman berpaling pada Meira?


#Review:
Sebuah cerita roman remaja tentang sosok laki-laki puitis dan romantis memang sudah banyak di industri film Indonesia. Sebut saja yang paling populer bagi generasi sekarang adalah Rangga lewat AADC kemudian yang paling terbaru adalah Dilan lewat Dilan 1990. Kedua karakter yang dimainkan Nicholas Saputra dan Iqbaal Ramadhan sukses mencuri perhatian pecinta film Indonesia dengan dialog puitis, gombal dan romantisnya. Jauh sebelum mereka berdua, menurut wikipedia yang saya baca, ada satu sosok karakter laki-laki yang juga jago berpuitis. Ia adalah Roman, karakter dari novel karya Eddy D. Iskandar yang hits dan sukses diangkat ke layar lebar pada tahun 1980. Rano Karno dan Lydia Kandou kala itu menjadi pasangan dalam film yang sering dijadikan role model bagi anak-anak remaja kala itu.


Tahun 2017an Roman Picisan terlahir kembali dengan cerita dan pemain baru dibawah rumah produksi MNC Pictures namun dalam format series atau sinetron. Performa rating sinetron Roman Picisan pada awal-awal tayang cukup tinggi dan mendapat respon baik dari penonton televisi. Ketika sinetronnya berakhir, MNC Pictures lalu bergegas melanjutkan cerita Roman Picisan ke layar lebar. Versi filmnya ini disutradarai oleh Monty Tiwa dan skenarionya ditulis oleh Haqi Achmad. Melihat siapa yang berada dibelakang layarnya, tanpa pikir panjang aku memutuskan untuk menonton film ini di bioskop di hari pertama tayang (seperti biasa), meskipun sinetron dan film dulunya sama sekali belum pernah ku tonton.
Sang sutradara dan penulis skenario membawa film ROMPIS (2018) ini ke level drama remaja romantis yang kualitasnya diatas rata-rata. Haqi Achmad sekali lagi menunjukkan style-nya dia dalam mengolah drama remaja romantis yang pas, related dengan sehari-hari dan tidak lebay. Monty dan Haqi tahu betul harus membawa sosok Roman, Wulandari, Meira dan Sam kemana tujuannya. Plotnya pun aku suka, meskipun sedikit mengingatkan pada film DILAN 1990 (2018) dan EIFFEL I'M IN LOVE 2 (2018). Tapi untungnya film ROMPIS (2018) ini plotline nya tetap fokus pada tujuan utama cerita yakni menjawab kekhawatiran Wulandari, dan itu sangat solid terasa dari awal hingga akhir film. Beberapa moment romantis yang dilakukan oleh Roman terasa sangat sweet namun anehnya aku merasa hal itu pas banget tidak berlebihan. Respon yang dipancarkan oleh lawan jenisnya juga pas. Dialog-dialog diantara mereka dan chemistry nya juga solid-akrab banget.



Jajaran keempat pemain pun memberikan performance diatas rata-rata drama remaja romantis lokal belakangan ini. Arbani Yasiz tampil oke sebagai Roman, Adinda Azani dan Beby Tsabina juga surprisingly kualitas aktingnya semakin mengalami progress signifikan. Aku yakin kedua perempuan tersebut bisa menjadi new something bagi industri film Indonesia kedepannya. Umay Shahab juga tampil sukses menjadi scene stealer dalam film ini. Hampir semua moment pencair suasana disepanjang film berhasil ditaklukan oleh Umay. Goodjob bro!
Yang menurutku sedikit rada kurang sreg sih cuma dua hal. Penggunaan Amsterdam, Belanda sebagai latar cerita. Menurutku, mungkin lebih better berlatar di dalam negeri saja karena Belanda sendiri sekilas hanya seperti tempelan saja tidak berpengaruh drastis terhadap film. Satu lagi, Beby Tsabina aku lebih suka kamu berambut hitam. Hehe >_<


[8/10Bintang]

0 comments:

Post a Comment