Tuesday 10 March 2020

[Review] Richard Jewell: Kisah Petugas Keamanan Yang Dituduh Sebagai Tersangka Pemboman


#Description:
Title: Richard Jewell (2019)
Casts: Paul Walter Hauser, Sam Rockwell, Kathy Bates, Jon Hamm, Olivia Wilde, Charles Green, Mike Pniewski, Ian Gomez, Nina Arianda
Director: Clint Eastwood
Studio: Warner Bros Pictures


#Synopsis:
Seorang petugas clerk supply disebuah kantor firma hukum bernama Richard Jewell (Paul Walter Hauser) memutuskan untuk resign dari kantornya. Ia diterima bekerja sebagai petugas keamanan disebuah kampus di Piedmont College. Setahun kemudian, selama bertugas disana, Richard tidak disukai oleh para mahasiswa karena selalu patroli dan razia jika ada yang melakukan tindakan tak sesuai peraturan. Puncaknya Richard terlibat konflik dengan dua mahasiswa yang sedang pesta minuman alkohol di asrama. Atas kejadian itu, Richard dipanggil oleh pimpinan kampus untuk menjelaskan permasalahannya. Ia kemudian menjelaskan bahwa yang ia lakukan adalah tindakan yang benar. Richard menegur dan merazia minuman alkohol yang sudah jelas dilarang dibawa ke asrama sekolah. Namun pimpinan kampus malah merasa dirugikan atas apa yang dilakukan Richard, ia menganggap Richard terlalu ikut campur dalam urusan pribadi para mahasiswa. Pimpinan kampus pun akhirnya memutuskan memecat Richard.


Richard tinggal bersama dengan ibunya, Bobi Jewell (Kathy Bates). Suatu hari, Richard kedatangan temannya yang menceritakan ia cukup khawatir banyak rekannya sesama petugas keamanan di event Olympic Atlanta 1996 banyak yang dipecat dan ia juga kekurangan banyak orang. Ia pun memberikan tawaran sebagai petugas keamanan pada Richard. Pekerjaan itu pun ia terima dan Richard akan ditempatkan di acara konser yang diadakan di Centennial Park, Atlanta selama dua hari.
Hari pertama, konser musik berjalan lancar. Richard bahkan mengajak ibunya datang ke acara tersebut untuk melihat musisi favoritnya. Selama acara berlangsung, agent FBI yang dipimpin Tom Shaw (Jon Hamm) juga turut menjaga keamanan selama konser digelar.


Di hari kedua, Richard yang sedang tidak fit tetap datang untuk pergi bekerja. Disaat Richard tengah berpatroli menyisir area konser, ia tak sengaja melihat sebuah tas yang tergeletak dibawah kursi tak jauh dari kerumunan penonton. Richard berusaha untuk tetap tenang agar suasana kondusif. Ia kemudian menelepon 911, menjalankan prosedur evakuasi kejadian bom sesuai SOP, berkoordinasi dengan petugas keamanan lain dan juga agent FBI untuk segera mengecek tas tersebut. Setelah mereka cek, rupanya benar, tas tersebut berisi sebuah bom waktu yang akan segera meledak. Richard dan yang lainnya kemudian mengevakuasi dengan cepat para penonton untuk secepatnya menjauh dari lokasi ditemukannya bom. Berkat aksi cepat tanggap Richard, ia berhasil meminimalisir korban jiwa dan korban luka.


Keesokan harinya sosok Richard Jewell ramai diperbincangkan di berbagai media. Mereka menyebut Richard Jewell adalah pahlawan. Sang ibu tentu merasa sangat bangga anaknya itu kini dikenal luas sebagai sosok penyelamat dan pahlawan. Tak cuma itu saja, Richard juga dibanjiri oleh tawaran dari para publisher buku untuk menuliskan kejadian pemboman itu. Karena tak paham mengenai hal seperti itu, ia lalu berkonsultasi pada Watson Bryant (Sam Rockwell) temannya yang bekerja di kantor firma hukum dulunya untuk membantu soal surat kontrak dan perjanjian dengan para publisher buku.

Seiring berjalannya waktu, kasus pemboman Centennial Park ini terus diusut oleh pihak kepolisian dan juga FBI. Yang cukup mengejutkan, agent FBI kini sedang menelusuri Richard Jewell yang kemungkinan juga sebagai pelaku pemboman itu. Referensi agent FBI curiga terhadap Richard Jewell lantaran dua kasus bom yang pernah terjadi di Amerika, pelakunya adalah orang yang pertama kali mengetahui letak bom itu dimana. Agent FBI berspekulasi jika Richard Jewell pun melakukan hal yang sama, ditambah lagi track record Richard Jewell yang pernah dipecat dari Piedmont College serta laporan keluhan dari para warga menjadi acuan kuat bagi mereka.




Awalnya agent FBI sangat merahasiakan soal kasus ini sebelum benar-benar terbukti, tapi ternyata kabar ini kemudian menyebar luas saat salah satu penulis berita kriminal The Atlanta Journal-Constitution yaitu Kathy Scruggs (Olivia Wilde) menyebar luaskan kabar ini melalui surat kabar terbitan kantornya. Richard Jewell yang semula dianggap pahlawan kini berubah menjadi dituduh sebagai dalang bom di konser Atlanta. Kehidupannya kini terus dikejar-kejar para awak media. Tak cuma itu saja, berminggiu-minggu ia terus diperiksa oleh agent FBI, rumahnya digeledah dan dipaksa untuk mengakui bahwa peristiwa bom itu dilakukan olehnya.


Richard yang semakin tersudut kemudian meminta bantuan pada Watson untuk menyelesaikan kasus ini. Watson pun menyetujui menjadi pengacara dari Richard. Ia lalu menganalisa dan memperdalam kasus ini, hingga ia menemukan sebuah bukti yang sangat kuat bahwa Richard bukanlah pelakunya.


#Review:
Film yang berdasarkan kisah nyata dari sebuah kejadian menghebohkan memang mempunyai daya tarik tersendiri bagiku. Pasalnya setelah menyaksikan film tersebut, wawasan dan pengetahuan penonton akan bertambah dan juga langsung browsing mengenai peristiwa dalam film itu.
Akhir tahun 2019 kemarin, Warner Bros Pictures merilis sebuah film yang mengisahkan tentang seorang petugas security yang dituduh sebagai pelaku bom Atlanta di tahun 1996. Film ini berfokus pada karakter Richard Jewell yang difitnah dan dipaksa untuk mengakui perbuatan yang tak ia lakukan. Dari paruh awal film, penonton diajak untuk melihat keseharian sosok Richard Jewell yang selalu menjalankan tugasnya sesuai SOP meskipun orang-orang disekitarnya membenci dirinya. Tak ada yang salah memang pada karakter Richard, tipikal orang yang sangat menghormati aparat dan hukum yang berlaku. Tak salah jika impian Richard ingin menjadi anggota kepolisian. Setiap dialog interogasi yang dilakukan para agent FBI pada Richard menurutku begitu intens dan berpotensi mencelakakan Richard sendiri jika ia salah ucap.


Dugaan agent FBI pada Richard yang berdasarkan pengalaman dua pelaku bom terdahulu yang dijuluki "Superhero Bomb" menurutku cukup janggal dan non-sense. Pasalnya, secara rasional saja jika Richard adalah pelakunya, mustahil dirinya bisa menyimpan bom, lalu pergi ke tempat telepon umum untuk menelepon 911 dan kembali ke kerumunan dalam waktu sangat singkat. Andai saja para agent FBI melakukan hal ini sejak H+1 setelah tragedi bom, mungkin Richard Jewell tidak akan mengalami intimidasi selama 12 minggu lamanya dari para agent FBI maupun awak media.
Untuk jajaran pemain, film RICHARD JEWELL (2019) ini mempunyai deretan casts yang tampil memukau. Paul Walter Hauser sukses menghidupkan sosok Richard Jewell yang konsisten dan apa adanya disepanjang film. Beberapa moment sederhana sebagai pencair suasana sukses dihadirkannya bersama dengan Sam Rockwell dan juga ibunya. Big applause untuk Kathy Bates yang sukses memerankan sosok Bobi Jewell. Moment pidatonya sukses membuatku terharu. Pembelaan yang dilakukan untuk anaknya yang tak bersalah sungguh menjadi moment paling emosional di film ini. Aktris Olivia Wilde yang memerankan reporter Kathy Scruggs pun sukses tampil menyebalkan disepanjang film. Ia menghalalkan segala cara demi karier dan kantor beritanya. Karakter Kathy Srcruggs ini sedikit mengingatkanku pada karakter yang diperankan Acha Septriasa dalam film 99 NAMA CINTA (2019).
Overall, film RICHARD JEWELL (2019) adalah salah satu film terbaik di tahun 2019. Cukup disayangkan film ini batal ditayangkan di bioskop Indonesia.


[9/10Bintang]

0 comments:

Post a Comment