Wednesday 25 December 2019

[Review] Habibie & Ainun 3: Melihat Perjalanan Hidup Ainun Sebelum Bersama Dengan Habibie


#Description:
Title: Habibie & Ainun 3 (2019)
Casts: Maudy Ayunda, Reza Rahadian, Jefri Nichol, Lukman Sardi, Marcella Zalianty, Arswendi Beningswara, Arya Saloka, Aghniny Haque, Kevin Ardilova, Jennifer Coppen, Rebecca Klopper, Teuku Ryzki, Eric Febrian, Irsyadillah, Amaranggana, Mike Lucock, Angga Yunanda, Diandra Agatha, Anodya Shula, Basmallah Gralind
Director: Hanung Bramantyo
Studio: MD Pictures


#Synopsis:
Usai kepergian Ainun (Bunga Citra Lestari) untuk selama-lamanya, Habibie (Reza Rahadian) menghabiskan masa senjanya bersama dengan anak dan cucu di kediamannya di wilayah Kuningan, Jakarta Selatan. Keluarga besar Habibie selalu menyempatkan datang ke rumah Eyang mereka. Di perkumpulan keluarga itu Habibie selalu menceritakan kisah hidupnya semasa masih muda bersama dengan Ainun. Terkadang moment throwback Eyang Habibie selalu membuat cucunya yang sudah remaja yakni Nadia (Diandra Agatha) dan Pasha (Angga Yunanda) bosan karena pasti Eyangnya itu menceritakan lagi Eyang Ainun yang dulu dipanggil Gula Jawa oleh Eyang Habibie. Di moment kebersamaan itu, Habibie menceritakan kisah Ainun sebelum bertemu dengannya. Kisah Ainun (Maudy Ayunda) semasa remaja dan mengejar impiannya menjadi dokter.


Ainun terlahir dari pasangan keluarga Besari (Lukman Sardi & Marcella Zalianty) yang tinggal di Bandung, Jawa Barat. Ainun tumbuh menjadi remaja yang pintar disekolahnya. Tak hanya itu saja, Ainun juga gemar olahraga. Salah satunya olahraga kasti. Ainun berteman dekat dengan dua sahabatnya yaitu Dina (Jennifer Coppen) dan Heni (Rebecca Klopper). Semasa sekolah, Ainun selalu menjadi pusat perhatian karena ia baik hati dan selalu menolong teman-temannya yang sedang kesusahan. Pertemuan pertama Ainun dan Habibie (Reza Rahadian) terjadi usai pertandingan kasti yang dimenangkan team dari Ainun. Habibie dibuat kagum dengan sosok Ainun karena kepintaran dan kebaikannya. Namun sayang, saat itu mereka harus terpisahkan karena Habibie memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya ke Jerman.



Sementara itu, Ainun melanjutkan pendidikannya ke Universitas Indonesia mengambil fakultas kedokteran, sesuai dengan keinginannya selama ini. Ainun tumbuh menjadi sosok yang menginspirasi di kampusnya. Sebagai sosok perempuan, ia bertekad bahwa perempuan juga berhak untuk mendapatkan pendidikan yang layak sama seperti laki-laki. Meskipun pada saat itu, Ainun harus mendapat perlakuan buruk dari para seniornya yakni Agus (Arya Saloka) beserta rekan-rekannya. Untungnya perlakuan Agus terhadap Ainun selalu ditentang oleh teman-teman satu angkatan dengannya, Ainun juga selalu dilindungi oleh kedua rekannya yaitu Arlis (Aghniny Haque) dan Soelarto (Kevin Ardilova).




Suatu hari, usai melakukan tugas praktek di rumah sakit, Ainun bertemu dengan Ahmad (Jefri Nichol) yang merupakan anak dari dosen di kampusnya yaitu Pak Husodo (Arswendi Beningswara). Sosok Ainun yang berwibawa dan terkenal karena mempunyai Perkumpulan Penggemar Ainun di UI membuat Ahmad tertarik padanya. Perlahan Ahmad mulai mendekati Ainun. Hingga hubungan mereka terus berlanjut. Ahmad yang sangat mengagumi pemikiran Ainun langsung berencana untuk menikahinya dan membawanya pergi dari Indonesia, karena dirinya yakin Ainun bisa menjadi orang hebat dan terpandang jika tinggal dan hidup di luar Indonesia. Akankah Ainun menerima cintanya Ahmad?


#Review:
Kisah cinta sejati Habibie & Ainun memang sukses membuat banyak orang jatuh hati. Cinta yang benar-benar terpisahkan oleh maut ini menjadikan inspirasi dalam menjalani suatu hubungan. Film pertamanya yaitu HABIBIE & AINUN (2012) sukses menjadi salah satu film Indonesia terlaris sepanjang masa. Maka tak heran, rumah produksi MD Pictures langsung tertarik untuk mengisahkan sosok Habibie dan Ainun secara terpisah. Spin-off pertama yakni film RUDY HABIBIE (2016) secara mengejutkan sukses mencuri perhatian pecinta film Indonesia. Film yang mengisahkan sosok BJ Habibie semasa muda di Jerman ini dikemas Hanung Bramantyo penuh dengan emosi soal ambisi, imipan dan cinta dari karakter Habibie yang diperankan oleh Reza Rahadian.


Tiga tahun berlalu, Spin-off keduanya yakni AINUN (2019) akhirnya dirilis di bioskop pada 19 Desember 2019. Film ketiga dari HABIBIE & AINUN ini mengisahkan masa muda sosok Ainun Besari sebelum bertemu dengan Habibie. Satu hal yang membuat film ini terasa berbeda dengan dua film sebelumnya yaitu Hanung Bramantyo menerapkan gaya penceritaan seperti dongeng dimana sosok BJ Habibie menceritakan kembali masa muda Ainun pada anak dan cucunya. Tak hanya itu saja, karakter Ainun yang sudah melekat pada aktris Bunga Citra Lestari pun digantikan oleh aktris Maudy Ayunda. Kebiasaan MD Pictures merombak jajaran pemain dalam sebuah sekuel film ini kembali berlanjut usai kemarin mengganti sosok Abimana Aryasatya di film HANUM & RANGGA (2018) dan Rianti Cartwright di film AYAT-AYAT CINTA 2 (2017). Rasa sedikit kecewa kembali kurasakan karena image Ainun selama tujuh tahun ini sudah melekat pada BCL. Apakah terlalu sulit membuat sosok BCL menjadi lebih muda? Padahal sosok Habibie nya sendiri yang masih diperankan Reza Rahadian sukses di "mudakan" oleh team visual efek. Entahlah itu hanya rahasia sang produser dan tuhan yang tahu soal alasan penggantian pemeran ini.


Untuk segi cerita, film AINUN (2019) ini menurutku berhasil menggali kisah hidup sosok Ainun semasa remaja. Hanung Bramantyo menurutku kembali berhasil menghadirkan kisah Ainun yang cukup menginspirasi, mendidik sekaligus mengkritik sosial sama seperti pada film RUDY HABIBIE (2016). Perjuangan Ainun dalam mengejar impiannya menjadi dokter pun tak seindah dibayangkan. Konflik Ainun semasa kuliah sukses ditampilkan cukup panjang dan detail. Moment persahabatannya dengan Arlis yang tomboy serta Soelarto pun sukses menghibur disaat mereka melawan kakak senior yang diperankan Arya Saloka. Moment musikal yang dihadirkan Hanung dalam film ini semakin membuat film ini makin asyik untuk diikuti. Nuansa tahun 50-60an juga terasa sangat kental disepanjang film. Set lokasi yang menggunakan kawasan Gamplong Studios pun semakin membuat atmosfer film ini cukup memuaskan.




Kisah cinta tidak satu frekuensi antara Ainun dan Ahmad pun dieksekusi dengan sangat baik. Alasan keduanya untuk berpisah pun terasa begitu reasonable dan tak berlebihan. Ainun yang ingin mengabdi pada Indonesia dan selalu memikirkan jangka panjang, berbanding terbalik dengan segala keinginan dari Ahmad. Aktor Jefri Nichol yang "comeback" bermain film Indonesia, tampil memuaskan sebagai sosok Ahmad. Chemistry yang ia bangun dengan Maudy Ayunda juga terasa begitu meyakinkan. Tatapan cinta keduanya tak bisa dibohongi. Sosok Ainun yang kali ini diperankan Maudy Ayunda juga tampil sesuai apa yang diharapkan. Ia manis, baik hati dan begitu humble terhadap siapapun. Moment-moment emosionalnya sukses ditampilkan dengan baik. Angkat jempol berikutnya untuk Reza Rahadian yang kembali memerankan Habibie. Kali ini ia disulap dengan prostetik menjadi Habibie masa tua. Gila sih, disetiap kemunculan Habibie selalu membuatku merinding terharu karena hasilnya sangat MIRIP! Para pemeran anak dan cucu Habibie terlihat sangat terpukau disaat mereka bertatap muka dengan Habibie. Keren!


Penggunaan visual efek dalam film AINUN (2019) juga terasa semakin smooth dan meyakinkan. Kualitasnya juga terus meningkat. Bahkan aku sendiri merasakan visual efek Reza Rahadian di "mudakan" ini sama sekali tidak terlalu terlihat ketika disaksikan di bioskop.
Overall, film AINUN (2019) ini merupakan film pelengkap kisah cinta sejati Habibie & Ainun yang tak boleh dilewatkan ditonton di bioskop. Hingga saat ini (25/12), film AINUN (2019) sudah ditonton lebih dari satu juta penonton diseluruh bioskop Indonesia. Keren!


[8/10Bintang]

0 comments:

Post a Comment