Monday 18 October 2021

[Review] Dear Evan Hansen: Film Drama Musikal Terbaru Dari Kreator Musik La La Land!


#Description:
Title: Dear Evan Hansen (2021)
Casts: Ben Platt, Amy Adams, Julianne Moore, Kaitlyn Dever, Amandla Stenberg, Nik Dodani, Danny Pino, Colton Ryan, DeMarius Copes, Liz Kate, Isaac Cole Powell, Zoey Luna, Avery Bederman
Director: Stephen Chbosky
Studio: Perfect World Pictures, Universal Pictures


#Synopsis:
Evan Hansen (Ben Platt), seorang remaja dan siswa sekolah mengidap gangguan kecemasan sosial disaat dirinya harus berhadapan dengan orang lain. Evan akan mengalami panik, berkeringat, tak bisa berbicara lancar hingga jatuh pingsan ketika sedang bersosialisasi. Hal tersebut membuat Evan tidak mempunyai sahabat dekat di sekolahnya.


Untuk mengatasi gangguan kecemasan sosial itu, Evan sering berkonsultasi ke psikiater atas arahan sang ibu, Heidi Hansen (Julianne Moore). Suatu hari, psikolog meminta Evan untuk menulis sebuah surat yang ditujukan untuk dirinya sendiri. Evan meminta pada dirinya untuk bisa hidup normal dan tidak lagi mengalami gangguan kecemasan sosial. Ketika surat tersebut akan dicetak, salah satu siswa yaitu Connor (Colton Ryan) tak sengaja membaca surat itu dan ia begitu kesal karena dalam surat tersebut mencantumkan nama adiknya, Zoe (Kaitlyn Dever). Connor mengancam akan melaporkan hal tersebut pada Zoe dan pihak sekolah.


Mendengar ancaman dari Connor membuat Evan panik. Hampir setiap hari ia selalu mengecek sosial media, internet hingga majalah dinding sekolah untuk memastikan surat yang ia tulis itu apakah disebarkan oleh Connor atau tidak. Setelah beberapa hari, Evan pun mendapat panggilan dari guru untuk bertemu dengan kedua orangtua Connor. Evan sangat terkejut disaat mengetahui Connor meninggal bunuh diri. Ibu dari Connor yaitu Cynthia (Amy Adams) menemukan surat milik Evan dalam jaket milik Connor dan menganggap jika itu tulisan Connor yang ditujukan kepada Evan. Cynthia dan suaminya, Larry (Danny Pino) tak menyangka jika Connor mempunyai sisi manis dan baik hati kepada orang lain. Kedua orangtua Connor pun jadi ingin mengetahui masa-masa hidup Connor ketika bersama Evan sesaat sebelum ia memutuskan bunuh diri.
Meskipun salah paham dan miskomunikasi, Evan pun terpaksa berbohong soal hubungannya dengan Connor demi kebahagiaan orangtua Connor. Dengan dibantu teman sekelasnya yaitu Kalwani (Nik Dodani), mereka merancang skenario dan menyusun serangkaian email tentang hubungan pertemanan antara Evan dan Connor.



Para siswa yang ada disekolah pun sangat terkejut saat mengetahui kisah pertemanan antara Connor dengan Evan. Pasalnya, baik Evan maupun Connor dikenal sebagai siswa yang tidak mempunyai teman di sekolah. Mereka pun akhirnya simpati pada hubungan pertemanan Evan dengan Connor. Salah satu siswa sekolah yaitu Alana (Amandla Stenberg) berinisiatif untuk mengadakan kegiatan menggalang dana sekaligus mengenang Connor dengan nama The Connor Project. Ia pun meminta Evan untuk hadir memberikan motivasi diatas panggung tentang makna persahabatan antara dirinya dengan Connor. 
Kegiatan tersebut sukses mendapat apresiasi dan respon positif baik dari sekolah maupun pihak keluarga Connor. Pidato yang dilakukan Evan pun menjadi viral di sosial media dan dana yang terkumpul pun semakin besar jumlahnya. Keluarga Connor begitu bahagia dan terharu melihat apa yang telah dilakukan oleh Evan demi Connor. Kini mereka percaya jika Connor memiliki sifat yang sangat baik kepada orang lain meskipun sejak kecil ia terkenal sebagai pembuat onar.



Hasil dari penggalangan dana itu akan ditujukan kepada orang-orang yang membutuhkan dan sebagiannya lagi dialokasikan untuk rencana perbaikan taman buah yang ada dibelakang sekolah. Semua kegiatan dan ketenaran yang didapatkan Evan itu membuat dirinya lupa akan terapi ke psikolog. Hal tersebut membuat sang ibu merasa kecewa, karena jerih payahnya bekerja lembur di rumah sakit demi pengobatan Evan tidak dilakukan dengan baik oleh anaknya itu. Namun disisi lain, Heidi juga sangat bahagia karena melihat anaknya kini bisa bersosialisasi dengan orang lain. Dampak dari viralnya video pidato itu juga membuat Evan kini merasakan kebahagiaan. Pasalnya, Zoe menunjukkan rasa cintanya pada Evan. Mereka pun akhirnya menjalin hubungan asmara setelah direstui oleh orangtua Zoe.


Namun sayang, gara-gara berpacaran itulah, Evan menjadi mengabaikan pekerjaannya di The Connor Project. Alana merasa Evan menjadi tidak konsisten dan tampak seperti menyembunyikan suatu rahasia darinya. Kebohongan yang dilakukan oleh Evan semakin membesar dan melibatkan banyak orang. Akankah dirinya bisa berkata jujur baik kepada sang ibu maupun kepada keluarga Connor?


#Review:
Mendengar kabar kreator musik LA LA LAND (2016) dan THE GREATEST SHOWMAN (2017) yaitu Duo Benj Pasek-Justin Paul menggarap musik untuk film drama musikal DEAR EVAN HANSEN (2021) langsung membuatku penasaran dan memasukan film ini menjadi salah satu film yang wajib untuk ditonton. Namun sayang karena Pandemi CoVid-19, sepertinya film DEAR EVAN HANSEN (2021) tidak akan tayang di bioskop Indonesia. Saat ini, film DEAR EVAN HANSEN (2021) sudah tersedia di Video on Demand Peacock.


Untuk segi cerita, film yang diadaptasi dari Modern Broadway Stage Musical ini menceritakan tentang kisah seorang remaja pengidap Social Anxiety dalam menjalani aktifitas sehari-hari. Plot cerita semakin menarik disaat Evan Hansen terpaksa harus berbohong tentang pertemanannya dengan Connor. Rasa penasaranku langsung meningkat tentang bagaimana perjalanan Evan yang terus berbohong kepada banyak orang. Namun menurutku, karakterisasi Evan yang mengidap Social Anxiety terasa berlebihan ketika disatukan dengan sederet kebohongan yang dilakukannya. Akan lebih reasonable jika karakter Evan cukup dibuat culun saja seperti Otis Mildburn. Motif berbohong yang dilakukan Evan ini sebetulnya terbilang sangat menarik karena demi kebahagiaan orangtua Connor meskipun Evan dan Connor tidaklah berteman. Yang sangat disayangkan adalah porsi Connor dalam film ini sangatlah sedikit. Ketimbang masa lalu Connor cuma diceritakan via dialog saja, alangkah lebih baik ditampilkan secara visual seperti hubungan Connor dengan kedua orangtuanya dan adiknya Zoe. Plot hole selanjutnya disaat motif Evan yang tiba-tiba memberikan surat Dear Evan Hansen kepada Alana. Ide tersebut menurutku sangat dangkal. Padahal ada banyak cara lain yang lebih dramatis ketimbang harus seperti itu. Kekacauan semakin tak terkendali disaat Alana ikut-ikutan blunder lalu menyesal dengan apa yang telah ia lakukan, Aku hanya bisa greget dan gemes melihat kesalahan yang dilakukan oleh Evan maupun Alana. Hadeeh.


Untuk jajaran pemain, harus diakui vokal dari Ben Platt semakin matang dan sangat dieskplorasi dengan baik dalam film ini. Beberapa part musikalnya sungguh memukau berkat lagu-lagu yang ditulis oleh Duo Benj Pasek dan Justin Paul. Namun disaat ia berakting sebagai Evan Hansen, gesturenya menurutku terlalu over. Beberapa part bahkan sangat terasa trying to hard untuk mendapatkan rasa simpati penonton. Selain itu, aku kurang suka disaat moment krusial antara Evan dengan sang ibu dan keluarga Connor diselipkan moment musikal. Padahal jika dieksekusi cukup dengan dialog normal dan diiringi musik yang dramatis mungkin akan jauh lebih ngena ke penonton. Sederet pemain senior seperti Julianne Moore, Amy Adams dan Danny Pino justru tampil sangat mencuri perhatian meskipun kapasitas mereka dalam film ini terbilang cukup terbatas.
Untuk urusan visual, film DEAR EVAN HANSEN (2021) terbilang biasa saja tidak ada yang menarik. Untuk urusan musik, Benj Pasek dan Justin Paul memang tak perlu diragukan lagi. Part musikalnya masih sangat enak untuk dinikmati, terutama part YOU WILL BE FOUND itu berhasil membuatku merinding seperti saat kemunculan part lagu SPEECHLESS di film ALADDIN (2019) dan REWRITE THE STARS di film THE GREATEST SHOWMAN (2017).
Overall, film DEAR EVAN HANSEN (2021) sedikit keluar dari apa yang aku harapkan. Namun, untungnya masih memiliki beberapa lagu yang powerful serta penampilan aktor senior yang memuaskan.


[7.5/10Bintang]

0 comments:

Post a Comment