#Description:
Title: Jurnal Risa by Risa Saraswati (2024)
Casts: Prinsa Mandagie, Risa Saraswati, Dimas Tri Adityo, Riana Rizki, Indy Ratna Pratiwi, Nicko Irham, Ranggana Purwana, Abimanyu Bhakti, Sandy Pradana, Kang Jeffry, Fahrul Nur Rochman, Dwynna Win, Watra Novrisyah, Yusef Muldiana, Elly Sunteba
Director: Rizal Mantovani
Studio: MD Pictures, Pichouse Films
#Synopsis:
Sejak kecil, Risa Saraswati memiliki indera keenam yang membuat dirinya sangat sensitif terhadap hal-hal tak kasat mata. Kemampuan tersebut merupakan turun temurun dari keluarganya yang mayoritas mempunyai indera keenam. Di usianya yang kini memasuki 39 tahun, Risa Saraswati dikenal sebagai vokalis grup band asal Bandung yaitu Saraswati, penulis novel, pengarang lagu, Pegawai Negeri Sipil Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung serta content creator di YouTube dengan channel Jurnal Risa.
Semua pengalaman mistis yang dialami oleh Risa dan keluarganya ia tuangkan ke dalam beberapa judul novel horror. Dari sekian banyaknya cerita horror yang ia tulis, Risa selalu ketakutan dengan sosok gaib bernama Samex yang pernah merasuki tubuhnya dan selalu menghantui secara turun temurun di keluarganya. Risa juga memberikan peringatan kepada seluruh keluarga dan tim Jurnal Risa untuk tidak lagi menyebut atau membahas cerita soal Samex pada konten-konten mereka, karena khawatir kejadian buruk akan terulang lagi.
Disela-sela kesibukannya sebagai PNS, Risa Saraswati rutin membuat konten horror bersama tim Jurnal Risa yang terdiri dari sang suami, yaitu Dimas Adityo, Riana Rizki, Indy Ratna, Nicko Irham, Ranggana Purwana dan Abimanyu Bhakti. Tim Jurnal Risa mengunjungi tempat-tempat yang konon angker dan melakukan komunikasi dengan banyak makhluk gaib disana. Meskipun terlihat menyeramkan dan berbahaya, tak sedikit para penonton setia konten Jurnal Risa tertarik untuk ikut serta dalam eksplorasi mistis tersebut. Salah satunya yaitu seorang perempuan muda bernama Prinsa Mandagie. Bersama dengan dua peserta lainnya, mereka bertiga dan tim Jurnal Risa mendatangi sebuah komplek terbengkalai yang ada di Subang, Jawa Barat. Risa, Dimas dan tim Jurnal Risa lainnya memantau secara intens ketiga peserta yang sedang melakukan uji nyali di tiga area berbeda. Karena tak kunjung merasakan hal-hal aneh, Prinsa berinisiatif untuk berjalan-jalan mengelilingi area uji nyali sambil bersenandung lagu Boneka Abdi, lagu kesukaan sosok gaib bernama Asih yang menghantui Risa dan adiknya, Riri ketika masih kecil. Tak hanya itu saja, Prinsa pun menantang dirinya ingin merasakan hal-hal gaib supaya mendapatkan popularitas di sosial media.
Selain melantunkan lagu Boneka Abdi, Prinsa pun nekat menyebut nama Samex secara berulang-ulang. Hal tersebut membuat Risa, Dimas dan tim Jurnal Risa terkejut. Dan benar saja, rasa khawatir Risa terbukti. Prinsa diganggu dan kerasukan makhluk gaib berwujud menyerupai Samex. Tim Jurnal Risa pun langsung berlari untuk menyelamatkan Prinsa dan menghentikan proses syuting uji nyali tersebut. Keesokan harinya, Kang Jeffry yang merupakan salah satu tim dari Jurnal Risa merasa khawatir jika Prinsa ketempelan makhluk gaib setelah kejadian tadi malam. Ia pun meminta Risa dan Dimas untuk terus memantau kondisi Prinsa di rumahnya. Sebelum pergi menuju rumah Prinsa, Risa mengalami kejadian mistis di rumahnya yang melibatkan sang anak. Hal tersebut membuatnya semakin cemas jika Samex memang benar datang kembali kepada keluarganya dan juga Prinsa.
Tiba di rumah Prinsa, Risa dan Dimas meminta izin kepada keponakannya Prinsa yaitu Sandy Pradana untuk melakukan pemantauan aktivitas Risa selama berada di rumah. Prinsa pun menyambut dengan hangat kedatangan Risa dan Dimas karena sejak episode Uji Nyali Jurnal Risa yang menampilkan dirinya menjadi trending topic di YouTube. Setelah mendapat izin, tim Jurnal Risa memasang beberapa kamera di setiap sudut ruangan rumah. Selain itu, anggota tim Jurnal Risa juga ikut menginap di rumah Prinsa selama beberapa hari untuk memastikan kondisi Prinsa.
Malam pertama di rumah Prinsa, tim Jurnal Risa mengalami kejadian mistis saat Indy Ratna melihat sosok seperti adiknya Risa yaitu Riri yang berdiri tak jauh dari kamar Prinsa. Indy sangat yakin jika hal tersebut merupakan ulah dari Samex yang berwujud menyerupai anggota keluarga Risa. Di malam-malam selanjutnya, Prinsa semakin sering bertingkah aneh dan puncaknya ia mengalami kerasukan hingga hampir mencelakai para tim Jurnal Risa dan juga Sandy.
Waktu terus berlalu, kondisi Prinsa semakin memprihatinkan. Ia sering melamun dan sesekali kerasukan yang diduga perbuatan Samex. Risa pun akhirnya memberanikan diri untuk berkomunikasi dengan mahkluk gaib yang merasuki Prinsa. Risa semakin yakin jika sosok gaib yang merasuki tubuh Prinsa adalah Samex karena memiliki ciri khas yang sama dengan salah satu kerabat dari nenek buyut keluarga Risa. Namun di sisi lain, Risa merasakan ada yang aneh pada sosok gaib Samex ini karena mengganggu orang lain yang bukan dari keturunan keluarga Risa.
Risa dan Dimas kemudian menghubungi kerabatnya, Aki Yusef yang masih menetap di desa terpencil tempat tinggal dari nenek buyut keluarga Risa. Setelah mengetahui tentang kejadian yang menimpa Prinsa, Kang Yusef meminta Risa untuk membawanya ke desa untuk dibersihkan dari gangguan Samex. Tim Jurnal Risa bersama dengan Prinsa dan Sandy bergegas pergi menuju desa Aki Yusef. Tiba disana, mereka lihat banyak warga desa yang berperilaku aneh dan tak biasa. Salah satu ibu tetua di desa menceritakan jika desa mereka mendapat kutukan setelah kematian dari dua kerabat buyutnya Risa yaitu Uwa Saritah dan Uwa Imas.
Di masa lalu, Uwa Saritah dikenal sebagai sosok perempuan yang sangat baik terhadap sesama warga namun ia tidak pernah menjalankan sholat lima waktu. Saat beliau sudah meninggal, arwah Uwa Saritah jadi gentayangan mengganggu warga dan keluarga buyut Risa. Tak lama setelah Uwa Saritah meninggal, giliran Uwa Imas yang ditemukan meninggal gantung diri di halaman rumahnya yang sudah lama terbengkalai. Aki Yusef dan para tetua desa yakin jika sosok iblis Samex lah yang selama ini menyerupai Uwa Saritah dan Uwa Imas. Satu-satunya cara untuk menyelamatkan Prinsa dari Samex yaitu dengan cara melakukan ritual yang melibatkan seluruh warga desa. Tim Jurnal Risa yang terjebak di desa terpaksa harus menyaksikan secara langsung ritual gaib desa hingga masuk ke dunia lain demi menyelamatkan Prinsa.
#Review:
Rumah produksi MD Pictures kembali menghadirkan cerita baru dalam Danur Universe di tahun 2024. Kali ini, bukanlah kelanjutan dari franchise Danur ataupun Spin-off nya, melainkan sebuah film berkonsep Mockumentary (Fake Documenter) yang berdasarkan dari channel YouTube Jurnal Risa. Aku berkesempatan hadir pada Gala Premiere film JURNAL RISA BY RISA SARASWATI (2024) yang sukses digelar pada Kamis, 4 Juli 2024 kemarin di Cinema XXI Epicentrum, Kuningan Jakarta Selatan. Meskipun Jakarta diguyur hujan sejak sore hingga malam hari tak membuat antusias tamu undangan dan penonton berkurang. Suasana bioskop padat dan dimeriahkan oleh sebuah ritual yang dilakukan tim Jurnal Risa sebelum acara Gala Premiere berlangsung di lobby luar bioskop.
Sebagai salah satu IP dan Franchise film Indonesia populer di Indonesia, cerita Danur dan Risa Saraswati memang sudah pantas untuk diekspansi lebih luas. Sambil menunggu hadirnya film keempat Danur yang masih belum jelas karena Prilly Latuconsina sedang sibuk dengan Sinemaku Pictures dan 3 periode Festival Film Indonesia, MD Pictures merilis terlebih dahulu film berkonsep Mockumentary JURNAL RISA (2024). Untuk segi cerita, film ini sebenarnya masih punya potensi menarik karena menceritakan sosok setan terbaru dari Danur Universe yang menghantui keluarga Risa Saraswati. Namun entah kenapa, MD Pictures lebih memilih menggunakan format Mockumentary dibandingkan menjadi sebuah film. Konsep dokumenter yang dihadirkan oleh Rizal Mantovani juga terasa beda dari biasanya. Beberapa teknik pengambilan gambar baik dokumenter ataupun found footage nya juga masih terasa film banget, sehingga mengurangi esensi dari mockumentary nya itu sendiri. Sederet adegan horror dan jump scared yang mengandalkan efek visual pun semakin menjauhkan film ini dari kesan natural. Bahkan, terdapat satu dua adegan horror terlihat sangat terinspirasi dari film THE MEDIUM (2021) dari Thailand. Andai saja Rizal Mantovani menggunakan konsep full found footage seperti film KERAMAT (2009) nya Monty Tiwa pasti akan jauh lebih bagus lagi.
Meskipun memiliki konsep mockumentary yang tak lazim, film JURNAL RISA (2024) punya alur cerita yang cukup terstruktur dan mampu menyelesaikan konfliknya dengan maksimal. Klimaks horror dari sosok Samex dan desanya berhasil dibungkus dengan intensitas horror yang memukau di babak akhir film. Jujur, adegan tim Jurnal Risa selama berada di desa menjadi satu-satunya adegan yang paling memuaskan dari film ini. Rizal Mantovani berhasil menutupi segala kekurangan di paruh awal film melalui serangkaian adegan found footage dan portal dunia gaib di babak akhir film.
Untuk jajaran pemain, resiko cukup besar terpaksa harus diterima oleh film JURNAL RISA (2024) karena memasang anggota asli dari tim Jurnal Risa. Meskipun tidak se-cerewet film KERAMAT 2 CARUBAN LARANG (2022), namun tetap saja serangkaian dialog, blocking dan penggunaan point of view kamera setiap anggota dari tim Jurnal Risa di film ini terasa cringe, khususnya di awal-awal film. Penampilan kesurupan dari penyanyi Layangan Putus, Prinsa Mandagie pun baru bisa dinikmati dengan maksimal saat memasuki babak akhir film.
Overall, terlepas dari segala kekurangannya, film JURNAL RISA BY RISA SARASWATI (2024) tetap berhasil menyajikan cerita setan baru yang ada dalam franchise Danur milik Risa Saraswati. Mari kita ucapkan Samex Samex Samex!
[7/10Bintang]
0 comments:
Post a Comment