Wednesday 22 May 2024

[Review] Malam Pencabut Nyawa: Mengungkap Misteri Mengerikan Warga Desa Bajingjowo

 


#Description:
Title: Malam Pencabut Nyawa - Respati (2024)
Casts: Devano Danendra, Keisya Levronka, Mikha Hernan, Ratu Felisha, Fajar Nugra, Budi Ros, Kiki Narendra
Director: Sidharta Tata
Studio: Base Entertainment, Samara Group, Legacy Pictures, Barunson E&A


#Synopsis:
Setelah kematian tragis kedua orangtuanya akibat kecelakaan, hidup Respati (Devano Danendra) jadi tak lagi sama. Hampir setiap malam, Respati susah untuk tidur terlelap. Gejala insomnia yang dialami oleh Respati semakin diperparah dengan adanya gangguan-gangguan aneh yang selalu menyerangnya saat tengah malam. Bahkan ketika Respati sudah tidur pun, ia selalu mengalami mimpi buruk yang terus berulang-ulang.


Suatu hari, Respati tak sengaja melihat kabar berita di televisi tentang kasus korban pembunuhan secara misterius. Tak disangka, korban tersebut ternyata pernah muncul di alam mimpi Respati. Awalnya Respati menganggap hal tersebut hanya kebetulan semata, namun seiring berjalannya waktu, muncul korban-korban lain yang meninggalnya secara tidak wajar. Respati semakin heran karena para korban itu selalu muncul di alam mimpinya.



Karena penasaran, Respati pun meminta bantuan pada sahabatnya, Tirta (Mikha Hernan) untuk ikut menemukan jawaban tentang alam mimpinya yang selalu berhubungan dengan para korban pembunuhan itu. Disaat mereka berdua mencari banyak informasi, muncul siswi sekolah baru asal Jakarta yaitu Wulan (Keisya Levronka) yang selalu menyendiri. Konon kabarnya, Wulan dikeluarkan dari sekolah sebelumnya karena sering kerasukan. Saat pertama kali melihat Respati, Wulan merasakan ada yang aneh dari diri Respati. Wulan kemudian menawarkan diri untuk membantu Respati dan Tirta mengungkap misteri tentang alam mimpi yang selama ini selalu mengganggu hidup Respati.
Seiring berjalannya waktu, Paman Respati (Budi Ros) semakin khawatir dengan kondisi keponakannya itu yang masih insomnia. Selain membawanya ke dokter untuk berkonsultasi, Paman Respati kemudian menyewa asisten rumah tangga yaitu Abdul (Fajar Nugra) untuk mengurus kebersihan rumah. Melihat kondisi Respati yang insomnia, Abdul pun memberikan minyak angin aroma Gadung Melati yang dipercaya dapat mempercepat tidur jika dioleskan pada tubuh.


Hari demi hari terus berlalu, terror di alam mimpi semakin intens mengganggu Respati. Saat dirinya sedang berada di alam mimpi, ia bertemu dengan seorang nenek tua yang meminta Respati untuk segera keluar dari alam mimpi secepatnya. Setelah Respati tersadar, lagi dan lagi kasus pembunuhan misterius terulang lagi. Korbannya pun sempat muncul di alam mimpi Respati. Karena semakin penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi, Respati, Tirta dan Wulan bekerja sama untuk mendatangi rumah korban. Saat tiba disana, Respati melihat sosok nenek tua yang ada di alam mimpinya.



Setelah bertemu dengan nenek tua tersebut, akhirnya mereka bertiga mengetahui tentang sosok misterius yang selama ini mengganggu mimpi Respati. Sosok tersebut adalah Nyai Sukma (Ratu Felisha), dukun sakti di masa lalu yang berubah menjadi iblis penuh dendam terhadap warga desa Bajingjowo. Sukma tak segan untuk menghabisi setiap orang yang memiliki keturunan dari desa Bajingjowo.
Mampukah Respati, Tirta dan Wulan menghentikan semua rencana jahat dari iblis Sukma?


#Review:
Rumah produksi Base Entertainment kembali meramaikan industri film horror Indonesia dengan film terbarunya yang berjudul MALAM PENCABUT NYAWA (2024). Film ini diadaptasi dari novel horror populer karya Ragil J.P. yang dirilis pada tahun 2021 lalu. Kreator film Box Office WAKTU MAGHRIB (2023) yaitu Sidharta Tata dipercaya untuk menjadi sutradara project film ini.


Aku berkesempatan hadir pada sesi pemutaran perdana atau gala premiere film MALAM PENCABUT NYAWA (2024) yang sukses digelar pada Senin (13/5) lalu di Cinema XXI Epicentrum, Jakarta Selatan. Pada kesempatan tersebut, pemeran utama dari film ini yaitu Devano Danendra sengaja mengurangi waktu istirahat tidurnya demi mendalami peran sebagai Respati yang mengidap insomnia. Selain itu, Devano juga harus menjalani latihan fisik untuk beberapa koreografi dalam film ini.


Untuk segi cerita, film MALAM PENCABUT NYAWA (2024) yang ditulis oleh Ambaridzki Ramadhantyo ini ternyata tidak sepenuhnya menonjolkan horror. Elemen misteri dan fantasi nya bisa dirasakan penonton ketika memasuki babak pertengahan. Kolaborasi Sidharta Tata dan Ramadhantyo dalam penulisan cerita di film ini tertata rapi dan setiap sekuens cerita bisa terselesaikan dengan baik. Meskipun pada beberapa bagian, plot terasa repetitif terutama saat kasus kematian para korban terus menerus dihadirkan dengan cara yang sama. Selain itu, plot twist tentang Nyai Sukma pun terlalu predictable gara-gara salah satu adegan dari karakter yang ada di awal-awal film. Meskipun demikian, tingkat keseruan film ini bisa dipertahankan, khususnya saat memasuki babak akhir.
Elemen fantasi saat memasuki hutan alam mimpi di film ini terasa banget effortnya. Artistik dan product design nya jempolan berhasil menciptakan suasana hutan angker yang proper. Beberapa adegan horror saat di alam mimpi mengingatkan dengan visualisasi film horror fantasi KUNTILANAK (2019) nya Rizal Mantovani. Efek visual untuk power yang dimiliki oleh Respati dan Nyai Sukma pun bagus, sudah seperti film-film superhero. Selain itu, ada dua adegan apik yang dieksekusi dengan sangat mencengangkan. Teknis saat adegan kesurupan karakter Wulan dan final battle Respati dengan Nyai Sukma di kamar bikin penonton satu teater kemarin terpukau. Aku sih yakin inspirasi sang sutradara berasal dari film Christopher Nolan yaitu INCEPTION (2010) hahaha.


Untuk jajaran pemain, Sidharta Tata berhasil mengeksplorasi kualitas akting dari para aktor muda di film MALAM PENCABUT NYAWA (2024) ini. Devano Danendra berhasil menghidupkan karakter Respati yang memang pantas diperankan untuk dirinya. So far, penampilan akting terbaik sejauh ini dari Devano ada di film ini. Keisya Levronka yang merupakan penyanyi alumni Indonesian Idol pun tampil tak mengecewakan dalam memerankan karakter Wulan. Yang tak kalah mencuri perhatian datang dari penampilan aktor Mikha Hernan yang mencairkan suasana dan ketiganya berhasil menampilkan chemistry pertemanan yang saling tolong menolong dengan tulus. Penampilan Ratu Felisha seharusnya bisa mendapatkan porsi yang lebih banyak lagi. Sangat disayangkan juga kecantikan Ratu Felisha harus tertutupi oleh visualisasi Nyai Sukma dengan muka yang sangar sebagai iblis. Padahal tanpa visual iblis bergigi lebar seperti topeng pun aura Nyai Sukma sudah menyeramkan. Penampilan Fajar Nugra kali ini berhasil menampilkan dua sisi yang berbeda dalam perankan karakter Abdul.
Overall, film MALAM PENCABUT NYAWA (2024) berhasil membawa warna tersendiri untuk genre horror di Indonesia. Perpaduan horror, misteri dan fantasi nya bisa saling melengkapi satu sama lain. Keren!


[8/10Bintang]

0 comments:

Post a Comment