Friday 15 October 2021

[Review] A World Without: Mengungkap Rahasia Kelam Dibalik "Pesantren" Futuristik


#Description:
Title: A World Without (2021)
Casts: Chicco Jerikho, Ayushita, Amanda Rawles, Asmara Abigail, Maizura, Jerome Kurnia, Dira Sugandi, Dimas Danang, Richard Kyle
Director: Nia Dinata
Studio: Kalyana Shira Films, Netflix Indonesia


#Synopsis:
Salina (Amanda Ralwes), Ulfah (Maizura) dan Tara (Richard Kyle) tumbuh menjadi remaja yang hopeless dengan keadaan. Pandemi yang sudah terjadi hingga tujuh tahun lamanya membuat kehidupan ketiganya jauh dari apa yang mereka harapkan. Secercah harapan muncul dari sebuah institut dan organisasi bernama The Light. Mereka berjanji akan memberikan support system dan hidup yang lebih baik sesuai dengan keinginan para anggota. Para alumni The Light akan diproyesikan sebagai agen perubahan di masa depan oleh kedua pemiliknya yaitu Ali Khan (Chicco Jerikho) dan Sofia (Ayushita).



Sebagai anggota baru The Light, Salina dan kedua temannya sangat senang akhirnya mendapat kesempatan bisa bergabung dalam organisasi tersebut. Para anggota baru The Light diberi fasilitas berupa asrama dan segala kebutuhan dengan sangat lengkap. Setiap passion dari masing-masing anggota bisa berkembang dengan maksimal. di The Light. Salina bergabung dalam pendidikan digital content creator dan bertemu dengan Hafiz (Jerome Kurnia). Lalu Ulfah bergabung dalam pendidikan marketing dan Tara bergabung dalam pendidikan Beauty & Skincare.




Selama menjalani hidup dibawah pengawasan The Light, para anggota laki-laki dan perempuan dipisahkan seperti pesantren. Mereka diperbolehkan untuk berinteraksi untuk urusan pendidikan serta pekerjaan saja. Kebersamaan yang terjalin diantara Salina dan Hafiz membuat keduanya saling jatuh cinta. Namun mereka harus berusaha menyembunyikan perasaan tersebut jika ingin dengan tenang menjalani hidup di The Light.
Para anggota The Light yang sudah berusia 17 tahun akan langsung dinikahkan dengan seseorang melalui sistem perjodohan "The Matchmaker" oleh Yang Istimewa yaitu Ali Khan. Sistem "The Matchmaker" tersebut melihat calon suami istri itu berdasarkan passion dan bisa saling melengkapi satu sama lain. Ulfah menjadi yang pertama diantara Salina dan Tara untuk segera menikah dengan orang yang sudah ditentukan oleh The Light. Salina dan Tara sangat terkejut melihat jodoh yang dipilih untuk Ulfah ternyata Hafiz. Mereka tidak bisa menolak sistem "The Matchmaker" karena menurut The Light, hal tersebut sudah sangat tepat dan akurat.


Setelah Hafiz dan Ulfah menikah, mereka tidak lagi tinggal di The Light. Salina pun harus menjalankan pekerjaannya sebagai content creator seorang diri. Meskipun patah hati, Salina mendapat kesempatan menjadi director untuk film dokumenter tentang Ali Khan dan Sofia. Hal tersebut berhasil mendorong semangat Salina untuk move-on dan fokus kepada pekerjaannya.
Hari terus berlalu, selama Salina mengambil gambar dan syuting kehidupan sehari-hari Ali Khan dan Sofia ia curiga dengan hal aneh yang sengaja mereka sembunyikan tentang The Light. Salina pun diam-diam merekam segala perbincangan dan rahasia tentang masa lalu kehidupan Ali Khan dan Sofia sebelum membangun organisasi The Light. Ia pun akhirnya mendapat fakta jika Sofia sudah berkali-kali mengalami keguguran. Hal tersebut membuat Sofia memutuskan untuk menyuruh sang suami segera menikah lagi dengan salah satu anggota yang ada di The Light.



Meskipun perbuatannya cukup berbahaya, Salina bertekad akan membongkar sisi buruk dari The Light yang selama ini disembunyikan oleh Ali Khan dan Sofia. Salina harus berjuang sendirian karena satu-satunya sahabat yang tersisa yaitu Tara kini sudah berusia 17 tahun dan akan segera menikah dengan Aditya (Richard Kyle), anak laki-laki dari investor besar organisasi The Light. Mampukah Salina menyelamatkan dirinya dari organisasi The Light?



#Review:
Netflix Indonesia merilis film original nasional keduanya yang kali ini bekerjasama dengan rumah produksi Kalyana Shira Films. Film berjudul A WORLD WITHOUT (2021) ini disutradarai oleh Nia Dinata dan naskahnya digarap oleh Lucky Kuswandi.


Untuk segi cerita, film A WORLD WITHOUT (2021) memberikan kisah dystopian futuristik yang terbilang sangat jarang diangkat oleh sineas film Indonesia. Bersetting pada tahun 2030, Ibunia dan Lucky menyajikan kisah sebuah institut dan organisasi bernama The Light. Materi promosi film ini yang sangat gencar dilakukan sejak bulan lalu sukses memancing rasa penasaran penonton. Konsepnya terasa seperti film sekte atau cult sesat yang melakukan brainwash kepada para anggotanya. Namun ditangan Ibunia, film A WORLD WITHOUT (2021) ini dibawa ke arah yang berbeda dari dugaanku sebelumnya. Film ini menunjukkan bagaimana tentang empowerment woman, issue pernikahan dini yang tidak seindah impian, kekerasan dalam rumah tangga hingga peran media yang sangat berpengaruh pada generasi muda. Hal tersebut membuat jalan cerita menjadi sangat menumpuk dan padat, sehingga inti cerita tentang The Light ini menjadi tidak jelas. Banyak pertanyaan-pertanyaan tentang plot film ini tidak terjawab dengan baik. Selain itu, tak sedikit juga beberapa adegan serta dialog yang menurutku terasa annoying dan cringe. Frontal sih tidak masalah namun pembawaannya ituloh menurutku tidak cocok banget.


Untuk jajaran pemain, penampilan sederet aktor-aktor ternama dalam film A WORLD WITHOUT (2021) ini nampak sangat menjanjikan. Chicco dan Ayushita cukup berhasil membangun image sebagai seorang motivator The Light yang tebar pesona. Trio Amanda, Asmara dan Maizura pun seharusnya bisa diperdalam lagi tapi kenyataannya, penampilan mereka tidak terlalu lepas dan masih terlihat mereka sedang berakting. Dialog-dialog dari mereka pun aduh cenderung annoying bahkan cringe.


Nia Dinata dan Lucky Kuswandi nampak sangat optimis dengan premis perjodohan di suasana dystopian ini akan sangat menarik dengan menambahkan elemen futuristik didalamnya. Namun sayang banget, elemen futuristik tahun 2030 dalam film ini menurutku sangat memaksakan diri. Mulai dari visual gadget, uniform, sinematografi hingga set lokasi sama sekali tidak menyatu dengan baik. Andai konsepnya dibuat lebih sederhana tanpa embel-embel futuristik mungkin akan jauh lebih mudah untuk dinikmati. Overall, A WORLD WITHOUT (2021) tidak seperti janji manis yang diberikan pada materi promosinya. Semoga film ketiga dari Netflix Indonesia nantinya bisa jauh lebih baik lagi daripada A PERFECT FIT maupun A WORLD WITHOUT ini.


[5.5/10Bintang]

0 comments:

Post a Comment